Tidak terasa ya, Bun, sekarang si kecil sudah mau lima tahun. Dalam perkembangan anak 4 tahun 9 bulan ini, umumnya anak sudah mulai mengembangkan identitas diri.
Selain itu, ia semakin sering menunjukkan keinginan untuk mempelajari hal baru, dan mulai bisa merasakan adanya tanggung jawab atas setiap tindakan yang dia perbuat.
Dalam artikel kali ini, kami akan memberikan informasi terkait dengan perkembangan anak 4 tahun 9 bulan secara lengkap.
Namun, tetap ingat bahwa perkembangan anak 4 tahun 9 bulan tidak semua sama. Masing-masing anak akan belajar dan berkembang dengan caranya sendiri, sehingga Bunda tidak perlu cemas jika si kecil belum bisa memiliki kemampuan yang sama dengan teman sebayanya.
Meski demikian, jika Bunda merasa khawatir tentang perkembangan si kecil, jangan tunda untuk segera konsultasi pada dokter.
Perkembangan anak 4 tahun 9 bulan: Apakah kemampuan si kecil sudah berkembang dengan baik?
Perkembangan Fisik
Di usia ini, anak Anda sudah pintar mengendalikan tubuhnya dengan stabil. Dia mulai bisa berhati-hati, seperti bergerak refleks agar tubuhnya tidak terluka. Bahkan, sudah bisa memastikan sendiri agar mainan kesukaannya tidak rusak akibat jatuh atau tersenggol orang lain.
Pada usia ini, si kecil juga sudah bisa :
- Berjalan seimbang mengikuti garis lurus
- Mengendalikan mainan dengan baik
- Melempar bola ke atas, serta mampu menentukan jarak lempar
- Berjalan melingkar tanpa bantuan
- Menggambar objek tertentu menggunakan spidol atau pensil yang ia genggam dengan tiga jari
- Menggunakan tangannya untuk meningkatkan kecepatan lari
- Berlari dan bermain-main mengintari berbagai rintangan yang ada di sekitarnya
- Melompati benda setinggi 12 hingga 15cm, kemudian mendarat dengan kedua kakinya yang rapat
Selain kemampuan tersebut, si kecil juga sudah bisa menaiki tangga dan mencoba memanjat tanpa rasa takut. Kemampuan motoriknya juga telah berkembang dengan baik apabila ia bisa menggambar beragam bentuk dengan ukuran yang berbeda-beda.
Tips:
- Si kecil masih membutuhkan lingkungan yang aman untuk mengasah keterampilan motoriknya. Buatlah suasana rumah senyaman mungkin agar dia bisa bebas bereksplorasi kemampuannya
- Jangan buru-buru, berikan ia waktu untuk mengembangkan keterampilan tersebut
- Ajarkan ia tentang macam-macam bentuk dan ukuran dengan cara menggambar bersama. Bunda juga bisa mengenalkan bentuk menggunakan tanah liat seperti play-doh agar kemampuan motorik halusnya terasah
- Bimbing ia menulis dengan cara menggenggam pensil atau kapur tulis menggunakan dua jari. Ajari hal ini secara perlahan dan jangan paksa si kecil apabila ia tidak mau.
Kapan harus berkonsultasi ke dokter:
Jika si kecil menunjukkan tanda-tanda di bawah ini, segeralah konsultasi ke dokter anak.
- Tidak bisa berjalan lurus, berdiri dengan satu kaki, serta melompat
- Sama sekali tidak mampu memegang pena dengan stabil dan tidak bisa menggambar atau mengidentifikasi bentuk apa pun
Perkembangan Kognitif
Bunda, kemampuan kognitif pada anak berkaitan erat dengan perkembangan mentalnya. Pada tahap ini, anak Bunda bisa berimajinasi tinggi. Bukan sekadar berimajinasi, si kecil bahkan mampu menciptakan dunia sendiri dalam pikirannya.
Si kecil juga sedang berada dalam tahap ‘serba penasaran’, jadi jangan kaget kalau dia sering bertanya dan melontarkan kata-kata aneh yang hanya dimengerti olehnya. Biarkan dia berimajinasi dengan liar untuk mengasah kreativitasnya.
Di usia ini anak Bunda sudah bisa membaca buku cerita bergambar. Dia sudah paham urutan kejadian yang dia alami dalam keseharian.
Jadi, ketika Bunda meminta tolong pada si kecil seperti, “Jangan lupa gosok gigi ya, nak”, “Mainnya jangan jauh-jauh”, atau “Yuk, makan dulu baru main”, ia akan langsung paham dan mengikuti intruksi tersebut.
Kemampuan kognitif lainnya:
- Paham akan arti dari kata-kata yang mirip
- Mampu melontarkan 18 sampai 12 kata dan kalimat
- Mengenal konsep “tertinggi”, “terbesar”, “lebih”, “sama”
- Menghitung sampai 20
- Mengikuti dua sampai tiga intruksi yang diberikan kepadanya baik secara individu atau kelompok
- Mampu melihat kejanggalan dalam sebuah gambar. Contohnya, perbedaan objek satu dengan lainnya atau elemen yang hilang dari gambar tersebut
- Seorang pendongeng yang baik
Tips :
- Imajinasi si kecil memang liar dan terkadang ia menceritakan kisah yang tidak masuk akal. Namun, sebaiknya jangan memintanya untuk berhenti melakukan hal itu ya, Bun. Biarkan ia bermain-main dengan pikiran dan imajinasi karena hal itulah yang membuat kemampuan kognitifnya berkembang
- Berikan si kecil instruksi secara spesifik dan sederhana agar ia bisa memahami rutinitas harian
- Ajari ia menghitung benda-benda atau orang di sekitar. Kenalkan juga ia dengan berbagai kosa kata agar kemampuannya semakin terasah.
Kapan harus berkonsultasi ke dokter :
Jika si kecil menunjukkan tanda-tanda di bawah ini, segeralah konsultasi ke dokter anak.
- Tidak bisa mengikuti instruksi sederhana
- Tidak mampu menghitung sampai lima
- Serta, tidak bisa mengucapkan kalimat pendek
Perkembangan Sosial dan Emosional
Ketika menginjak usia empat, anak Bunda akan memiliki keinginan kuat untuk berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya, antusias, dan menikmati setiap momen yang dia dapatkan.
Selain itu, dalam tahap ini emosi si kecil cenderung cepat berubah. Jadi, jangan panik jika anak Bunda akan terlihat saat bahagia tetapi beberapa menit kemudian berubah menjadi kesal atau menangis.
Salah satu perkembangan yang paling umum dalam usia ini adalah kemampuan sosial. Misalnya, hadirnya keinginan kuat untuk bisa menjadi bagian dari kegiatan kelompok.
Beberapa perkembangan sosial dan emosional lainnya:
- Sangat ramah dan bersemangat untuk bergabung dengan kelompok bermain
- Punya teman khalayan, dan punya ikatan tersendiri dengan “sosok” tersebut
- Mencari perhatian dari orang dewasa, serta merasa bangga apabila bisa mencapai suatu hal baru
- Si kecil juga akan mulai sedikit egois. Dia kerap mengadukan teman yang ia nilai telah mengganggunya
- Lebih agresif dan mulai suka memerintah
Bunda sebaiknya memerhatikan si kecil ketika dia memasuki tahap perkembangan ini. Dia baru saja belajar berinteraksi dengan lingkungan sosial sehingga berilah ia contoh yang baik dalam berkomunikasi dengan orang-orang di sekitarnya.
Tips :
- Si kecil akan lebih sering tantrum. Namun, jangan marah berlebihan padanya ya, Bun. Nasihati ia dengan lembut dan usahakan untuk tidak membentak
- Jangan membatasi imajinasinya. Biarkan si kecil memiliki teman khalayan untuk sementara. Jangan khawatir, teman khalayan akan dilupakan oleh si kecil dengan sendirinya seiring ia beranjak dewasa
- Dorong ia agar terlibat dalam kegiatan di luar ruangan dengan teman-teman sebayanya. Ajarkan juga ia mengenai cara memperlakukan teman dengan baik, seperti berbicara dengan sopan jika meminjam mainan misalnya.
Kapan harus berkonsultasi ke dokter:
Jika si kecil menunjukkan tanda-tanda di bawah ini, segeralah konsultasi ke dokter anak.
- Sulit mengekspresikan perasaannya dalam kalimat sederhana, serta menolak untuk berinteraksi dengan orang lain
- Sikapnya berubah-ubah dengan ekstrim dan kerap menunjukkan amarah berlebihan pada teman-temannya
Perkembangan Komunikasi dan Bahasa
Di usia ini, si kecil sudah bisa mengucapkan kalimat yang rumit. Ia pun mulai bisa melantunkan puisi atau bersenandung dengan lirik yang jelas. Tidak hanya itu, si kecil juga sudah bisa melakukan beberapa hal lain seperti:
- Paham konsep kepemilikan, misalnya “jeruk itu punya Bunda” atau “mainan ini punya temanku, jadi aku harus mengembalikannya”.
- Menggunakan struktur kalimat yang mudah dipahami
- Dapat menjawab pertanyaan “siapa”, “mengapa”, “kapan”, dan “bagaimana”
Tips:
- Bicara padanya seperti Anda bicara dengan orang dewasa lain. Jangan menggunakan nada-nada imut atay baby talk seperti mengobrol dengan bayi. Bimbing juga ia agar bisa melakukan percakapan dengan orang lain
- Mulai ajarkan ia menghafal suatu hal. Misalnya nama saudara kandung, alamat rumah, atau nomor telepon Bunda.
- Ajarkan pola kalimat yang benar. Bunda juga bisa mengajarinya membuat puisi, irama, atau cerita pendek sederhana
Kapan harus berkonsultasi ke dokter:
Jika si kecil menunjukkan tanda-tanda di bawah ini, segeralah konsultasi ke dokter anak.
- Kesulitan menyusun kata-kata atau kalimat
- Dia tidak bisa beradaptasi dengan tingkat pemahaman lawan bicaranya
Kesehatan dan Nutrisi
Pada usia ini, si kecil memiliki berat sekitar 18 kg dan tinggi sekitar 108 cm. Agar kesehatannya tetap terjaga, anak Bunda setidaknya membutuhkan minimal 1.700 kalori per hari serta jadwal tidur rutin yang cukup.
|
Jenis nutrisi |
Jumlah yang dibutuhkan per harinya |
Yang Bunda berikan untuk si kecil |
Kalsium & vitamin D |
1.000 miligram (mg) kalsium dan 3000 IU (International Units) vitamin D |
2 gelas susu rendah lemak, satu cangkir keju, dan yogurt |
Zat besi |
10mg |
4 buah ukuran kecil bakso sapi dengan spageti dan daging lainnya. Atau bisa juga telur, daging ayam, dan beberapa jenis sayuran misalnya tomat |
Vitamin C |
tidak lebih dari 650mg per hari |
Segelas stroberi, paprika hijau, dan jeruk |
Vaksinasi dan Penyakit Umum
Beberapa vaksin yang harus dilakukan:
- Difteri, tetanus, dan pertusis (DTP)
- Polio
- Mumps, Measles, rubella (MMR). Vaksin untuk mencegah gondong, campak, serta campak jerman
- Cacar air
- Influenza (setiap hari)
Beberapa penyakit umum yang menyerang adalah polio, cacar air, flu, campak, gondong, dan batuk rejan.
Kapan harus berkonsultasi ke dokter:
Jika si kecil menunjukkan tanda-tanda di bawah ini, segeralah konsultasi ke dokter anak.
- Tubuhnya sangat pendek dan kekurangan berat badan
- Sering jatuh sakit
- Adanya memar dan benjolan yang tidak wajar
Disadur dari artikel Deepshikha Punj di theAsianparent Singapura
Baca Juga:
Sudah kritis dan pintar berbicara, inilah perkembangan anak usia 4 tahun 10 bulan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.