Bagi banyak orang tua, mengamati tumbuh kembang bayi sejak lahir terasa penuh kejutan. Ada rasa haru dan bahagia saat si kecil menunjukkan perkembangan fisik dan kemampuan dari hari ke hari. Bunda pastinya juga dipenuhi rasa penasaran. Lantas, seperti apa perkembangan bayi 2 minggu?
Meski secara fisik bayi usia 2 minggu terbilang nyaris tak jauh berbeda dengan saat bayi baru lahir, tanpa Bunda sadari si kecil telah mengalami berbagai perkembangan. Termasuk di antaranya perkembangan motorik kasar, motorik halus, hingga kemampuan emosional.
Nah, agar Bunda punya gambaran lebih jelas seperti apa tahapan perkembangan si kecil, simak uraian lengkapnya berikut ini, yuk!
Perkembangan Kemampuan Motorik Kasar
Kemampuan motorik kasar adalah keterampilan seseorang dalam gerakan tubuh yang melibatkan otot-otot besar. Pada bayi usia 2 minggu, perkembangan motoriknya tampak dari kemampuan si kecil menggerakan kaki dan tangan secara bersamaan.
Selain itu, bayi juga sudah bisa mengangkat kepalanya sedikit demi sedikit. Meski tentu saja, kontrol leher dan kepala pada bayi usia 2 minggu masih sangat terbatas.
Perkembangan Kemampuan Motorik Halus
Sumber: Pexels
Beberapa perkembangan bayi yang paling tampak saat ia berusia 2 minggu adalah gerakan refleksnya. Si kecil terlihat sibuk mengisap, baik puting ibu, botol susu, maupun jemarinya. Ia akan mencari puting ketika Bunda mendekapnya.
Bayi berusia 2 minggu juga sudah bisa berkedip dan berusaha menggenggam sesuatu. Misalnya, si kecil mampu menggenggam ujung bantalnya atau selimutnya.
Perkembangan Kemampuan Komunikasi dan Bahasa
Tentu saja, bayi usia 2 minggu belum bisa diajak berbicara. Satu-satunya cara mereka dalam mengungkapkan kebutuhannya adalah dengan menangis.
Bagi orang tua baru, ini sering kali menjadi salah satu aspek tersulit dalam mengasuh bayi pada usia ini. Sebab, ketika bayi menangis, orang tua tidak yakin apa artinya tangisan tersebut.
Umumnya, bayi rewel dan menangis ketika lapar. Namun terkadang, bayi menangis karena alasan lain, seperti ketika ia merasa tidak nyaman, lelah, atau terlalu bersemangat.
Artikel terkait: Bila Bayi Menangis Terus, Mungkin Ia Kolik
Perkembangan Kemampuan Emosional dan Sosial
Pada dasarnya, kemampuan penglihatan bayi di usia ini masih sangat terbatas. Si kecil hanya dapat melihat warna hitam dan putih, serta tidak dapat fokus pada benda apa pun yang lebih jauh dari sekitar 20 hingga 38 cm.
Meski begitu, ada satu hal mungkin Bunda mulai perhatikan minggu ini. Ya, bayi sangat suka melihat wajah daripada apa pun, termasuk wajah Bunda.
Si kecil sudah lebih menyukai kontak sosial daripada rangsangan lain. Sehingga, ia akan mempertahankan kontak mata, mengenali wajah Bunda dari dekat dan berhenti menangis ketika Bunda mengangkatnya atau berbicara dengannya.
Hal yang Harus Diperhatikan untuk Membantu Perkembangan Bayi 2 Minggu
Sumber: Pexels
Bayi di usia 2 minggu tampak lebih responsif terhadap wajah dan ekspresi. Itu artinya, semakin bersemangat Bunda saat berinteraksi dengannya, semakin baik untuk perkembangan si kecil.
Gendonglah bayi dengan jarak sekitar 20 hingga 38 cm dari wajah. Kemudian, cobalah menjulurkan lidah Bunda. Si kecil mungkin juga akan menjulurkan lidah sebagai tanggapan.
Selain dapat lebih banyak berinteraksi dan mampu melacak wajah saat ia digendong, bayi juga dapat mengangkat kepalanya sedikit lebih banyak ketika ditengkurapkan saat sesi tummy time.
Ya, bahkan pada usia ini, Bunda sudah bisa mengajak si kecil tummy time, lo. Tengkurapkan bayi di permukaan yang lembut dan aman selama 3-5 menit. Tummy time boleh dibilang merupakan olahraga untuk bayi yang membantu memperkuat otot-ototnya.
Meski di usia 2 minggu bayi belum mengerti saat diajak berkomunikasi, ajaklah si kecil berbicara tentang apa yang terjadi di sekitarnya. Misalnya, mulailah dengan percakapan sederhana, seperti: Apakah Adik lapar? Ayo ganti popok. Apa Adik ingin susu?
Saat si kecil bersuara, tirukan suaranya. Ini akan mendorong si kecil mendengarkan dan belajar memahami bagaimana cara berkomunikasi.
Kesehatan Bayi 2 Minggu
Sumber: Pexels
Apa yang Harus Dikonsultasikan ke Dokter tentang Bayi 2 Minggu?
Bila bayi sering menangis berjam-jam, kemungkinan besar ia mengalami kolik. Sebanyak 20% bayi baru lahir mengalaminya saat usia mereka menjelang 2 minggu. Dengan kata lain, kolik adalah sesuatu yang wajar dalam masa perkembangan bayi.
Berkonsultasilah pada dokter spesialis anak atau bidan jika Bunda menganggap tangisan si kecil yang tak kunjung henti menandakan ada sesuatu yang tidak beres dengan kondisi tubuhnya. Bunda boleh berlega hati karena kolik biasanya akan berhenti atau menghilang dengan sendirinya seiring dengan bertambahnya usia bayi.
Pada usia 2 minggu, vaksin Hepatitis B bayi adalah satu-satunya vaksinasi yang dimiliki si kecil. Itu artinya, si kecil belum terlindungi dari virus dan infeksi lainnya.
Dokter anak biasanya menyarankan agar Bunda ekstra hati-hati agar bayi tidak terpapar virus yang bisa berbahaya bagi kesehatannya. Salah satu cara yang dianjurkan adalah dengan membatasi kunjungan atau interaksi dengan banyak orang untuk meminimalkan risiko terpapar bakteri dan virus.
Apa yang Harus Diketahui tentang Perkembangan Bayi 2 Minggu?
Pada usia 2 minggu, bayi mungkin akan mengalami percepatan pertumbuhan (growth spurt) yang pertama. Jadi, Bunda perlu bersiap menghadapi bayi yang lebih menuntut saat menyusu, lebih sering lapar, tetapi tetap menggemaskan.
Akan tetapi, jika Bunda mengalami kesulitan memberi makan bayi atau menjaga nafsu makannya yang tampaknya tidak pernah terpuaskan, segera hubungi dokter anak. Terutama jika bayi tampaknya tidak mendapatkan cukup ASI, bicarakan juga dengan dokter tentang apa yang harus dilakukan.
Tidur bayi masih sangat tidak menentu pada tahap ini. Istirahatlah selagi Bunda bisa, misalnya saat bayi tidur, Bunda juga tidur. Mintalah bantuan dari pasangan atau anggota keluarga lainnya dan jangan memaksakan untuk melakukan semua hal sendiri.
Artikel terkait: 4 Cara Mengatasi Bayi Baru Lahir yang Malas Minum ASI
Hal yang Harus Diperhatikan pada Bayi 2 Minggu
Sumber: Pexels
Pemberian ASI
Agar pertumbuhan dan perkembangan si kecil optimal, ASI adalah makanan terbaik yang dibutuhkan bayi selama 6 bulan pertama kehidupannya. Pemberian ASI eksklusif akan melindungi bayi dari berbagai risiko infeksi.
Saat usia dua minggu, bayi masih harus sering menyusu. Umumnya, bayi perlu disusui 8 hingga 12 kali dalam 24 jam, atau setiap 1 hingga 3 jam.
Penting bagi Bunda belajar mengenali isyarat lapar bayi dan memberinya makan sesuai permintaannya. Beberapa isyarat lapar yang mungkin dapat Bunda kenali pada bayi usia dua minggu misalnya si kecil memasukkan jari-jarinya ke dalam mulut, menggerakkan kepala dari satu sisi ke sisi lain, atau membuat gerakan menyusu dengan mulutnya.
Pola Tidur Bayi
Bayi belum bisa mengenali siang dan malam. Sehingga, ia masih akan sering terbangun. Secara keseluruhan, durasi tidurnya masih terbilang lama sekitar 14-17 jam sehari.
Di usia 2 minggu, beberapa bayi akan mulai tidur lebih lama di malam hari. Namun, Bunda jangan sampai terlena, penting untuk membangunkan bayi agar ia bisa menyusu. Ini untuk memastikan bahwa ia mendapatkan nutrisi yang cukup.
Perawatan Tali Pusar
Sebagian besar tali pusat bayi akan mengering dan terlepas pada usia 2 minggu. Namun jika hal ini tidak terjadi, Bunda tidak boleh mencoba melepasnya secara paksa.
Agar tali pusar mudah puput, pastikan tidak membiarkan area tersebut lembap dan tertutup popok. Sebaliknya, biarkan tali pusar terpapar udara hingga akhirnya mengering.
Mengganti Popok
Bayi seusia ini juga cenderung buang air besar beberapa kali sehari. Namun, feses atau kotoran bayi sudah tampak lebih normal, tidak ada lagi mekonium, yakni tinja hitam pekat yang biasa terjadi pada beberapa hari pertama kehidupan bayi.
Kotoran bayi kemungkinan akan berwarna kekuningan dan tampak seperti berlumpur jika diberi ASI eksklusif. Namun pada bayi yang diberi susu formula, warna kotorannya lebih kecokelatan.
Bunda masih akan mengganti banyak popok bayi pada usia ini. Enam popok basah sehari adalah hal biasa. Jadi, pastikan Bunda memiliki banyak persediaan popok dan tisu basah.
Bermain Bersama Bayi
Carilah beberapa benda yang ringan dan permukaannya halus, misalnya boneka berbulu lembut atau syal yang licin. Sapukan benda-benda itu ke perutnya yang terbuka sedikit. Jika bayi merespons mengulurkan tangan untuk meraihnya, segera berikan benda tersebut kepadanya.
Penting untuk memastikan benda-benda itu bersih. Bayi mungkin akan menggeliat karena merasa geli, atau sedikit mengembangkan bibir dan mengeluarkan suara-suara yang menggemaskan. Bunda pun pasti akan terhibur karena melihat si kecil tersenyum.
Pijat Bayi
Bunda juga sudah boleh memijat bayi secara perlahan. Mulailah dengan membalurkan minyak telon atau baby oil dan pijatlah tubuh bayi bagian bawah terlebih dahulu.
Pertama-tama, telapak kaki, betis, selangkangan, perut, dada, punggung, lalu tangannya. Pijat bayi merupakan stimulasi yang baik untuk si kecil.
Artikel terkait: Pijat Bayi, Rangkaian Baby Spa
Perawatan Kulit
Kulit bayi sangat sensitif dan dapat menunjukkan banyak perubahan di usia 2 minggu. Kulit si kecil mungkin mengelupas dan terlihat sangat kering. Nah, untuk mengatasi kulit kering pada bayi, Bunda bisa mengoleskan losion bayi.
Bayi juga mungkin memiliki bintik-bintik merah di wajah. Ini sering kali merupakan jerawat bayi yang tidak memerlukan perawatan khusus.
Membersihkan Area Genital Bayi
Berikan perhatian khusus pada kebersihan area genital bayi. Pada bayi laki-laki yang belum disunat, jangan menarik kulup penis dengan paksa.
Sementara untuk bayi perempuan, cara membersihkan area genitalnya yaitu diusap dari depan ke belakang, bukan dari belakang ke depan. Rentangkan labia luar dengan hati-hati untuk membersihkan feses dan sekret.
Jauhkan Bayi dari Asap Rokok
Tahukah Parents, paparan asap rokok meningkatkan risiko bayi mengalami sindrom kematian bayi mendadak (SIDS). Selain itu, bayi lebih berisiko tinggi mengalami pilek, infeksi telinga, dan mungkin asma.
Jadi, sangat penting untuk menjauhkan bayi dari paparan asap rokok baik di rumah maupun di luar rumah.
Cegah Infeksi pada Bayi 2 Minggu
Bayi sangat rentan mengalami infeksi karena sistem kekebalannya belum matang. Oleh karena itu, Bunda perlu melindungi si kecil agar tetap sehat dengan melakukan beberapa tindakan pencegahan.
Pertama, jauhkan bayi dari orang sakit. Jangan sungkan meminta kerabat atau teman yang sakit menunggu sampai mereka sehat sebelum mengunjungi Bunda dan si kecil.
Selanjutnya, jangan membawa bayi ke tempat ramai seperti bioskop, pusat perbelanjaan, maupun tempat ibadah. Sering-seringlah mencuci tangan, terutama setelah mengganti popok.
Hal yang Harus Diwaspadai pada Bayi 2 Minggu
Sumber: Pexels
Penting untuk selalu mengamati kondisi dan perilaku bayi. Pasalnya, beberapa perubahan bisa menjadi tanda adanya masalah atau gangguan pada kesehatan si kecil.
Segera hubungi dokter jika si kecil mengalami gejala berikut ini:
- Bayi lebih sering menangis, batuk, diare, atau muntah
- Demam yang ditandai dengan suhu tubuh yang lebih dari 38 derajat Celcius
- Suhu tubuh rendah atau turun di bawah 36 derajat Celcius
- Bayi tidur lebih lama sampai harus dibangunkan terlebih dahulu
- Perubahan cara menangis, tangisan terdengar lemah, atau menangis tanpa henti
- Kemampuan mengisap menurun, bayi tidak bisa mengisap dalam waktu lama
- Suara erangan atau dengkuran saat bayi bernapas
- Berkurangnya buang air kecil (popok basah lebih sedikit) dan mulut kering yang keduanya merupakan tanda dehidrasi
- Perubahan warna kulit, seperti lengan dan kaki pucat, kebiruan, atau abu-abu.
Nah, itulah penjelasan lengkap seputar perkembangan bayi 2 minggu, mulai dari motorik kasar, motorik halus, komunikasi, hingga emosional dan sosial. Meski bayi tampak rapuh dan sangat mungil, ternyata ia mengalami berbagai perkembangan yang menakjubkan, ya, Bunda.
Artikel diupdate oleh: Titin Hatma
Baca juga:
Bayi Sering Menggeliat dan Ngulet, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
Bayi Sensitif Terhadap Bau, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Pertumbuhan Gigi Bayi: Ketahui Tahapan Perkembangan dan Cara Merawatnya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.