Terkadang orang masih salah kaprah mengenai kondisi kulitnya sendiri. Termasuk kondisi kulit kering dan kulit yang mengalami dehidrasi. Karena gejala yang dirasakan cukup mirip, tak banyak orang yang mengetahui perbedaan antara kulit kering dan dehidrasi.
Untuk merawat kulit dengan baik dan mengatasi permasalahan kulit yang dialami, hal pertama yang harus dilakukan Parents adalah mengetahui jenis kulit Parents.
Cara paling mudah adalah melihat kondisi kulit sepanjang hari tanpa menggunakan produk skincare atau make up apapun. Jika kulit mudah berminyak dalam waktu beberapa jam saja dan cenderung berjerawat, maka dapat dipastikan jenis kulit Parents adalah kulit berminyak.
Apabila kulit Parents mudah mengalami kemerahan atau break out setelah mencoba produk skincare atau make up baru, jenis kulit Parents bisa jadi sensitif atau reaktif.
Sedangkan jika wajah terasa kering, mengelupas, dan mudah timbul kerutan, bisa dipastikan kulit Parents adalah kulit yang kering. Namun untuk beberapa kasus, gejala kulit yang kering ini seringkali berarti kulit Parents sedang mengalami dehidrasi.
Bagaimana cara untuk membedakan keduanya? Berikut adalah 4 perbedaan antara kulit kering dan dehidrasi yang perlu Parents ketahui.
4 Perbedaan antara Kulit Kering dan Dehidrasi
1. Kulit Kering Adalah Kondisi yang Bersifat Genetis
Pemilik jenis kulit kering pada umumnya memiliki jumlah kelenjar minyak di kulit yang lebih sedikit. Hal ini mengakibatkan rendahnya produksi minyak alami kulit atau sebum untuk menjaga kelembapan kulit sehingga kulit terasa kering dan kasar.
Dikutip dari Alodokter, ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kulit kering, yaitu faktor keturunan atau genetik, kulit yang sering mengalami iritasi akibat paparan berbagai macam bahan kimia, serta kulit terkena sinar ultraviolet dalam jangka panjang.
Ciri utama kulit kering adalah kulit yang terasa kasar, mengelupas, dan bersisik. Selain itu, elastisitas kulit kurang dan pori-pori wajah hampir tak terlihat.
Rasa gatal karena kulit pecah-pecah dan iritasi juga bisa menjadi permasalahan utama yang dihadapi pemilik kulit kering.
2. Kulit Kering Membutuhkan Minyak
Karena kurangnya produksi minyak alami dari dalam tubuh sebagai faktor internal, pemilik kulit kering membutuhkan minyak untuk mengatasi masalahnya.
Minyak alami dari dalam tubuh akan berfungsi untuk membentuk semacam lapisan bertahanan (barrier) di permukaan kulit. Kurangnya minyak ini akan mengakibatkan kotoran dapat merusak kulit dan kelembapan tak bertahan lama.
Seiring bertambahnya usia, kemampuan tubuh untuk memproduksi minyak alami ini juga akan berkurang. Itulah alasan mengapa orang yang sudah lanjut usia cenderung mengalami masalah kulit kering dan keriput.
Untuk merawat kulit kering, gunakan produk dengan label ‘Moisturizing’. Produk dengan label seperti ini berfungsi untuk mengunci kelembapan yang ada di dalam kulit. Bahan yang baik untuk kulit kering adalah minyak alami, ceramide, dan kandungan lipid yang tinggi.
Mengutip dari Klik Dokter, produk yang bersifat moisturizing biasanya berupa krim tebal dan terasa berminyak jika diaplikasikan.
Selain itu, hindari produk yang mengandung SLS, alkohol, dan parfum, sebab bahan-bahan tersebut akan membuat kondisi kulit semakin kering dan kehilangan kelembapannya.
3. Perbedaan antara Kulit Kering dan Dehidrasi, Dehidrasi Artinya Tubuh Kekurangan Cairan
Berbeda dengan kulit kering yang sudah bawaan dari lahir, kulit dehidrasi bisa disebabkan oleh berbagai faktor eksternal. Tak hanya pemilik kulit kering, Parents dengan kulit berminyak sekalipun bisa mengalami kondisi kulit dehidrasi.
Beberapa faktor yang berperan dalam menyebabkan kulit mengalami dehidrasi adalah polusi, penyakit tertentu seperti diare atau muntah, terlalu banyak eksfoliasi, dan juga perubahan cuaca yang ekstrim. Dilansir dari Beauty Journal, faktor-faktor tersebut akan mengakibatkan kulit kehilangan kandungan air dalam jumlah banyak.
Ketika tubuh mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan, kulit akan menunjukkan tanda-tanda seperti kulit terasa kering, gatal, dan kusam. Ada pula kondisi fisik tertentu yang menjadi ciri-ciri dehidrasi seperti sakit kepala, bibir kering dan pecah-pecah, bau mulut, dan warna urine yang gelap.
Artikel terkait: 10 Manfaat Ini Akan Dirasakan Tubuh Jika Rajin Minum Air Putih
4. Humektan untuk Mengatasi Masalah Kulit Dehidrasi
Untuk merawat kulit yang dehidrasi agar bisa kembali seperti semula, yang paling penting adalah memastikan tubuh mendapatkan asupan cairan yang cukup. Mengurangi konsumsi kafein, rokok, dan alkohol juga bisa membantu.
Produk skincare juga bisa digunakan untuk mengatasi kondisi ini. Pilihlah produk pelembap yang bersifat humektan, yaitu dapat menarik cairan dari luar sehingga terhindar dari kondisi dehidrasi.
Contoh bahan yang termasuk humektan adalah Hyaluronic Acid, Gliserin, AHA, dan Aloe Vera. Parents juga bisa memilih produk dengan label ‘Hydrating’ yang bermanfaat untuk menghidrasi kulit.
Setelah mengetahui perbedaan antara kulit kering dan dehidrasi, Parents bisa menentukan produk apa yang sebaiknya dipakai untuk mengatasinya. Namun, jika kondisi kulit menjadi lebih parah seperti munculnya rasa terbakar dan kulit mengelupas berlebihan, sebaiknya segera berkonsultasi ke spesialis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca Juga:
12 Istilah dalam Produk Perawatan Kulit Bayi yang Perlu Anda Tahu
13 Bahan Alami Ini Bantu Hilangkan Beruntusan di Wajah, Mau Coba?
id.theasianparent.com/manfaat-stroberi-untuk-kecantikan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.