Budaya membuat mitos ukuran perut menjadi tolok ukur kondisi kehamilan. Prahara perut kecil saat hamil apakah bayinya kecil juga tak jarang jadi ‘bisik tetangga’.
Apakah Bumil salah satu yang sedang mengalaminya?
Artikel terkait: Bentuk Perut Ibu Hamil Menandakan Jenis Kelamin Janin? Ini 5 Fakta Perut Bumil yang Wajib Anda Tahu
Perut Kecil Saat Hamil, Apakah Bayinya Kecil Juga?
Merujuk laman Baby Center, perut calon ibu yang baru pertama kali hamil terlihat menonjol saat usia kehamilan 12-16 minggu.
Setelah itu, ukuran lingkar perut akan bertambah sekitar 1 cm per minggu. Namun, tak menutup kemungkinan ibu lain membutuhkan waktu untuk melihat perutnya membesar.
Padahal, hal ini tidak bisa menjadi acuan pasti mengingat ukuran dan bentuk perut setiap ibu hamil pasti berbeda. Untuk itulah, Anda sebenarnya tidak perlu khawatir bila perut kecil selama kehamilan.
“Ukuran perut ibu hamil memang menjadi ciri penting janin dalam rahim tumbuh sesuai usia perkembangannya, tetapi ukuran dan bentuk perut ibu hamil yang kecil bukan berarti bayi akan lahir kecil,” demikian penuturan dr. Gde Suardana, Sp.OG., Spesialis Kebidanan dan Kandungan Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita.
Tidak selamanya perut kecil menandakan bayi tidak lahir normal atau ukurannya kecil kala lahir nanti. Selama dokter menyebut bayi berkembang dengan baik dalam kandungan, maka tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan.
Sepanjang kehamilan, pemeriksaan rutin akan dilakukan. Trimester pertama menjadi momentum dokter memeriksa panggul untuk mengetahui ukuran rahim dan melakukan USG untuk melihat ukuran bayi Anda.
Artikel terkait: Benarkah Detak Jantung Janin Perempuan Lebih Tinggi? Ini Faktanya!
6 Penyebab Perut Kecil Saat Hamil
Bicara mengenai bentuk dan ukuran perut ibu hamil sangat beragam. Ada yang terlihat besar, kecil, bulat, bahkan ada juga yang perutnya terlihat tinggi dan rendah.
Merujuk berbagai sumber, hal ini disebabkan beberapa hal, antara lain:
1. Postur Tubuh
Setiap perempuan yang tinggi atau pendek bisa memiliki bentuk perut yang berbeda ketika sedang hamil.
Ibu hamil yang pendek biasanya akan memiliki bentuk perut yang lebih besar dan terlihat terdorong ke depan.
Pertumbuhan rahim biasanya akan cepat ke depan menyesuaikan bentuk fisik.
Semua ini terjadi ketika usia kehamilan lebih dari 4 bulan.
Berbeda dengan ibu hamil yang postur tubuhnya ideal atau sangat tinggi, rahimnya akan tumbuh ke atas.
Janin akan menempati rahim yang lebih longgar, sehingga tidak heran perut tetap kecil meskipun sudah memasuki usia kehamilan trimester kedua.
Lebih lanjut, dr. Gde tak menampik bahwa ada banyak faktor yang dapat memengaruhi kecilnya perut ibu hamil.
Salah satunya adalah tinggi badan si ibu. Pemeriksaan dokter dianjurkan untuk memastikan hal ini.
“Indikator paling objektif untuk menilai berat janin dalam kandungan adalah melalui USG. Melalui USG inilah akan diketahui berapa diameter kepala, panjang tulang paha, dan lingkar perut janin. Ini juga bisa menjadi gambaran untuk mendeteksi bilamana perkembangan janin terhambat,” sambung dr. Gde.
2. Perut Kecil Saat Hamil Bisa Jadi Karena Kehamilan Pertama Kali
Kehamilan pertama dan kedua bisa menjadi hal yang sangat jauh berbeda. Untuk ibu hamil yang baru pertama kali hamil, jangan kaget bila bentuk perut akan lebih kecil.
Hal ini disebabkan otot perut dan rahim masih ketat dan tidak terlalu longgar.
Di kondisi ini, kram perut akan cenderung sering terjadi utamanya jika ibu hamil bertubuh tinggi.
Selain itu, kuatnya otot perut mampu menahan rahim sehingga membuatnya tidak terlalu menonjol.
Seiring berjalannya waktu, kehamilan selanjutnya akan membuat perut lebih besar karena otot sudah meregang dibanding sebelumnya.
Artikel terkait: Mengalami Perut Kencang Saat Hamil? Inilah 9 Penyebabnya, Bunda
3. Jumlah Bayi
Kehamilan tunggal dan ibu mengandung bayi kembar juga akan berbeda.
Bagi Bumil yang mengandung janin kembar, perut akan lebih cepat membesar kendati usia kehamilan masih muda.
Walaupun tidak menjadi tolok ukur pasti, perut ibu hamil bisa saja terlihat kecil karena ukuran bayi yang dikandung.
Namun, periksakan hal ini lebih lanjut ke dokter untuk pemeriksaan lebih detail.
4. Posisi Bayi
Ketika usia kehamilan sudah memasuki akhir trimester kedua, biasanya janin akan lebih aktif bergerak. Beberapa janin bahkan sangat aktif dan selalu mencari posisi di bawah.
Terkadang juga janin bisa bergerak beradu punggung dengan ibu hamil. Saat inilah perut ibu hamil akan terlihat lebih rata dan punggung lebih nyeri.
Jangan kaget bila kesemutan akan lebih sering terasa, mengingat aliran darah dari jantung ke kaki terhambat.
Artikel terkait: Saat Kehamilan Empat Bulan, Ketahui Perkembangan Janin yang Normal
5. Cairan Ketuban
Air ketuban akan diproduksi oleh ibu hamil 20 minggu pertama kehamilan.
Setelah itu, bayi sendiri yang akan menghasilkan air ini untuk melindungi diri. Pada dasarnya, air ketubah berasal dari urin dan cairan paru bayi.
Terkadang beberapa ibu hamil memiliki air ketuban yang terlalu sedikit sehingga bisa membuat bentuk perut ibu hamil lebih langsing.
Dalam pemeriksaan antenatal care, dokter akan melihat apakah jumlah cairan ketuban masih normal atau tidak.
Jika tidak ada ciri-ciri air ketuban kering atau ciri-ciri air ketuban pecah merembes, tak perlu khawatir dengan ukuran perut Anda yang kecil.
6. Kelainan Genetik
Ada banyak penyakit genetik yang menjadi penyebab bayi lahir cacat dan mengalami kelainan kongenital non genetik.
Kondisi ini patut diawasi oleh dokter, karena bisa memengaruhi perkembangan berat badan rendah.
Masalah genetik bisa terjadi karena garis keturunan dari kedua orang tua atau kondisi yang dipengaruhi kromosom janin, misalnya terdapat kelainan kromosom pada janin.
***
Itu dia Parents penjelasan apakah perut kecil saat hamil apakah bayinya kecil juga, semoga bermanfaat untuk Anda.
***
Baca juga:
10 Penyebab Ibu Hamil Tidak Nafsu Makan dan Cara Mengatasinya
Kisah Ibu Hamil Perdarahan di Rest Area, Ditemukan Tak Berdaya di Toilet Masjid
Penyebab Berat Badan Ibu Hamil Susah Naik dan Tips Mengatasinya