Indonesia dikenal akan warisan budaya seperti permainan tradisional yang masih lestari hingga kini. Salah satu yang masih sering dimainkan dan tak lekang oleh zaman ialah permainan Rangku Alu.
Rangku Ali merupakan permainan tradisional yang berasal dai wilayah Manggarai, Nusa Tenggara Timur, tepatnya di pulau Flores. Di samping menjadi permainan tradisional, Rangku Alu juga diadaptasi menjadi tarian tradisional.
Ciri khas dari permainan ini ialah menggunakan beberapa batang bambu. Meski banyak dimainkan oleh anak-anak, permainan ini juga bisa dimainkan oleh orang-orang dewasa.
Selain memiliki sisi menghibur dan menyenangkan, permainan ini juga punya banyak manfaat dan keistimewaan. Ada beragam sisi pembelajaran saat memainkan permainan satu ini.
Seperti apa sejarah, sisi edukasi, hingga cara memainkan permainan tradisional satu ini?
Filosofi Permainan Rangku Alu untuk Merayakan Musim Panen
Rangku Alu merupakan permainan tradisional Indonesia yang bisa dimainkan oleh semua kalangan, termasuk orang dewasa. (Sumber: GTV mobile)
Permainan ini sudah ada dan turun temurun di NTT. Adapun tari Rangku Alu dipertunjukkan sebagai bentuk perayaan pada musim panen, baik panen perkebunan maupun pertanian.
NTT sendiri menjadi wilayah yang memiliki kekayaan alam melimpah. Potensi perkebunannya misalnya saja mulai dari kopi, cengkeh, kelapa, tembakau, hingga kakao. Potensi pertaniannya pun tak kalah menarik, mulai dari kedelai, sorgum, kacang tanah, kacang hijau, hingga umbi-umbian.
Saat panen tiba, semua lapisan masyarakat memainkan tarian Rangku Alu sebagai ungkapan rasa syukur. Biasanya, pada momen tertentu seperti bulan purnama setelah panen tiba, mereka menarikan tarian ini di sebuah tanah lapang tanpa rumput.
Baik permainan maupun tariannya memang dianjurkan untuk dipraktikkan di atas tanah tanpa rumput untuk menghindari pemain tergelincir.
Artikel Terkait: 11 Jenis Olahraga Tradisional dari Permainan Jadul Anak Indonesia
Dimainkan dengan Cara Beregu
Rangku Alu memiliki sisi edukasi tersendiri bagi para pemainnya, seperti nilai kerjasama, konsentrasi, dan ketangkasan. (Sumber: Genpi)
Seperti banyak permainan tradisional lainnya, permainan ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang berjaga dan kelompok bermain. Biasanya satu kelompok terdiri atas empat sampai enam orang yang membentuk persegi.
Mereka bertugas untuk menggerakkan bambu dan masing-masing berjaga jongkok atau duduk sambil memegang dua bilah bambu. Hal yang sama dilakukan oleh kelompok yang berjaga.
Kelompok yang mendapatkan giliran bermain akan melompat di antara sela-sela bambu untuk menghindari terjepit bambu. Pemain akan melompat sesuai irama buka-tutup bambu ketika bermain.
Semakin lama, irama bambu pun akan semakin cepat. Pada saat bermain, pemain dilatih untuk bergerak sesuai irama dan berkonsentrasi agar tidak terpeleset atau terjepit. Saat ada pemain yang kakinya terjepit, kelompok yang berjaga akan bergantian bermain.
Artikel Terkait: 12 Permainan Tradisional Indonesia, Ajak Anak Main agar Tidak Bosan
Tarian Rangku Alu
Tarian Rangku Alu pun kini dipertunjukkan untuk berbagai momen spesial, seperti kehadiran tamu hingga festival budaya. (Sumber: Indonesia.go.id)
Berbeda dengan permainan, tarian Rangku Alu biasanya dilakukan oleh enam hingga delapan orang yang menari secara bergantian. Para penari pun menggunakan baju khusus berupa baju adat khas Manggarai, yakni baju Bero, ikat kepala, dan kain songket khas dari Manggarai.
Gerakan yang berasal dari permainan ini dipadukan dengan alunan musik tradisional yang khas dan indah. Tak sedikit para wisatawan yang tertarik untuk mengunjungi NTT untuk menyaksikan pertunjukan tariannya yang indah.
Seiring berjalannya waktu, tarian yang semula dilakukan pascapanen ini dipertunjukkan untuk beberapa momen penting lainnya. Mulai dari acara perayaan momen penting, pameran budaya, hingga menyambut tamu kehormatan.
Artikel Terkait: 5 Tantangan Squid Game Ini Mirip Permainan Tradisional Indonesia, Bikin Nostalgia!
Permainan Rangku Alu menjadi satu dari sekian banyak permainan tradisional Indonesia yang masih tetap lestari hingga kini. Sejarah hingga tata cara permainan ini memberikan sisi edukasi tersendiri bagi masyarakat Indonesia.
Meski kini zaman telah berganti, banyak anak-anak yang menghabiskan waktu di depan smartphone, tak ada salahnya untuk memperkenalkan jenis permainan Rangku Alu kepada si kecil. Mari kita senantiasa lestarikan berbagai bentuk warisan budaya bangsa agar generasi mendatang bisa mengenalnya dan tetap lestari sebagai bagian dari tradisi masyarakat Indonesia.
****
Baca Juga:
Mengenal Congklak, Permainan Tradisional yang Sarat Makna
Yuk Kenalkan pada Anak Serunya Permainan Tradisional Engklek
Intip 9 Referensi Permainan Tradisional Khas Sunda untuk Anak, Seru dan Menghibur!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.