Pertumbuhan Gigi Bayi: Ketahui Tahapan Perkembangan dan Cara Merawatnya

Kapan bayi akan mulai tumbuh gigi? Ini tahapannya, Parents.

Pertumbuhan gigi bayi memiliki waktu yang tidak sama, Bun.

Ada yang sudah memiliki gigi saat usia 3 bulan namun ada juga yang giginya baru muncul saat usianya satu tahun atau lebih. Untuk itu, penting Bun mencatat tanggal pasti kapan bayi mulai tumbuh gigi.

Gigi bayi sebenarnya mulai berkembang saat bayi masih ada di dalam rahim, saat itu kuncup mulai terbentuk di gusi.

Umumnya, dua gigi tengah mulai muncul di bagian bawah, lalu dua gigi lagi di bagian atas diikuiti pertumbuhan gigi sepanjang sisi dan punggung.

Gigi terakhir biasanya muncul beberapa bulan setelahnya, tepatnya saat bayi berusia 2 tahun. Pada usia 3 tahun, anak harus memiliki 20 gigi bayi sampai gigi permanennya siap saat usia 6 tahun.

Berikut penjelasan lengkap tahapan pertumbuhan gigi bayi.

Artikel terkait: 9 Langkah Cara Merawat Gigi Bayi yang Baru Tumbuh

Apa Saja Jenis Gigi Bayi?

Pertumbuhan Gigi Bayi: Ketahui Tahapan Perkembangan dan Cara Merawatnya

gigi pertama bayi

Setiap bayi dan anak mempunyai dua macam gigi, yaitu gigi susu yang tumbuh ketika ia bayi dan gigi permanen, yaitu gigi yang tumbuh setelah gigi susu tanggal.

Berikut selengkapnya.

1. Gigi Susu

Bayi biasanya lahir dengan 20 gigi susu yang juga dikenal sebagai gigi sulung. Gigi susu ini mulai keluar di usia 6 bulan. Proses ini disebut tumbuh gigi.

Dikutip laman Pregnancy Birth Baby, biasanya semua gigi sudah tumbuh lengkap pada saat bayi berusia 2 hingga 3 tahun. Selama masa kanak-kanaknya, gigi susu si Kecil akan copot pada berbagai waktu.

Gigi susu pada bayi terdiri dari:

  • 4 geraham kedua
  • 4 geraham pertama
  • 4 gigi taring
  • 4 gigi seri lateral
  • 4 gigi seri tengah

Ada satu set di setiap sisi rahang atas, dan satu di setiap sisi rahang bawah. Gigi di tengah rahang bawah sering muncul lebih dulu, yaitu di usia 4 bulan dan 10 bulan.

2. Gigi Permanen

Gigi susu yang tanggal (lepas) akan digantikan dengan gigi baru atau gigi permanen. Gigi permanen berjumlah 32 gigi, yang terdiri dari:

  • 8 gigi seri,
  • 4 gigi taring,
  • 8 gigi geraham depan,
  • 12 gigi geraham belakang.

Bagaimana Tahapan Pertumbuhan Gigi Bayi?

Proses tumbuh gigi adalah saat gigi bayi Anda mulai keluar melalui garis gusinya. Kata lain untuk tumbuh gigi adalah odontiasis

Berikut tahapan pertumbuhan gigi anak secara umum.

1. Pertumbuhan Gigi Susu

  • Gigi seri tengah (atas dan bawah) tumbuh pada usia 6-10 bulan. 
  • Gigi seri samping (atas dan bawah) tumbuh pada usia 10-16 bulan. 
  • Gigi taring (atas dan bawah) tumbuh pada usia 16-12 bulan. 
  • Gigi geraham kecil yang berada di samping taring (atas dan bawah) tumbuh pada usia 13-19 bulan. 
  • Gigi geraham belakang atau second molar (atas dan bawah) tumbuh pada usia 23-31 bulan. 

2. Pertumbuhan Gigi Permanen

Biasanya, gigi susu si Kecil akan tanggal dan digantikan oleh gigi tetap atau gigi permanen pada usia 5 atau 6 tahun,

Di usia 5-6 tahun ini, gigi anak akan diisi oleh campuran gigi susu dan gigi permanen.

Umumnya gigi tetap atau permanen akan menggantikan seluruh gigi susu ketika anak berusia 12–13 tahun.

Parents tidak perlu khawatir apabila pertumbuhan gigi buah hati tidak sesuai dengan tahapan tersebut. Karena kondisi tubuh anak berbeda-beda.

Kapan Bayi Mulai Tumbuh Gigi?

Laman Web MD menulis, sebagian besar bayi mulai tumbuh gigi antara usia 4 dan 7 bulan, tetapi beberapa anak mungkin mengalami di usia yang lebih lambat. 

Pertumbuhan gigi anak bisa jadi berbeda-beda, dan Parents tidak perlu khawatir.

Baca Juga: 9 Cara Merawat Gigi Bayi yang Baru Tumbuh

Apa Tanda-Tanda Pertumbuhan Gigi?

Anak belum tumbuh gigi 2

Beberapa bayi tumbuh gigi tanpa tanda sama sekali, tetapi banyak orang tua yang melaporkan bahwa bayi mereka merasa tidak nyaman saat giginya mulai tumbuh. 

Tanda-tanda dan gejala pertumbuhan gigi pada bayi tidak sama satu sama lain.

Dikutip WebMD berikut tanda-tanda yang bisa Parents amati:

  • Gusi bengkak 
  • Rewel dan menangis terus
  • Suhu tubuh sedikit meningkat 
  • Banyak air liur, yang dapat menyebabkan ruam di wajah mereka
  • Batuk
  • Menggosok pipinya atau menarik telinganya
  • Si Kecil menggigit-gigit jarinya dengan gusi.
  • Perubahan pola makan atau tidur

Tumbuh gigi bisa menyakitkan, tetapi biasanya tidak membuat bayi sakit.

Hubungi dokter Anda jika bayi Anda mengalami tanda-tanda tumbuh gigi yang tidak normal ini. 

  • diare,
  • muntah,
  • ruam pada tubuh,
  • demam tinggi,
  • batuk dan hidung tersumbat.

Anda juga harus menghubungi dokter anak jika gusi bayi Anda berdarah atau Anda melihat nanah atau pembengkakan di wajahnya.

Artikel terkait: Perlukan Membersihkan Mulut dan Gigi Bayi? Ini Penjelasannya

Bagaimana Cara Merawat Gigi Bayi dan Anak?

Memperhatikan kebersihan gigi dan mulut yang baik adalah hal yang sangat penting, bahkan sebelum bayi Anda memiliki gigi.

Gigi susu cenderung mudah gigis, terkikis, terlebih jika sering terpapar makanan manis.

Berikut beberapa cara merawat gigi anak yang bisa Parents lakukan untuk menjaganya tetap sehat:

1. Menyeka Gigi dengan Kain Selepas Menyusui

Parents sebaiknya menyeka gusi bayi Anda dengan kain lap basah atau kain kasa bersih setelah setiap kali si Kecil menyusu. Sampai gigi mulai tumbuh, bersihkan gusi bayi Anda dengan waslap basah atau kain kasa setidaknya sekali sehari.

2. Menyikat Gigi

Parents dapat menyikat gigi pertama bayi Anda segera setelah muncul dengan sikat gigi yang lembut dan sedikit air.

WebMD menulis, Parents dapat mulai menggunakan sikat gigi bayi berbulu lembut dengan air dan sedikit pasta gigi yang tidak mengandung fluoride di usia anak 1 tahun. Anda juga dapat mulai menggunakan benang gigi di sela-sela gigi mereka.

3. Perhatikan Penggunaan Pasta Gigi Si Kecil

Anak-anak yang lebih besar harus diawasi saat mereka membersihkan gigi.

Anak-anak di atas 18 bulan dapat menggunakan pasta gigi rendah fluoride seukuran kacang polong. Parents juga perlu untuk memastikan anak tidak menelannya.

Pasta gigi harus dibilas dengan air setelah disikat.

4. Rajin Periksa ke Dokter Gigi

Dokter anak akan memantau gigi bayi Anda dari kerusakan. Untuk sebagian besar anak, dokter akan melanjutkan pemeriksaan gigi sampai usia 3 tahun.

Untuk mengurangi risiko kerusakan gigi yang bisa dilakukan adalah rajin sikat gigi, terutama sebelum tidur dan jangan lupa periksa ke dokter gigi anak ya, Parents!

Artikel Terkait: 9 Cara Merawat Gigi Bayi yang Baru Tumbuh

Bagaimana Cara Mengajarkan Bayi dan Anak Rajin Sikat Gigi?

Pertumbuhan Gigi Bayi: Ketahui Tahapan Perkembangan dan Cara Merawatnya

Berikut beberapa tips untuk membantu anak lebih bersemangat melakukan aktivitas menyikat gigi mereka:

1. Pastikan Si Kecil Melihat Anda Sikat Gigi

Contohkan ke anak bahwa Parents rutin sikat gigi, setelah makan dan sebelum tidur. Kebiasaan ini juga akan meresap di pikiran anak dan membuatnya ikut dengan rutinitas baik tersebut.

2. Anda dan Si Kecil Saling Menyikat Gigi Satu Sama Lain

Membiarkan anak Anda menyikat gigi Anda adalah cara yang bagus untuk membuat mereka bersemangat menyikat gigi.

Cobalah secara bersamaan–sikat gigi anak Anda pada saat yang sama ketika dia menyikat gigi anda. Parents bisa mencoba ide asyik ini sesekali.

3. Jadikan Menyikat Gigi Sebagai Permainan yang Menyenangkan

Bermain peran tentu adalah hal yang mengasyikkan untuk si Kecil.

Cobalah bermain peran sebagai dokter gigi dan pasien, sehingga aktivitas menyikat gigi menjadi tidak membosankan.

4. Ajak Si Kecil Menyikat Gigi Boneka Binatang Mereka

Minta anak Anda untuk menyikat gigi boneka beruang atau helo kittynya, dan coba jelaskan ke anak kenapa kita semua penting menyikat gigi.

5. Nyanyikan Lagu Menyikat Gigi

Nyanyikan lagu tentang menyikat gigi yang sama setiap kali Anda menyikat, bahkan selama menyikat, untuk membuat waktu berlalu.

Putar video di ponsel Anda beberapa kali pertama agar si Kecil mempelajarinya.

6. Jelaskan Pentingnya Menyikat Gigi melalui Video atau Buku

Parents dapat menjelaskan pentingnya sikat gigi dengan membaca buku dan menonton video tentang menyikat gigi.

Artikel terkait: 10 Rekomendasi Sikat Gigi Bayi di 2024, Aman dan Berkualitas

Pertanyaan Populer Seputar Tumbuh Gigi

pertumbuhan gigi bayi

Apakah benar pertumbuhan gigi bayi dapat menyebabkan demam?

Beberapa orang tua juga mengatakan bayi mereka merasakan demam, diare dan hidung berair sesaat sebelum gigi baru mulai muncul, kendati sebenarnya belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan korelasi hal ini.

American Academy of Pediatrics mengatakan suhu tubuh yang naik saat tumbuh gigi memungkinkan untuk dialami bayi, namun demam dan diare bukan gejala normal.

Untuk itu, jika bayi menunjukkan gejala lain seperti kurang nafsu makan, muntah, lesu atau diare segera hubungi dokter.

Bagaimana saya dapat membantu bayi yang sedang tumbuh gigi?

Tak tega rasanya ya Bun, melihat buah hati rewel dan tak nyaman melakukan aktivitasnya.

Untuk menyiasati hal ini, beri bayi Anda sesuatu untuk dikunyah misalnya cincin karet gigi atau kompres yang sudah didinginkan di lemari pendingin.

Gosokkan jari bersih dengan lembut tetapi kuat di atas gusi bayi Anda untuk mengurangi rasa sakitnya sementara.

Bunda juga bisa memberikan makanan yang dingin seperti yoghurt untuk meredakan bengkak di gigi baru bayi. Biskuit bayi tanpa pemanis juga bisa menjadi pilihan agar bayi tetap nyaman makan.

Apakah aman untuk memberikan obat pereda sakit pada bayi?

Jika menggosok dan pemberian makanan tidak berhasil, mungkin Anda terpikir untuk memberikan obat pereda sakit untuk bayi Anda. Apakah hal ini diperbolehkan?

Beberapa dokter akan menyarankan pemberian ‘acetaminophen atau ibuprofen untuk bayi berusia 6 bulan atau lebih. Konsultasi dengan dokter terkait dosis yang tepat obat pereda nyeri sebaiknya tak terlupa untuk dilakukan.

Namun, jangan pernah memberikan aspirin pada bayi ya, Bun! Bukannya mengurangi rasa sakit, pereda sakit satu ini berisiko mengakibatkan sindrom Reye yang mengancam jiwa.

Apakah aman menggunakan kalung gigi?

Pakar kesehatan anak, sebagaimana ditulis WebMD tidak merekomendasikan kalung gigi untuk menenangkan anak ketika tumbuh gigi. Mereka berpendapat, kalung gigi ini berbahaya.

Kalung gigi dapat mencekik bayi. Bayi juga juga bisa tersedak jika kalungnya pecah dan dia menelan manik-manik.

Jika Anda memilih untuk menggunakannya, pastikan untuk melakukan hal ini:

  • Taruh di pergelangan tangan atau pergelangan kaki, bukan di lehernya.
  • Selalu awasi bayi Bunda saat ia memakainya.
  • Jauhkan ketika Bunda tidak mengawasi bayi Anda, bahkan untuk waktu yang sangat singkat.
  • Bunda mungkin pernah mendengar bahwa kalung gigi ambar melepaskan pelega rasa sakit saat dipanaskan. Itu tidak terbukti, dan dokter mengatakan menggunakannya bukan ide yang baik.

Obat yang Anda gosokkan pada gusi bayi untuk menghentikan rasa sakit saat tumbuh gigi mungkin tidak membantu.

Jauhi penggunaan gel dan cairan gigi yang dijual bebas yang mengandung bahan benzocaine. FDA mengatakan bahan ini tidak boleh diberikan kepada anak di bawah 2 tahun, karena dapat menyebabkan efek samping yang jarang tetapi serius.

Dosis kecil pereda nyeri anak-anak, seperti acetaminophen atau ibuprofen, dapat membantu bayi Anda. Tetapi, tanyakan kepada dokter Anda sebelum memberinya obat apa pun, dan gunakan persis seperti yang disarankan dokter.

Demikian hal-hal yang perlu Parents pahami tentang pertumbuhan gigi pada bayi dan anak.

Tidak perlu khawatir, setiap anak mempunyai fasenya sendiri-sendiri, termasuk usia tumbuh giginya sendiri.

Jangan ragu untuk kontrol gigi si Kecil ke dokter.

Dokter akan memantau setiap fase pertumbuhannya dan menyarankan langkah-langkah terbaik untuk mengatasi segala permasalahan gigi anak.

Semoga bermanfaat ya, Parents!

***

Baca Juga:

5 Cara Merawat Gigi Bayi dan Balita Selain Dengan Sikat Gigi

6 Mitos dan fakta seputar pertumbuhan gigi bayi, Parents wajib tahu nih!

Cara Membersihkan Gigi Bayi dan Tips Mencegah dari Kerusakan

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.