Penyakit Jantung Kongenital pada Anak, Bisakah Dicegah sejak Hamil?

undefined

Penyakit jantung kongenital pada bayi bisakah dicegah sejak ibu hamil? Ini kata dokter, Parents.

Penyakit jantung kongenital atau penyakit jantung bawaan merupakan kelainan dari struktur jantung yang pertumbuhannya begitu kompleks.

Penyakit ini juga termasuk ke dalam jenis cacat lahir yang paling umum. Meski demikian, kasusnya memang jarang terjadi, di mana angka kejadian hanya satu dari seratus kelahiran.

Namun, jika dibiarkan tanpa pengobatan apa pun, penyakit ini tentu saja bisa menganggu tumbuh kembang anak.

Pasalnya, penyakit jantung bawaan juga bisa menghambat kemampuan jantung anak dalam memompa darah dan menyalurkan oksigen ke seluruh tubuhnya.

Artikel terkait: 6 Tanda Penyakit Jantung pada Wanita yang Tidak Disadari, Salah Satunya Sakit Perut

Penyakit Jantung Kongenital pada Bayi dan Anak

penyakit jantung kongenital

Untuk mendiagnosis penyakit ini, dokter biasanya melakukan pemeriksaan fisik dan tes jantung khusus.

Apabila dilakukan deteksi dini yang baik, kelainan jantung bawaan bisa mulai terdeteksi sejak lahir.

Pada dasarnya, penyakit jantung bawaan ini sebenarnya tidak menimbulkan tanda atau gejala yang begitu signifikan pada anak-anak.

Hal ini juga dijelaskan oleh Dokter Spesialis Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Hermawan, Sp.JP(K), FIHA dari Rumah Sakit Pusat Pertamina. Ia menjelaskan, penyakit jantung bawaan cenderung lambat terdeteksi. Waktu maksimal yang dibutuhkan untuk mulai terdeteksi adalah pada usia sepuluh tahun ke atas.

“Memang, tidak memberikan keluhan yang banyak. Keluhannya masih ringan. Semakin kecil penyakit jantung, maka keluhan yang didapatkan juga akan semakin sederhana pula. Tapi kalau semakin kompleks atau mengalami jantung bocor, maka gejalanya akan semakin muncul sejak dini,” jelas dokter yang pernah terpilih menjadi Tim Dokter Pribadi RI-1/Presiden kepada theAsianparent Indonesia.

Dokter Hermawan menambahkan, seiring bertambahnya usia anak, kondisi jantung bawaan juga akan menimbulkan komplikasi atau keluhan.

Salah satu komplikasi yang bisa muncul adalah gagal jantung. Kondisi gagal jantung inilah yang akan semakin menimbulkan permasalahan pada fungsi jantung seiring bertambahnya usia anak.

“Kalau tidak segera diatasi dari awal, nanti penyakit tersebut akan bersifat progresif dan kemungkinan tidak bisa dilakukan tindakan,” ungkapnya.

Gejala Penyakit

Meski gejalanya sulit terdeteksi, tetapi penyakit jantung bawaan pada anak biasanya bisa terlihat dari beberapa kondisi berikut ini:

  • Sianosis atau penyakit biru, muncul warna kebiruan pada kulit, bibir, dan kuku si Kecil
  • Sirkulasi darah buruk
  • Anak cepat lelah
  • Nafsu makan anak berkurang
  • Denyut nadi lemah
  • Berkeringat berlebihan, ketika tidur atau pun sedang melakukan aktivitas sehari-hari
  • Pernapasan tidak teratur. Ia sulit bernapas atau pun napasnya begitu cepat.

Dalam beberapa kasus, gejala kelainan jantung bawaan mungkin tidak akan muncul sampai bertahun-tahun setelah kelahiran. Atau baru muncul ketika anak beranjak dewasa.

Beberapa gejala yang berkembang di antaranya:

  • Denyut jantung tidak biasa
  • Pusing
  • Sulit bernapas
  • Sering pingsan
  • Kerap lelah berlebihan
  • Timbulnya pembengkakan.

Artikel terkait: Penelitian: Ibu Punya Banyak Anak Lebih Berisiko Mengalami Sakit Jantung

Penyebab Penyakit Jantung Bawaan

Penyakit Jantung Kongenital pada Anak, Bisakah Dicegah sejak Hamil?

Penyakit jantung bawaan terjadi sebagai akibat dari masalah perkembangan dini dalam struktur jantung.

Masalah ini biasanya mengganggu aliran darah normal ke jantung, yang kemudian akan memengaruhi pernapasan. Beberapa hal lain yang juga bisa menyebabkan penyakit ini di antaranya:

  • Faktor keturunan keluarga
  • Penggunaan alkohol berlebih dan obat-obatan terlarang
  • Peningkatan kadar gula darah seperti diabetes yang akan memengaruhi perkembangan anak
  • Mengalami infeksi virus selama hamil seperti rubella selama kehamilan, bisa cenderung meningkatkan risiko kelainan jantung pada bayi.

Metode Deteksi Dini Penyakit Jantung Bawaan

Penyakit Jantung Kongenital pada Anak, Bisakah Dicegah sejak Hamil?

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Hengkie Frankie Lasanundin, Sp.JP menjelaskan, penyakit jantung bawaan bisa dideteksi oleh Ekokardiografi atau USG jantung. 

Cara tersebut merupakan langkah standar dan ideal untuk mendeteksi kelainan penyakit jantung.

Untuk deteksi dini penyakit jantung bawaan pada bayi yang masih dalam kandungan, sebagaimana yang dijelaskan dokter Hengkie, teknologi medisnya masih dalam tahap perkembangan.

Untuk sekarang, dokter masih melakukan deteksi pada detak jantung bayi melalui USG biasa. Namun, kelainan jantung secara keseluruhan belum bisa dilakukan melalui langkah tersebut.

“Kalau USG biasa, cuma bisa mendeteksi detak jantungnya saja, kan, sebenarnya. Nah, kalau (teknologi) yang sedang dikembangkan ini, janin yang masih dalam kandungan sudah bisa dilihat di USG mengenai kesehatan jantungnya. Namun, itu masih untuk beberapa kasus, ya. Tapi teknologinya menjanjikan,” ungkap dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia tersebut.

Ia melanjutkan, “Ke depannya, nanti kita bisa tahu apakah jantung anak ada yang bocor atau tidak. Jadi nanti sebelum lahir kita sudah mempersiapkan tindakan sebelum dia keburu sesak atau timbul komplikasi lain.”

Langkah Mengatasi Penyakit Jantung Kongenital

Lebih lanjut, dokter Hermawan menjelaskan mengenai langkah mengatasi anak yang telah didiagnosis penyakit jantung kongenital. Ia menjelaskan, rata-rata tindakan untuk mengatasi kelainan jantug bawaan yang kompleks pada anak adalah dengan pembedahan.

“Sebagian besar dilakukan dengan pembedahan. Untuk penyakit jantung bawaan ini, setelah operasi biasanya akan pulih. Namun ada juga kasus yang karena terlambat operasi, maka upaya pemulihannya juga harus lebih ekstra,” tuturnya.

Untuk upaya pemulihan, penderita penyakit jantung perlu menjaga kesehatan terutama oral hygine atau kesehatan gigi dan mulut.

Pasalnya, penderita jantung lebih mudah terinfeksi. Maka, organ seperti gigi dan mulut perlu dijaga, mengingat kedua hal tersebut merupakan tempat yang rentan dimasuki virus dan menyebabkan infeksi.

Penyakit jantung bawaan juga harus segera ditangani agar pemulihannya bisa cepat. Oleh sebab itu, dokter Hermawan juga berharap agar orang tua bisa lebih peka pada kesehatan anak.

Jika anak mengalami gejala penyakit seperti berkeringat berlebihan atau penyakit biru, maka jangan ragu untuk diperiksakan ke dokter agar bisa ditangani lebih lanjut.

“Kita harap pada anak-anak yang lebih awal terdeteksi untuk segera ditindaklanjuti. Agar penyembuhannya juga bisa sempurna dan cepat,” ungkapnya.

Artikel terkait: Dikira hanya asam lambung, seorang dokter ternyata mengalami penyakit jantung

Upaya Pencegahan Penyakit Jantung Kongenital

penyakit jantung kongenital

Lalu, apa yang bisa dilakukan untuk mencegah atau mengurangi faktor risiko penyakit jantung kongenital pada anak?

Berikut theAsianparent rangkum penjelasan dokter Hermawan maupun dokter Hengkie mengenai upaya mencegah risiko penyakit jantung konginetal.

  • Melakukan pemeriksaan darah sebelum merencanakan kehamilan.
  • Melakukan gaya hidup sehat seperti rajin olahraga, konsumsi makanan bergizi saat merencanakan kehamilan atau pun ketika sedang hamil.
  • Hindari merokok dan minum alkohol.
  • Usahakan untuk tidak sering berada di dekat orang merokok agar tidak terpapar asap rokok yang berisiko tinggi untuk berbagai kesehatan
  • Hati-hati dalam mengonsumsi vitamin atau pun jamu saat hamil. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi jenis obat-obatan, termasuk obat tradisional seperti jamu.
  • Jangan dulu melakukan pemeriksaan dengan rontgen sering-sering.
  • Lakukan pemeriksaan dini setelah bayi lahir. Misalnya, dicek apakah ia ada indikasi penyakit biru atau tidak, serta masalah lainnya yang merupakan gejala penyakit jantung bawaan.

***

Itulah upaya pencegahan yang bisa Parents perhatikan.

Jika menemukan gejala penyakit jantung bawaan pada anak, maka jangan ragu untuk segera periksa ke dokter agar kondisi tersebut bisa cepat ditangani.

“Sebenarnya, kuncinya adalah menjaga agar pola hidup tetap sehat. Olahraga yang teratur dan makan makanan yang sehat. Jangan ketika sedang merencanakan kehamilan atau ketika hamil saja, tetapi juga dilakukan seterusnya,” tutup dokter Hengkie.

***

 

Baca juga:

Tangan Anak Sering Berkeringat, Tanda Sakit Jantung? Ini Kata Dokter

Kawasaki Disease; penyakit berbahaya yang dapat menyerang jantung anak

Kelainan Jantung Bawaan pada Bayi

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.