Ibu Hamil Mengidap Autoimun, Kenali Risiko dan Cara Menanganinya

Penyakit autoimun sering kali terlambat dideteksi sehingga menimbulkan dampak buruk bagi penderitanya, termasuk bagi ibu hamil.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penyakit autoimun atau disebut juga lupus adalah penyakit kronis yang menyebabkan gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Penyakit ini lebih banyak diderita oleh perempuan daripada laki-laki, dan bisa juga menyerang ibu hamil. Mengingat penyakit ini tergolong berisiko, bagaimana penanganan penyakit autoimun pada ibu hamil? Apakah perempuan yang memiliki gangguan autoimun aman untuk hamil? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini. 

Mengenal Penyakit Autoimun dan Risikonya pada Ibu Hamil

Lupus atau penyakit autoimun yang dijuluki penyakit seribu wajah diderita oleh lebih dari 1,5 juta penduduk Indonesia. Sebagian besar penderitanya adalah perempuan termasuk ibu yang sedang mengandung. Penyakit ini sering sekali terlambat dideteksi sehingga menimbulkan dampak buruk bagi penderitanya. 

Dalam tubuh yang normal, sistem imun seharusnya melindungi diri dari berbagai penyakit dan infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri, kuman, dan lain sebagainya. Namun, saat seseorang menderita autoimun, ketika ada penyakit yang terdeteksi, sistem imunnya justru menyerang dan bukannya melindungi tubuh dari penyakit.

Pada perempuan yang sedang mengandung, kondisi ini dapat membahayakan keselamatan ibu dan janin. Mengapa? Ini karena penyakit lupus bisa menyebabkan perempuan mengalami keguguran berulang. Sel fosfolipid yang berperan dalam pembekuan darah bisa diserang oleh penyakit ini. 

Akibatnya, darah jadi mudah menggumpal dan dapat menyebabkan plasenta membeku. Plasenta, seperti yang kita tahu, menyediakan nutrisi bagi janin selama di dalam kandungan. Saat plasenta bermasalah, maka nutrisi janin juga akan terganggu. Pada akhirnya, nutrisi yang tidak tersalurkan ke janin akan meningkatkan risiko keguguran. 

Selain keguguran, risiko lainnya pada ibu hamil adalah preeklamsia, sindrom HELLP, sindrom antifosfolipid, gangguan fungsi ginjal, perdarahan setelah melahirkan, penyumbatan di pembuluh darah, dan bayi lahir prematur atau bayi lahir dengan berat badan rendah. 

Ibu hamil penderita lupus juga berisiko menurunkan penyakitnya kepada si kecil. Ini karena lupus adalah penyakit turunan. Bayi yang menderita lupus lebih rentan mengalami seperti gangguan jantung dan hati, masalah pada kulit, dan kekurangan darah.

Artikel terkait: Panduan Lengkap Pola Makan untuk Atasi Autoimun, Apa yang Boleh dan Tak Boleh?

Bagaimana Cara Menangani Penyakit Autoimun pada Ibu Hamil?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Menderita penyakit autoimun bukan berarti Anda tak bisa hamil. Perempuan dengan penyakit lupus juga bisa hamil setelah berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Umumnya, dokter akan melakukan pengobatan untuk mencegah penyakit kambuh dan meringankan gejala. 

Apabila penyakit autoimun tidak kambuh selama 6 bulan setelah pengobatan dan pemeriksaan kesehatan menunjukkan hasil yang baik, maka dokter biasanya akan menyarankan pasien untuk memulai program hamil. Selain itu, bagi Anda yang menderita autoimun dan sedang hamil perlu melakukan beberapa hal berikut:

1. Cek Kesehatan Rutin

Memeriksakan kesehatan bagi ibu hamil yang mengalami autoimun adalah wajib hukumnya. Bunda harus menjalani pemeriksaan secara rutin dengan dokter kandungan untuk memantau kondisi kesehatan diri dan janin.

Umumnya, ibu hamil akan menjalani pemeriksaan secara berkala, tetapi jika ibu hamil menderita autoimun, maka jadwal pemeriksaannya akan lebih sering. Ibu hamil dengan autoimun juga disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter rheumatologi setiap satu kali trimester. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: 5 Jenis penyakit autoimun yang rentan terjadi pada anak, catat Parents!

2. Konsumsi Obat Sesuai Saran Dokter

Ibu hamil biasanya dilarang atau diminta untuk mengurangi obat-obatan. Namun, berbeda dengan ibu hamil yang menderita lupus, ia justru harus terus mengonsumsi obat-obatan untuk mencegah penyakit kambuh sesuai saran dokter.

Meski demikian, obat-obatan yang diberikan biasanya berbeda dengan saat belum hamil. Obat-obatan yang diberikan meliputi hydroxychlroquine, azatioprin, dan kortikosteroid dalam dosis rendah. Fungsinya adalah untuk mengendalikan penyakit lupus selama masa kehamilan.

Artikel terkait: Tubuh Sering Kaku, Nyeri, dan Bengkak? Waspada Penyakit Autoimun Arthritis!

3. Menerapkan Pola Hidup Sehat

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pola hidup sehat adalah kunci agar ibu hamil dengan penyakit autoimun bisa tetap sehat hingga persalinan. Konsumsi makanan bergizi, istirahat cukup, kelola stres, dan lakukan olahraga ringan secara teratur supaya tetap fit selama masa kehamilan. Selain itu, apabila merasakan gejala lupus meskipun masih ringan, maka sebaiknya ibu hamil segera menghubungi dokter agar bisa segera ditangani. 

Nah, Parents, itulah informasi seputar penyakit autoimun pada ibu hamil. Menderita penyakit lupus memang tidak mudah apalagi ketika sedang hamil. Oleh sebab itu, selain menerapkan langkah-langkah di atas, dukungan keluarga juga sangat penting bagi ibu hamil penderita lupus. 

Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.

Baca juga:

Jenis-Jenis Penyakit Autoimun Yang Sering Menyerang Wanita

Tips Hidup Bahagia dengan Penyakit Autoimun

Terlihat Segar Bugar, 7 Artis Tanah Air Ini Idap Autoimun!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan