Tim peneliti asal China lakukan penelitian susu babi yang diyakini kaya akan manfaat, sama halnya dengan susu sapi atau kambing. Penelitian tersebut mengungkap jika susu dari hewan mamalia itu di masa mendatang punya peluang menggantikan susu sapi.
Susu merupakan salah satu sumber pemenuhan kalsium dan gizi baik lainnya bagi manusia. Meskipun ini dapat menjadi kabar baik, akan tetapi hal tersebut juga tak lepas dari perdebatan.
Susu Babi Layak Dikonsumsi Manusia
Sebuah kelompok peneliti dari Institut Peternakan dan Kedokteran Hewan di Akademi Ilmu Pertanian Shanghai, telah melakukan penelitian terhadap susu babi yang diyakini layak dikonsumsi manusia ke depannya.
“Susu babi telah mendapatkan banyak perhatian akhir-akhir ini, dan kami sedang melakukan penelitian tentang itu,” kata Tan Yongsong selaku kepala tim peneliti, seperti yang dilansir dari DetikHealth.
Sumber: unsplash/KennethSchipper
Dari hasil penelitian tersebut terungkap bahwa baik dari segi warna, susu babi berwarna putih susu, tak memiliki rasa atau bau khusus, mirip dengan susu sapi dan kambing. Ada beberapa kandungannya yang mirip, bahkan melebihi kandungan pada susu sapi atau kambing.
Tim peneliti juga menuturkan jika gizi dari susu babi ini tinggi.
Sumber: pexels/AlexGreen
“Susu babi memiliki gizi tinggi, dan nutrisinya meliputi energi, protein, lemak, kalsium, laktosa, natrium, dll. Kandungan protein susu babi mencapai hampir 17 gram per 100 gram, jauh lebih tinggi dari kandungan protein lebih dari 3 gram per 100 gram susu,” terang tim peneliti.
Artikel terkait: Serupa Namun Tak Sama, Kenali Beragam Jenis Susu yang Dijual di Pasaran
Tim Peneliti Masih Lakukan Tahap Pengujian
Demi memastikan ulang nutrisinya dapat dikonsumsi oleh manusia, susu babi masih dalam tahap pengujian. Namun, sampai sekarang belum ada ahli babi domestik yang melakukan penelitian tematik dan komprehensif mengenai susu babi.
Sumber: pexels/CottonBro
Lanjutnya lagi, proses penelitian ini akan segera dimulai dan membutuhkan waktu lebih lama. Babi yang digunakan yakni ‘breed’ babi yang ada di Shanghai. Termasuk jenis Meishan, Large White, American Landrace, dan Duroc untuk diteliti.
“Tujuan dari penelitian kami adalah untuk memperkaya kehidupan warga, dan memenuhi kebutuhan kelompok konsumen yang berbeda,” kata Tan.
Susu Babi Telah Lama Diperdebatkan
Dilansir dari CNBC, apakah susu dari hewan bermoncong panjang ini dapat dikonsumsi manusia telah lama diperdebatkan. Pasalnya, ada yang mengatakan jika babi sangat sulit diperah, mudah ketakutan saat didekati manusia, dan agresif.
Sumber: unsplash/DiegoSan
Seorang food writer, Aofie McElwain pernah menulis di Irish Times jika babi hanya memberikan susu selama 15 detik, sedangkan sapi mencapai 10 menit.
Meski begitu, Erik Stenink, seorang petani Belanda pernah memproduksi keju yang terbuat dari susu babi pada 2015.
***
Bagaimana pendapat Parents dengan penelitian susu babi ini?
Baca juga:
Mengenal Susu Kefir dan Manfaatnya, Mengapa Tidak Disarankan untuk Bumil?
12 Manfaat Kambing Susu Etawa untuk Kesehatan, Parents Wajib Tahu!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.