Mengenal Teknik Pelestarian Kesuburan yang Memungkinkan Anda Hamil di Masa Depan

Pelestarian kesuburan membantu peluang Anda memiliki anak di masa depan. Bagaimana prosesnya?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Beberapa orang harus berusaha lebih ekstra untuk memiliki keturunan karena kondisi medis tertentu yang dialaminya. Pelestarian kesuburan dapat membantu peluang Anda memiliki anak suatu hari nanti. Apa itu?

Apa Itu Pelestarian Kesuburan?

Metode fertility preservation atau berarti pelestarian kesuburan adalah metode pengawetan yang memungkinkan Anda menyimpan jaringan sel telur, sel sperma, atau embrio, sehingga Anda bisa memiliki anak di masa depan.

Biasanya, metode ini dipilih para pasien kanker yang melakukan pengobatan terapi radiasi, atau orang dengan kesuburan terganggu karena kondisi medis tertentu. Bahkan, perawatan ini juga bisa dilakukan oleh seseorang yang ingin menunda memiliki anak karena alasan pribadi. 

Banyak orang bisa memiliki bayi yang sehat setelah menjalani perawatan pelestarian kesuburan.

Artikel terkait: Infertilitas Adalah Gangguan Kesuburan pada Pria Maupun Wanita, Ketahui Cara Mengatasinya

Alasan Seseorang Melakukan Pelestarian Kesuburan

Beberapa orang dengan kondisi penyakit tertentu mungkin akan terganggu kesuburannya. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh kondisi itu sendiri, atau bisa karena dampak pembedahan, atau pengobatan yang digunakan untuk mengatasi kondisi tersebut.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Selain itu, seseorang yang ingin menunda memiliki anak hingga usia setelah 35 atau 40-an mungkin memilih untuk untuk melakukan perawatan ini karena penelitian menunjukkan usia bisa memengaruhi kesuburan.

Berikut beberapa alasan seseorang melakukan pengawetan kesuburan ini: 

  1. Menunda kehamilan: Jika Anda sedang menunda kehamilan, Anda dapat mempertimbangkan untuk menjaga sel telur atau sperma pasangan Anda sebelum kesuburan menurun karena faktor usia. Alasan umum orang menunda memiliki anak antara lain keinginan untuk mencapai tujuan karier tertentu atau melanjutkan pendidikan.
  2. Kanker: Kemoterapi, terapi radiasi, dan pembedahan kanker dapat mempengaruhi kesuburan seseorang. Pasangan dapat melakukan penyimpanan sel telur atau sperma sebelum pengobatan kanker dimulai.
  3. Penyakit autoimun: Penyakit seperti lupus dan rheumatoid arthritis serta pengobatannya dapat menyebabkan masalah kesuburan.Sehingga dapat dilakukan penyimpanan sel telur atau sperma sebelum pengobatan dimulai.
  4. Kondisi kesehatan reproduksi: Endometriosis dan PCOS dapat mempercepat terjadi penurunan cadangan sel telur. Pada kondisi ini sebaiknya tidak menunggu terlalu lama untuk melakukan pelestarian kesuburan.
  5. Alasan pribadi : Saat ini banyak wanita yang ingin menunda pernikahan karena alasan karir atau belum menemukan pasangan yang sesuai. Dengan teknologi pembekuan sel telur dapat menghindari gangguan kesuburan karena faktor usia.

Anda bisa melakukan perawatan ini di klinik kesuburan atau rumah sakit yang memiliki laboratorium dan fasilitas lainnya yang diperlukan untuk mengawetkan spesimen beku dalam jangka waktu yang lama. 

Jenis Pelestarian Kesuburan

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Perawatan pelestarian kesuburan terbagi dalam dua kategori, yaitu:

  • Mengambil dan membekukan sel telur, embrio, dan sperma untuk digunakan di masa depan.
  • Meminimalkan dampak pengobatan kanker pada jaringan reproduksi.

Teknik Pelestarian Kesuburan Bagi Perempuan  

  1. Pembekuan sel telur: Anda akan menerima pengobatan dengan hormon untuk merangsang produksi sel telur di ovarium. Petugas kesehatan akan mengeluarkan telur dan membekukannya serta menyimpannya. Proses ini dimulai dengan stimulasi ovarium. Anda akan menyuntik diri dengan hormon setiap hari selama sekitar 10 hari.
  2. Pembekuan embrio: Mirip dengan pembekuan sel telur, ini melibatkan pengangkatan sel telur dari indung telur Anda. Petugas kesehatan akan membuahi sel telur dengan sperma pasangan Anda, sehingga menghasilkan embrio. Prosedur ini disebut fertilisasi in vitro (IVF). Kemudian, petugas kesehatan mungkin akan langsung menanamkan embrio ke dalam tubuh Anda atau membekukannya dan menyimpannya untuk digunakan di masa mendatang (kriopreservasi embrio).
  3. Transposisi ovarium (oophoropexy): Prosedur ini dapat membantu melindungi ovarium Anda dari perawatan radiasi. Dokter bedah akan memindahkan ovarium Anda keluar dari panggul dan masuk ke perut, menjauhi area perawatan. Ini juga merupakan prosedur laparoskopi yang dilakukan dengan anestesi umum.
  4. Pelindung radiasi: Pelindung timbal dapat melindungi ovarium selama perawatan radiasi. Petugas kesehatan mungkin juga menggunakan teknologi radiasi tepat yang membatasi dosis radiasi yang diterima ovarium Anda. Terapi radiasi biasanya cepat dan tidak menimbulkan rasa sakit, namun dapat menimbulkan efek samping seperti rambut rontok, diare, dan kelelahan.

Teknik Pelestarian Kesuburan Bagi Pria: 

  1. Pelindung radiasi: Teknik ini mirip dengan pelindung radiasi untuk wanita. Petugas  kesehatan akan membatasi paparan radiasi pada testis pria dengan melindunginya atau dengan menggunakan teknik radiasi yang lebih tepat.
  2. Pembekuan sperma: Sampel air mani pria akan dibekukan dan disimpan.

Artikel terkait: Kenali Gejala Azoospermia atau ‘Sperma Kosong’, Berapa Besar Peluang Kehamilannya?

Manfaat 

Manfaat utama dari pelestarian kesuburan adalah Anda mungkin tetap bisa hamil dan memiliki anak, apapun kondisi atau keadaan Anda di masa depan nanti.

Risiko dari Perawatan

Prosedur yang digunakan dalam pelestarian kesuburan mempunyai beberapa risiko, di antaranya:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  1. Beberapa prosedur yang digunakan untuk mengumpulkan sel telur dan sperma dapat menyebabkan pendarahan atau infeksi.
  2. Fertilisasi in vitro (IVF) dapat meningkatkan risiko kelahiran kembar, kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, keguguran, dan kehamilan ektopik.
  3. Prosedur laparoskopi dapat menyebabkan infeksi, pendarahan, dan cedera pada organ dan jaringan di sekitarnya. Anestesi yang digunakan dalam prosedur ini dapat menyebabkan efek pengobatan, kerusakan saraf, dan delirium pasca operasi.
  4. Stimulasi ovarium dapat menyebabkan peningkatan kadar estrogen. Hal ini dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah dan pertumbuhan kanker yang bergantung pada estrogen.
  5. Stimulasi ovarium dapat menyebabkan sindrom hiperstimulasi ovarium.
  6. Transposisi ovarium dapat menyebabkan rotasi ovarium yang direlokasi. Kista ovarium juga bisa berkembang. Kedua kondisi tersebut memerlukan pengangkatan ovarium (ooforektomi).

Meski prosedur pelestarian kesuburan ini tidak menjamin kehamilan, dan tingkat keberhasilannya sangat bervariasi, namun teknik ini dapat menimgkatkan peluang kehamilan bagi Anda yang memiliki kondisi medis tertentu. Bagaimana pun, menjaga kesuburan sejak dini adalah hal yang ideal.

Jadi, selalu berkonsultasi dengan dokter ahli sesegera mungkin jika Anda mengalami masalah kesuburan tertentu untuk memilih perawatan kesuburan yang tepat sesuai dengan kondisi.

 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Fertility Preservation

my.clevelandclinic.org/health/treatments/17000-fertility-preservation

 

Baca juga: 

Masalah kesuburan bisa dipengaruhi beragam faktor, apa saja?

Jenis Tes Kesuburan untuk Wanita dan Pria

13 Kiat Cara Meningkatkan Kesuburan Pria. Para Ayah Perlu Tahu

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penulis

Aulia Trisna