X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
  • Hidrasi Keluarga
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
    • Korea Update
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Aku Hamil
    • Tips Kehamilan
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Project Sidekicks
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Usia Sekolah
    • Praremaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Personalised Medicine, Metode Pengobatan untuk Kanker Kolorektal

Bacaan 4 menit
Personalised Medicine, Metode Pengobatan untuk Kanker KolorektalPersonalised Medicine, Metode Pengobatan untuk Kanker Kolorektal

Ketahui Personalised Medicine, pengobatan terbaru dalam mengobati penyakit kanker. Seperti apa cara kerjanya?

Tak lagi sebatas kemoterapi semata, metode pengobatan kanker kolorektal kian berkembang pesat dengan penemuan terbaru. Terbaru, metode personalised medicine muncul sebagai metode terapi yang menjadi angin segar bagi penderita kanker.

Sebagai informasi, kanker kolorektal merupakan penyakit kanker yang menyerang jaringan usus besar. Usus besar sendiri terdiri dari kolon (bagian terpanjang dari usus besar) dan rektum yang merupakan bagian kecil terakhir dari usus besar sebelum anus.

Merujuk data Globocan 2012, sebanyak 12,8 per 100.000 penduduk usia dewasa di Indonesia menderita kanker kolorektal. Dengan kata lain, kanker jenis ini menempati urutan nomor 3 dengan tingkat kematian 9,5% dari keseluruhan jenis kanker. 

Personalised Medicine

Secara global, kanker kolorektal menjadi kanker ganas ketiga terbanyak di dunia dan penyebab kematian kedua di Amerika Serikat. Data Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan sebanyak 1.849.518 kasus baru dan 880.792 kematian pada 2018 tercatat akibat kanker kolorektal.

Studi terbaru pun menemukan bahwa preferensi kanker di negara berkembang, khususnya Asia meningkat bahkan melampaui negara Barat. Gaya hidup ditengarai menjadi penyebabnya. Sebut saja aktivitas merokok, konsumsi minuman beralkohol, minimnya aktivitas fisik, juga lingkungan penuh polusi turut menyumbang tingginya angka penderita kanker.

Artikel terkait: 5 Fakta Sejarah Hari Kanker Sedunia yang Diperingati Setiap 4 Februari

Apa Itu Personalised Medicine?

Personalised Medicine

Berbicara mengenai pengobatan kanker kolorektal diklasifikasikan menjadi 3 yaitu pengobatan pada kondisi kanker lokal (awal), lokal lanjutan, dan metastasis (kanker sudah menyebar dan sulit dikendalikan). Biasanya, dokter mengedepankan tindakan operasi dan kemoterapi tambahan pada pasien yang menderita kanker awal dan lanjut.

Sementara itu bagi pasien yang sudah menginjak kondisi metastasis, kemoterapi menjadi pengobatan utama dengan operasi dilakukan pada kondisi penyebaran kanker di satu lokasi saja dalam hal ini usus besar.

Seiring perkembangan zaman, telah muncul alternatif pengobatan pilihan seperti immunoterapi yang terbukti dapat menjadi pilihan pada pasien kanker antigenisitas tinggi tanpa kemoterapi.

Beberapa waktu lalu, penulis berkesempatan mengikuti Virtual Media Gathering bertajuk "Apa dan Bagaimana Personalised Medicine dalam Kanker Kolorektal". Dalam diskusi ini, Dr. dr. Ikhwan Rinaldi, Sp.PD-KHOM, M.Epid, FINASIM, FACP selaku pembicara memaparkan lahirnya personalised medicine yang dapat menjadi harapan baru untuk meningkatkan kualitas hidup para penderita kanker.

"Personalised Medicine atau kita menyebutnya obat yang dipersonalisasi merupakan sebuah konsep yang didasari pendekatan pengobatan sesuai karakteristik kanker seseorang. Jadi, pendekatan ini mempelajari genotipe pada pasien. Dengan begini, pasien bisa mendapatkan terapi atau obat yang mengena pada pasien sehingga tingkat kesembuhannya optimal," ujar dr. Ikhwan.

Landasan dari personalised medicine adalah biomarker (penanda kanker) yang nantinya dikembangkan berdasarkan variasi genetik. Layaknya DNA, kanker yang menimpa setiap orang juga unik. Sederhananya, pengobatan yang berhasil pada seseorang belum tentu bekerja maksimal juga bagi penderita kanker lainnya.

Artikel terkait: Idap Kanker Usus dan Paru, Ini Kisah Perempuan yang Berhasil Lawan Penyakitnya

Personalised Medicine

 

Pertama, dokter akan melakukan uji genetik untuk menentukan sejauh mana sebuah pengobatan cocok untuk pasien. Biopsi atau pengambilan potongan kecil jaringan akan dilakukan sebagai langkah awal. Dari sinilah akan keluar laporan patologi sebagai hasil pemeriksaan kanker sekaligus perencanaan perawatan kanker yang terbaik.

Pemeriksaan juga akan melaporkan staging kanker atau skor yang menandakan seberapa cepat kanker kemungkinan besar akan tumbuh dan menyebar. Semakin tinggi skor tersebut, kemungkinan kanker untuk menyebar ke anggota tubuh lain semakin besar dan cepat.

Sementara itu, biomarker atau penanda dapat berupa zat, molekul, atau protein. Untuk mengetahui apakah kanker dalam tubuh seseorang memiliki penanda, tumor primer yang sebelumnya diangkat melalui operasi akan dikirim ke laboratorium untuk diuji. Berikut beberapa biomarker yang terdapat dalam personalised medicine:

  1. Mutasi KRAS (kanker kolorektal)
  2. Mutasi EGFR (kanker paru bukan sel kecil atau non small cell lung carcinoma)
  3. Metilasi MGMT (glioblastoma)
  4. Mutasi BRAF (melanoma, CRC dan kanker paru)
  5. BRCA ½ (kanker payudara dan kanker indung telur)
  6. MLH1, MSH2, MSI (kanker kolorektal)
  7. Amplifikasi HER2 (kanker payudara)
  8. Ekspresi EGFR (kanker kepala dan leher, serviks dan payudara)
  9. 70-Genes Array MammaPrint (kanker payudara).

Kendati masih terbilang baru, personalised medicine memiliki deretan keuntungan. Berbentuk pendekatan, dokter dapat melakukan deteksi dini pada pasien sehingga kans penyakit pasien berkembang bisa ditekan. Di samping itu, pendekatan yang telah melalui uji pemeriksaan mumpuni membuat pasien bisa mendapatkan pengobatan yang lebih tepat dan akurat juga pastinya sesuai dengan kondisi tubuh.

"Personalised medicine pada kanker kolorektal memberikan ketahanan hidup yang lebih panjang bagi pasien kanker kolorektal yang bermetastasis. Sayangnya, obat-obatan dengan pendekatan ini masih mahal harganya dan belum bisa dijangkau oleh sebagian besar pasien kanker kolorektal.

Cerita mitra kami
Jangan Tunggu Gigi Si Kecil Berlubang, Ini Cara Menyenangkan Merawat Gigi
Jangan Tunggu Gigi Si Kecil Berlubang, Ini Cara Menyenangkan Merawat Gigi
Tidak Sebabkan Batuk Pilek, Ini 4 Manfaat Makan Es Krim untuk Keluarga
Tidak Sebabkan Batuk Pilek, Ini 4 Manfaat Makan Es Krim untuk Keluarga
Bahaya Karang Gigi yang Tidak Dibersihkan, Ini 5 Cara Mencegahnya
Bahaya Karang Gigi yang Tidak Dibersihkan, Ini 5 Cara Mencegahnya
Jangan sampai Salah, Ini Cara Meredakan Batuk dan Flu pada Anak yang Efektif
Jangan sampai Salah, Ini Cara Meredakan Batuk dan Flu pada Anak yang Efektif

Walaupun begitu, pengetahuan yang semakin canggih ini tentunya menjadi pengobatan kanker terupdate sehingga masyarakat yang memang menderita kanker tidak tergoda untuk mencari metode pengobatan kanker lain yang belum tentu didasari ilmu pengetahuan kedokteran valid", tutup dr. Ikhwan.

Baca juga:

id.theasianparent.com/imunoterapi-untuk-kanker

id.theasianparent.com/kanker-paru-akibat-asap-rokok

id.theasianparent.com/langkah-pemeriksaan-sadari

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Erinintyani Shabrina Ramadhini

  • Halaman Depan
  • /
  • Info Sehat
  • /
  • Personalised Medicine, Metode Pengobatan untuk Kanker Kolorektal
Bagikan:
  • Pengobatan Kanker Serviks : Operasi, Radioterapi, Kemoterapi, Mana Yang Paling Sesuai?

    Pengobatan Kanker Serviks : Operasi, Radioterapi, Kemoterapi, Mana Yang Paling Sesuai?

  • Kanker tiroid yang dialami Rachel Amanda bisa sembuh total, kenali gejalanya!

    Kanker tiroid yang dialami Rachel Amanda bisa sembuh total, kenali gejalanya!

  • 10 Potret Masa Kecil Eril dan Zara, Tak Pernah Terpisahkan

    10 Potret Masa Kecil Eril dan Zara, Tak Pernah Terpisahkan

  • 12 Film Dewasa Thailand yang Sensual, Tontonan Pas buat "Malmingan" Bareng Pasangan

    12 Film Dewasa Thailand yang Sensual, Tontonan Pas buat "Malmingan" Bareng Pasangan

app info
get app banner
  • Pengobatan Kanker Serviks : Operasi, Radioterapi, Kemoterapi, Mana Yang Paling Sesuai?

    Pengobatan Kanker Serviks : Operasi, Radioterapi, Kemoterapi, Mana Yang Paling Sesuai?

  • Kanker tiroid yang dialami Rachel Amanda bisa sembuh total, kenali gejalanya!

    Kanker tiroid yang dialami Rachel Amanda bisa sembuh total, kenali gejalanya!

  • 10 Potret Masa Kecil Eril dan Zara, Tak Pernah Terpisahkan

    10 Potret Masa Kecil Eril dan Zara, Tak Pernah Terpisahkan

  • 12 Film Dewasa Thailand yang Sensual, Tontonan Pas buat "Malmingan" Bareng Pasangan

    12 Film Dewasa Thailand yang Sensual, Tontonan Pas buat "Malmingan" Bareng Pasangan

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2022. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.