Penyanyi Britney Spears memang memiliki popularitas yang mendunia hingga hampir seluruh orang di berbagai negara mengenal namanya. Baru-baru ini Britney Spears menjadi buah bibir lantaran pengakuan mengejutkan yang dikeluarkannya terkait kehidupannya.
Britney telah menjadi sosok idola sejak remaja. Pada tahun 1998, saat usianya 16 tahun popularitasnya meroket sejak mengeluarkan lagu berjudul Baby One More Time. Familiar dengan lagu tersebut? Lagu Baby One More Time merajai tangga lagu pop global di berbagai negara.
Dikutip dari BBC Indonesia, bahkan hingga 20 tahun berlalu album debutnya tersebut masih dinobatkan sebagai album solo remaja dengan penjualan terbaik.
Artikel Terkait: Kenali 7 Tanda Pasangan Anda Mengalami Depresi Ini Agar Bisa Membantunya
8 Pengakuan Britney Spears Tentang Konservasi yang Mengikatnya
Kini Britney Spears tengah memperjuangkan nasibnya di persidangan melawan ayah kandungnya sendiri dan tim manajemennya. Ia buka suara untuk menentang putusan mengenai Konservatori (perwalian) dirinya yang dianggapnya tidak manusiawi. Seperti apa pengakuan Britney Spears tersebut?
1. Mengalami Masalah Kesehatan Mental
Pasca perceraiannya dengan Kevin Federline di tahun 2007, Britney dikabarkan menderita gangguan mental. Ia kehilangan hak asuh atas dua anaknya dan dituduh sebagai seorang ibu yang tidak becus mengurus anaknya.
Beberapa hal kontroversial yang dilakukannya kala itu mulai dari beredar sebuah video Britney yang tengah menggunduli kepalanya sendiri serta memukuli mobil paparazzi dengan sebuah payung.
2. Terikat Dengan Konservatori Sejak 2008
Britney pun menjalani pengobatan di rumah sakit dan panti rehabilitasi untuk memperbaiki kesehatan mentalnya. Sang ayah, Jamie Spears, kemudian mengajukan permohonan ke Pengadilan Los Angeles agar Britney berada di dalam perwaliannya atau konservatori.
Apa itu konservatori? Melansir dari Kompas, menurut hukum yang berlaku di Amerika Serikat pengadilan dapat memberikan konservatori untuk mereka yang dianggap tak bisa membuat keputusan sendiri, misalnya karena menderita penyakit seperti demensia atau gangguan mental.
Pengadilan pun menunjuk Jamie Spears sebagai wali Britney, yang merupakan ayah kandung penyanyi tersebut. Ia kemudian bertindak sebagai pengambil keputusan untuk Britney perihal karir, keuangan, dan juga anak-anaknya. Sejak tahun 2008, Britney tak lagi memiliki kendali atas keuangan dan aset-aset miliknya.
3. Mengaku Hidupnya Dikendalikan Sang Ayah
Selama bertindak sebagai walinya, Britney mengaku bahwa sang ayah mengendalikan kehidupannya secara penuh. Dalam kurun waktu 13 tahun, ia merasa terpenjara di bawah kendali ayahnya seperti seorang budak.
Ia akhirnya mendatangi persidangan untuk menentang putusan konservatori yang mengikatnya tersebut.
“Sebelumnya aku mengatakan pada dunia bahwa aku bahagia dan baik-baik saja. Aku berbohong, aku tidak bahagia. Aku tidak bisa tidur, aku merasa sangat marah. Ini gila dan aku depresi,” ungkapnya dalam sidang virtual tersebut.
Artikel Terkait: Sebelum Kondisinya Makin Serius, Kenali Tanda Anak Depresi dan Tips Mengatasinya
4. Pengakuan Britney Spears, Tak Boleh Menikah dan Dipaksa Menggunakan Alat Kontrasepsi
Dalam masa konservatorinya tersebut Britney mengaku sang ayah tak memperbolehkannya untuk menikah lagi dengan kekasihnya dan memiliki anak. Ia pun dipaksa untuk menggunakan alat kontrasepsi jenis IUD.
“Saya memiliki alat kontrasepsi di dalam tubuh saya sehingga tidak bisa hamil. Saya ingin mengeluarkannya sehingga saya bisa mulai mencoba untuk memiliki bayi,” papar Britney yang memang sangat ingin memiliki anak lagi.
5. Diresepkan Obat Tanpa Persetujuan
Tak hanya itu, pihak sang ayah juga memaksanya untuk meminum obat psikotik tanpa persetujuannya. Ia dipaksa untuk minum obat Lithium sejak awal 2019. Obat tersebut biasa diberikan untuk mereka yang memiliki penyakit mental seperti bipolar.
“(Lithium) itu obat keras. Kamu bisa jadi cacat mental kalau mengkonsumsinya lebih dari lima bulan,” lanjutnya.
Britney merasa khawatir dengan kesehatannya jika terus mengonsumsi obat tersebut. Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya kerap merasa mabuk dan tidak bisa diajak berbicara setelah mengonsumsinya.
Tak hanya itu, Jamie Spears memaksanya untuk melakukan terapi mental sebanyak tiga kali seminggu. Tak jarang ia harus pergi ke klinik psikiater dan sudah ditunggu oleh paparazzi.
6. Dituntut untuk Terus Bekerja
Menurut pengakuan pelantun lagu Toxic tersebut, sang ayah menuntut agar dirinya terus bekerja selama tujuh hari dalam seminggu tanpa henti. Menurutnya, ia diperlakukan sebagai budak dan dirinya pantas mendapatkan istirahat yang dibutuhkannya.
“Saya layak untuk memiliki kehidupan, saya telah bekerja sepanjang hidup saya. Saya layak berisitirahat dua hingga tiga tahun,” kata Britney dalam kesaksiannya.
7. Keluarga yang Abusif
Kekangan keluarganya tersebut membuat Britney merasa depresi. Ia kesepian dan terisolasi, bahkan kini sudah tak percaya dengan siapapun termasuk sahabatnya Paris Hilton.
“Saya sudah melakukan lebih dari cukup. Saya tidak berpikir akan ada yang percaya dengan cerita saya, orang-orang akan berpikir bahwa saya berbohong. Mereka pikir saya Britney Spears, saya punya segalanya,” ungkapnya.
Ibu dua anak itu berencana untuk menuntut sang ayah dan berharap mendapatkan keadilan hukum.
Artikel Terkait: Wajib Tahu! Depresi pada Ibu Ternyata Bisa Mempengaruhi IQ Anak
8. Pengakuan Britney Spears yang Merasa Trauma Akibat Perlakuan yang Diterimanya
Britney menjelaskan bahwa konservatori yang dijalaninya ini lebih banyak berdampak buruk kepada kehidupannya alih-alih membawa kebaikan. Ia pun mengungkapkan bahwa dirinya ingin perwalian ini dapat berakhir.
“Saya ingin mengakhiri perwalian ini tanpa dievaluasi. Perwalian ini lebih merugikan saya daripada membawa kebaikan. Saya tidak bahagia, saya tidak bisa tidur. Saya merasa sangat marah dan menangis setiap hari.” Britney mengungkapkan kekecewaannya.
***
Sejumlah selebriti internasional dan para penggemar Britney pun menggaungkan tagar #FreeBritney di media sosial sebagai bentuk dukungan untuk sang diva pop tersebut.
Di balik gemerlapnya dunia hiburan, selalu ada sisi gelap yang tak muncul ke permukaan. Itulah pengakuan mengejutkan dari Britney mengenai ayahnya yang telah mengendalikan hidupnya selama ini. Bagaimana pendapat Parents, apakah Britney layak untuk mendapatkan kebebasannya kembali?
Baca Juga:
Anak depresi bisa disebabkan pola asuh orangtua yang salah, bagaimana mencegahnya?
Waspada Depresi Postpartum pada Ibu, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya
Sering tak disadari, ini 10 tanda depresi yang perlu diwaspadai