X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Pelajaran Parenting dari Tewasnya Hasandra, Korban Sinetron 7 Manusia Harimau

Bacaan 3 menit
Pelajaran Parenting dari Tewasnya Hasandra, Korban Sinetron 7 Manusia Harimau

Pengasuh Pondok Parenting HARUM memberi tips agar peristiwa tewasnya bocah korban sinetron 7 Manusia Harimau tidak terjadi pada anak-anak kita.

Cegah anak meniru adegan berbahaya dengan komunikasi yang baik

Agar kejadian Hasandra, korban sinetron 7 Manusia Harimau tak terulang, cegah anak meniru adegan berbahaya melalui komunikasi yang baik.

Kita kembali tekejut saat mendengar berita tewasnya seorang anak SD kelas 1 seusai bermain meniru adegan laga dalam sinetron “7 Manusia Harimau”.

Kejadian yang bermula dari permainan pura-pura ini tidak disangka membawa akibat buruk bagi Hasandra.

Seperti dilaporkan oleh Tribun Pekan Baru, Hasandra bermain bersama temannya meniru adegan silat dalam sinetron laga “7 Manusia Harimau” yang ditayangkan oleh salah satu stasiun swasta.

Salah satu teman Hasandra memukul bagian belakang kepala Hasandra dengan gagang sapu. Akibatnya, sejak saat itu Hasandra pun mulai sulit menggerakan anggota badannya karena bagian syaraf kapalanya mengalami gangguan.

Agar anak tidak meniru adegan berbahaya seperti 7 Manusia Harimau

Sebagai orangtua, tentulah kita miris mendengar kejadian di atas. Bisa jadi, perasaan khawatir pun timbul di hati kita. Bagaimana jika si Kecil pun suka meniru adegan laga atau perkelahian yang ia tonton?

Berawal dari kasus korban film “7  Manusia Harimau” di atas, kami berdiskusi dengan Bunda Noor Ruly Abyz Wigati, pengasuh Pondok Parenting HARUM, tentang bagaimana mencegah terjadinya kejadian serupa pada anak-anak kita.

1. Kedekatan dan komunikasi efektif dengan anak

“Bagi saya, membangun kedekatan dengan anak itu adalah kunci utamanya, agar nantinya kita bisa menyampaikan pesan dan penanaman nilai kebaikan sebagai upaya pencegahan prilaku negatif, apapun bentuknya,” papar Bunda Wigati saat mengomentari berita yang menimpa Hasadra.

“Secara sistematik urutannya begini; ketika kelekatan anak dan orangtua terbangun dengan baik, orangtua akhirnya akan mengenal konsep diri anak, termasuk gaya belajarnya, sehingga orangtua akan mampu berkomunikasi dengan efektif pada anak,” ungkap Bunda Noor lebih lanjut.

Menurut Bunda, komunikasi efektif inilah yang akan menjadikan proses penyampaian pesan dan penanaman nilai juga keteladanan berlangsung lebih baik.

2. Membatasi tontonan dan mendampingi anak saat menonton

Pembatasan tontonan dan pendampingan anak saat menonton tentu harus tetap dilakukan. Kerjasama dengan pihak sekolah tentang pengawasan terhadap anak juga perlu dibina.

Anak-anak seringkali tidak bisa menolak saat diajak temannya bermain pura-pura sebagai jagoan atau meniru adegan laga yang bisa berbahaya. Untuk itu mengajari anak untuk berani memberi batasan kepada teman-temannya juga perlu kita lakukan.

3. Penegasan bahwa semua hanya pura-pura dan bermain

Kalimat seperti, “Kita cuma main-main, ya. Nggak boleh pukul beneran, apalagi pukul kepala. Ibu/ayah nggak mau yang serem-serem seperti itu,” perlu selalu kita ingatkan kepada si Kecil agar ia tidak bermain melewati batas.

 

Semoga kejadian yang menimpa Hasandra tidak lagi menimpa anak lain ya, Parents. Mari kita dampingi si Kecil saat menonton televisi sambil terus membangun komunikasi positif dengan mereka.

Like our Facebook, Follow our Twitter @AsianParentID, and join our Google+

Cerita mitra kami
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Rahayu Pawitri

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Pelajaran Parenting dari Tewasnya Hasandra, Korban Sinetron 7 Manusia Harimau
Bagikan:
  • Sophia, robot manusia warga negara Arab, ingin punya anak

    Sophia, robot manusia warga negara Arab, ingin punya anak

  • Mengharukan! Bayi korban penculikan tersenyum pada polisi yang menyelamatkannya

    Mengharukan! Bayi korban penculikan tersenyum pada polisi yang menyelamatkannya

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

  • 30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

    30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

  • Sophia, robot manusia warga negara Arab, ingin punya anak

    Sophia, robot manusia warga negara Arab, ingin punya anak

  • Mengharukan! Bayi korban penculikan tersenyum pada polisi yang menyelamatkannya

    Mengharukan! Bayi korban penculikan tersenyum pada polisi yang menyelamatkannya

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

  • 30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

    30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.