Usia pensiun yang ideal adalah 55 tahun dengan perhitungan usia harapan hidup di Indonesia adalah 70 tahun. Sebagian orang berencana untuk terus bekerja hingga usia pensiun yang sudah ditetapkan perusahaan. Namun sebagian lainnya memilih untuk pensiun dini sebelum berusia 55 tahun.
Menentukan usia pensiun memang menjadi hak setiap orang. Seseorang yang menginginkan pensiun lebih cepat biasanya dikarenakan berbagai keadaan seperti tekanan pekerjaan yang terlalu berat, sulitnya mengatur waktu untuk keluarga, hingga lingkungan pekerjaan yang tidak menyenangkan.
Akan tetapi, semua itu tentu saja memerlukan persiapan yang matang. Apalagi bagi seorang Ayah yang memiliki keluarga untuk dinafkahi.
7 Hal yang Perlu Ayah Persiapkan jika Ingin Pensiun Dini
Pensiun lebih cepat dari waktu yang seharusnya tentu membutuhkan banyak persiapan. Sehingga Ayah lebih siap dan kehidupan keluarga pun tetap dapat berjalan baik sesuai rencana.
Ini beberapa hal yang perlu Ayah persiapkan:
1. Hitung Dana Pensiun yang Dibutuhkan
Meski sudah pensiun, Ayah tentu tetap membutuhkan sejumlah dana untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Maka, penting untuk mengetahui dana pensiun yang dibutuhkan. Sebelum menghitung dana pensiun, Ayah harus menentukan terlebih dahulu di usia berapa Ayah ingin pensiun.
Cara menghitung kebutuhan dana pensiun adalah dengan mengalikan pengeluaran bulanan dikali 12 bulan dikali usia harapan hidup. Misalnya Ayah ingin pensiun di usia 40 tahun, maka Ayah harus memiliki dana pensiun minimal untuk 30 tahun.
Berikut ini rumus perhitungannya: (biaya pengeluaran bulanan x 12) x 30 tahun.
Artikel terkait: Cegah Anak Jadi Generasi Sandwich, Bagaimana Menyiapkan Dana Pensiun Mulai Sekarang?
2. Lunasi Utang Sebelum Pensiun
Utang merupakan salah satu pengeluaran yang harus diselesaikan sebelum pensiun. Melunasi utang sebelum pensiun bisa memangkas biaya pengeluaran keluarga setelah Ayah pensiun.
Apalagi pihak pemberi utang biasanya tidak peduli apakah Ayah masih bekerja atau tidak saat utang masih berjalan. Bagi mereka yang terpenting adalah Ayah membayar utang sesuai tenggat waktu yang sudah disepakati.
3. Pastikan Dana Darurat Sudah Terkumpul
Dana darurat diperlukan bila ada suatu keadaan atau pengeluaran darurat di luar biaya pengeluaran bulanan yang sudah rutin. Saat pensiun, idealnya Ayah sudah memiliki dana darurat yang ideal.
Bagi yang sudah berkeluarga dan memiliki anak, besaran ideal dana darurat adalah 9 hingga 12 kali biaya pengeluaran bulanan.
4. Memiliki Asuransi Kesehatan dan Asuransi Jiwa
Tidak ada satu orang pun yang tahu kapan ia akan sakit atau meninggal dunia. Maka penting bagi Ayah yang ingin pensiun untuk tetap memiliki asuransi kesehatan dan asuransi jiwa.
Bila selama ini premi asuransi dibayarkan oleh kantor tempat Ayah bekerja, maka Ayah perlu mencari asuransi pribadi yang sesuai dengan kebutuhan Ayah dan keluarga. Saat ini tersedia berbagai penyedia asuransi dengan jumlah premi dan pertanggungan yang bervariasi.
Asuransi kesehatan dibutuhkan bila di masa pensiun Ayah jatuh sakit. Sedangkan asuransi jiwa dibutuhkan bila Ayah sebagai pencari nafkah utama meninggal dunia. Dengan memiliki asuransi jiwa, setidaknya keluarga akan tetap memiliki sejumlah dana yang bisa digunakan untuk biaya hidup.
Artikel terkait: Mau membeli asuransi kesehatan keluarga ? Ini 5 Hal yang perlu Parents perhatikan
5. Lakukan Investasi Sebelum Pensiun Dini
Setelah menghitung dana pensiun, Ayah mungkin kaget dengan besaran jumlahnya. Namun, jangan khawatir, Ayah bisa mencapainya dengan melakukan investasi.
Bila masa pensiun Ayah masih di atas 10 tahun lagi, maka Ayah bisa memulai dengan investasi saham. Sementara bila waktu pensiun di bawah 10 tahun, sebaiknya Ayah menempatkan investasi di produk dengan risiko rendah seperti deposito, emas, atau reksa dana pasar uang.
Pelajari semua produk investasi dan pilih yang paling cocok dengan tujuan dan jangka waktu yang sudah Ayah tentukan. Sebab, tidak ada satu pun produk investasi yang bebas risiko dan menjanjikan keuntungan 100 persen.
Artikel terkait: 5 Instrumen Investasi untuk Dukung Keuangan Keluarga Muda Sejahtera
6. Hitung Saldo Dana Tunjangan Pensiun
Bagi Ayah yang menjadi karyawan, Ayah bisa menghitung dana tunjangan pensiun yang diberikan perusahaan. Beberapa perusahaan ada yang memberikan dalam bentuk Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) yang dikelola bank. Sementara sebagian lainnya dalam bentuk Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pensiun (JP) yang dikelola BPSJ Ketenagakerjaan.
Hitung ulang saldonya lalu ketahui bagaimana cara untuk mencairkannya setelah Ayah berhenti bekerja. Setelah tahu cara mencairkannya, selanjutnya Ayah perlu mengetahui di mana dana tersebut akan Ayah simpan.
7. Buat Rencana Kegiatan Setelah Pensiun Dini
Setelah terbiasa bekerja, bukan hal yang mudah bagi seseorang untuk pensiun. Saat pensiun di usia yang masih relatif muda, Ayah tentu masih memiliki sejumlah energi untuk berkegiatan. Maka, rencanakanlah kegiatan setelah pensiun, termasuk lokasi tempat tinggal.
Dengan perencanaan yang matang, Ayah bisa terhindar dari rasa bosan yang dapat berujung stres.
Itulah 7 hal yang perlu dipersiapkan jika Ayah ingin pensiun dini. Bagi seorang kepala keluarga, pensiun menjadi hal penting yang perlu dipertimbangkan dengan matang.
Baca juga:
Ketahui Gejala Post Power Syndrome, Cemas Berlebih Setelah Pensiun
Jangan Terlambat! Ini Usia yang Tepat untuk Siapkan Dana Pensiun
Sudah Menyiapkan Dana Pensiun Di Umur 35 Tahun, Begini Investasi Ala Raditya Dika