Di zaman serba modern seperti saat ini, banyak anak yang mulai meninggalkan permainan tradisional Indonesia. Mereka lebih tertarik bermain gadget atau video game. Padahal, terlalu sering bermain gadget dapat menimbulkan banyak efek negatif, seperti masalah kesehatan hingga terganggunya kemampuan bersosialisasi.
Apabila Parents takut si kecil kecanduan bermain gadget, lebih baik berikan alternatif permainan tradisional asli Indonesia. Sebab, ada banyak permainan tradisional dari berbagai daerah di Indonesia. Permainannya pun seru dan dapat mengasah kreativitas, bahkan bisa menyehatkan tubuh.
Berikut ini adalah 11 permainan tradisional Indonesia yang menjadi rekomendasi menarik untuk dimainkan oleh buah hati Parents di rumah.
15 Jenis Permainan Tradisional Indonesia untuk Anak-anak
1. Bola Bekel
Permainan tradisional yang satu ini sudah ada sejak zaman dahulu. Bermain bola bekel tidak semudah yang dibayangkan, ini butuh keahlian khusus.
Untuk bermain permainan ini, yang perlu dipersiapkan adalah bola bekel berukuran kecil atau sedang, disesuaikan dengan selera pemain. Kemudian, dibutuhkan juga ada enam biji bekel atau ada yang menyebutnya kuwuk. Biji bekel ini juga bisa diganti dengan batu-batu kecil.
Permainan bola bekel ini terdiri dari beberapa level. Semakin tinggi level yang dicapai, maka akan semakin menantang permainan yang harus dilakukan. Cara bermainnya dimulai dari mengambil satu per satu biji bekel hingga sekaligus enam, sambil memantulkan bola bekel ke lantai.
2. Petak Umpet
Untuk bermain permainan tradisional petak umpet, diperlukan anggota pemain lebih dari dua orang. Cara bermainnya juga cukup mudah. Pertama, tentukan dahulu siapa yang akan menjadi penjaga dengan melakukan hompimpa. Setelah penjaga terpilih, ia menghadap tembok dan mentupu mata, sementara pemain lainnya bersembunyi.
Tugas penjaga menghitung hingga 10, setelah itu akan mencari pemain lain yang bersembunyi. Saat penjaga lengah, pemain lain harus segera berusaha ke tempat penjaga dan berteriak inglo, apel, atau sebutan lainnya sesuai di daerah masing-masing. Jika berhasil, maka dialah pemenangnya. Asyik, bukan?
3. Lompat Tali Karet
Lompat tali merupakan salah satu permainan tradisional yang kerap menjadi favorit anak-anak.
Permainan tradisional yang satu ini menggunakan karet yang disambung satu persatu hingga panjang sebagai alatnya, dan dimainkan oleh lebih dari dua orang.
Dua orang bertugas memegang tali, sementara pemain lainnya bermain sesuai urutan yang telah disepakati. Jika tidak ada yang menjadi pemegang tali, maka bisa diikatkan pada tiang atau pohon.
Cara bermainnya yaitu, tali ditempatkan mulai dari paling bawah lalu melompat. Begitu seterusnya hingga tali berada di atas kepala. Bila pemain tidak bisa melompat, ia harus mengulang dari level paling bawah. Sampai di akhir permainan, pemain yang menang bisa menyuruh yang kalah untuk melakukan apa saja, sesuai kesepakatan bersama.
4. Permainan Anak Tradisional: Gundu
Permainan gundu, di beberapa daerah lain juga disebut sebagai kelereng atau guli. Cara memainkannya cukup mudah. Pemain hanya perlu menyentil kelereng yang ia punya dengan target mengenai kelereng lawan.
Jika berhasil mengenai target, maka kelereng lawan pun menjadi miliknya. Permainan ini sangat seru dimainkan beramai-ramai. Biasanya, anak laki-laki lebih suka memainkan ini dibandingkan anak perempuan. Namun, tidak jarang anak perempuan juga ikut bergabung di dalam permainan.
5. Egrang
Bermain egrang, butuh keterampilan yang baik. | Sumber gambar: Shutterstcok
Permainan egrang sangat populer di daerah Jakarta. Egrang adalah dua buah tongkat panjang yang bagian tengahnya diberi pembatas. Memainkannya memang tidak mudah, hanya orang-orang yang terampil menjaga keseimbangan dan sudah terbiasa saja yang dapat memainkannya dengan lancar.
Cara memainkan egrang yaitu dengan menaiki pijakan pembatas pada egrang. Jika pemain terjatuh, maka ia akan diberi hukuman. Kalau belum terbiasa memainkannya, harus berhati-hati dan meminta bimbingan yang ahli, ya. Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan saat bermain.
6. Patok Lele
Patok lele dimainkan oleh dua kelompok yang masing-masing terdiri dari anggota minimal dua orang. Untuk bermain patok lele, diperlukan dua potong bambu. Bambu pertama berukuran kecil, lalu bambu kedua berukuran sekitar 30 cm.
Jika alat-alat permainan sudah dipersiapkan, maka letakkan bambu besar di antara dua batu. Kemudian, pukul bambu besar tersebut dengan bambu kecil. Pemain yang tidak dapat memukul bambu dengan baik, maka ia boleh mendapatkan hukuman.
7. Permainan Tradisional: Gobak Sodor
Permainan gobak sodor dikenal juga dengan sebutan benteng sodor. Setiap kelompok yang bermain terdiri dari dua orang. Di setiap kelompok juga harus ada yang menjaga benteng masing-masing. Untuk memulai permainan, bisa melakukan hompimpa.
Pemenang hompimpa bisa memulai permainan terlebih dahulu dengan berlari dan mengejar ke arah benteng lawan. Dalam permainan ini, pemain harus bergerak cepat. Jika tidak, lawan bisa mengenai pemain.
8. Congklak, Permainan Anak Tradisional untuk Dimainkan di Rumah
Permainan tradisional: seru dan menambah kreatifitas. | Sumber gambar: Shutterstock
Bermain congklak dikenal hampir di seluruh wilayah Indonesia. Alat yang dibutuhkan untuk bermain congklak adalah papan congklak dan biji congklak. Papan congklak memiliki 16 lubang. Total keseluruhan biji congklak ada 98 buah yang akan diisi pada lubang papan congklak.
Congklak hanya bisa dimainkan oleh dua orang. Untuk mulai bermain, tentukan siapa yang akan bermain terlebih dahulu. Pemain mengambil semua biji congklak pada satu lubang. Lalu, ia mengisi lubang papan satu persatu, dari kiri ke kanan.
Saat biji habis, ambil lagi biji dari tempat terakhir menaruh biji dan begitu seterusnya hingga yang memiliki jumlah biji terbanyak menjadi pemenang.
9. Engklek
Di zaman sekarang, beberapa anak masih ada yang suka bermain engklek.
Engklek menjadi salah satu permainan tradisional Indonesia yang sampai saat ini masih sering dimainkan. Permainan bisa dimainkan oleh anak perempuan atau laki-laki. Jumlah pemain minimal dua orang.
Cara memainkannya ialah dengan menggambar kotak-kotak di lantai atau tanah. Di sebagian daerah, ada berbagai jenis gambar kotak-kotak engklek, misalnya engklek rumah (berbentuk rumah) atau engklek orang (berbentuk manusia).
Setiap pemain yang akan bermain harus melompati kotak-kotak tersebut secara bergiliran. Peraturannya, harus melompat dengan satu kaki. Jika pemain terjatuh, maka ia harus menandai kotak terakhir dan meletakkan batu.
10. Permainan Tradisional: Ular Naga Panjang
Permainan ini dimainkan oleh lebih dari tujuh orang di lapangan terbuka. Untuk memainkannya, pertama tentukan dua orang yang menjadi penjaga, sisanya berjalan melewati penjaga.
Pemain yang berjalan melewati penjaga harus berbaris dan meletakkan tangan di pundak teman yang ada di depannya. Lalu, melingkarlah melewati penjaga sambil menyanyikan lagu ular naga panjang hingga selesai. Jika bernyanyi sudah selesai, maka penjaga harus menangkap satu orang untuk keluar dari barisan.
11. Dam-daman
Permainan tradisional yang satu ini mirip dengan catur, tapi aturan bermainnya lebih sederhana. Pada permainan dam-daman, setiap pion hanya dapat melangkah mengikuti garis ke depan, ke samping, atau diagonal.
Untuk memakan pion atau dam lawan, pemain cukup melompatinya. Jika lawan tidak mau memakan pion kita walaupun ada kesempatan, lawan akan terkena hukuman. Hukuman ini disebut dam dan kita bisa mengambil tiga buah pion lawan.
Untuk memenangkan permainan ini, salah satu pihak harus bisa mengelilingi daerah segitiga atau ekor lawan. Dengan begitu, pion dapat bebas bergerak kemanapun sesuai garis.
Jika salah satu pemain berhasil menghabiskan seluruh pion lawan, maka ia memenangkan permainan. Permainan akan imbang apabila masing-masing tinggal menyisakan satu pionnya saja.
12. Ketapel
Merupakan permainan yang sangat cocok bagi si kecil yang menyukai petualangan. Ketapel merupakan salah satu permainan anak tradisional yang bisa memicu adrenalin anak, loh.
Tak hanya itu, bermain ketapel juga memiliki banyak manfaat. Salah satunya adalah bisa melatif fokus dan konsentrasi anak, serta membantu mengembangkan kemampuan motoriknya.
Kini, sudah banyak ketapel modern yang dijual di beragai marketplace. Jadi, Anda tak perlu repot atau khawatir apabila tidak bisa membuatnya sendiri.
Meski menyenangkan, pastikan untuk selalu menjaga keamanan si kecil saat bermain, ya.
13. Cublak Cublak Suweng, Permainan tradisional Indonesia
Salah satu permainan tradisional ini sudah tidak pernah lagi dimainkan anak-anak. Padahal dulu ini adalah cara yang ampuh untuk menghabiskan waktu bersama teman.
Cara mainnya pun mudah. Tentukan satu pemain yang harus membungkuk menghadap ke bawah bertugas sebagai penebak. Punggungnya akan dijadikan meja untuk meletakkan tangan pemain yang membungkuk tersebut.
Lalu semua pemain menyanyikan lagu cublak cublak suweng sambil mengoper satu batu kecil diatas tangan pemain yang terbuka di atas punggung. Ketika lagu selesai dinyanyikan, pemain terakhir yang mendapat kerikil harus mengenggamnya erat. Dan semua pemain mengepalkan tangan.
Lalu pemain yang membungkuk harus menebak ada di pemain yang manakah kerikil tersebut berada.
Jika tebakannya benar, maka pemain yang memegang kerikil harus bergantian jadi penebak, membungkukkan badan. Tapi jika tebakannya salah, makan permainan diulang dengan pemain yang sama sebagai penebak.
14. Main Layangan
Bermain layangan adalah salah satu hal yang menyenangkan bagi anak-anak. Lebih seru lagi kalau bermain bersama teman.
Ajak anak bermain layangan di lapangan yang luas atau di pinggir pantai, keseruan mengejar layangan yang putus pasti jadi olahraga yang memeras keringat dan memacu adrenalin bagi si kecil.
15. Bentengan
Salah satu permainan tradisional ini membutuhkan 4-8 orang untuk bermain. Diawali dengan membagi pemain jadi dua kelompok dengan jumlah pemain sama. Misal 2-2 atau 4-4.
Masing-masing kelompok memilih markas berupa tiang atau benteng. Cara mainnya ialah salah satu pemain maju menantang pemain lainnya untuk mengejar, jika berhasil dikejar dan ditangkap, maka dinyatakan mati dalam permainan. Fungsi benteng adalah untuk berlindung dari kejaran tersebut.
Pemain yang ingin berlindung dari pengejar bisa lari ke bentengnya sendiri.
***
Bagaimana Parents, permainan anak tradisional Indonesia di atas menarik, bukan? Yuk, ajak anak memainkan kembali permain-permainan tersebut agar tidak punah dimakan oleh waktu. Selain bermain, kita jadi bisa melestarikan permainan nostalgia Indonesia.
Baca Juga:
Yuk Kenalkan pada Anak Serunya Permainan Tradisional Engklek
Indahnya Alat Musik Gambus Khas Riau, Akulturasi Budaya Indonesia dan Timur Tengah
Montessori di rumah: Inilah pentingnya permainan sensoris untuk anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.