X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Mengharukan! Bayi korban penculikan tersenyum pada polisi yang menyelamatkannya

Bacaan 4 menit

Foto bayi korban penculikan yang tersenyum pada polisi di India ini menjadi viral di internet. Kisah dibaliknya pun lebih mengharukan lagi, karena polisi tersebut adalah yang orang yang berhasil menyelamatkan sang bayi.

Bayi korban penculikan itu bernama Faizan Khan yang berusia 4 bulan. Dia diselamatkan oleh Polisi Hyderabad setelah 15 jam diculik pada hari Rabu lalu.

Foto yang menyentuh itu dibagikan oleh seorang petugas kepolisian bernama Swati Lakra di media sosial Twitter.

Humera Begum, ibunda Faizan harus bertahan hidup dengan tidur di jalanan dan mengemis bersama anaknya, sebelum Faizan diculik ketika mereka sedang tidur di emperan rel kereta Nampally di Hyderabad, India.

Polisi mencari pelaku selama 15 jam dan berhasil menangkap para penculik sebelum mereka menjual Faizan. Bayi korban penculikan ini mengungkapkan lewat senyuman betapa bahagianya ia telah diselamatkan dari nasib buruk sebagai korban penculikan dan perdagangan manusia.

Bayi korban penculikan tersenyum pada polisi yang menyelamatkannya

Bayi tersenyum pada polisi

Foto bayi korban penculikan yang tersenyum pada polisi ini memenangkan hati banyak orang yang melihatnya.

Menurut laporan media, Faizan diculik oleh dua orang pria yang berniat menjualnya. Para penculik tersebut diidentifikasi bernama M. Mustaq (42 tahun) dan M. Yousuf (25 tahun) yang ditangkap pada hari kamis.

Inspektur R. Sanjay Kumar dari Kantor Polisi Nampally menggendong Faizan yang berusia 4 bulan. Mereka saling bertukar senyum bahagia karena berhasil mengalahkan penculik yang terlibat dalam perdagangan manusia.

Kinerja Kepolisian Hyderabad patut diacungi jempol karena mereka berhasil menangkap pelaku penculikan dan perdagangan manusia dengan waktu pengejaran 15 jam. Mereka berhasil melindungi bayi tidak berdosa, meskipun dia adalah anak dari seorang gelandangan, namun tetap diberikan perlindungan sebagai warga negara.

kasus penculikan anak

Melindungi keluarga dari pelaku perdagangan manusia

Faizan termasuk bayi yang beruntung, dia berhasil diselamatkan sebelum dijual oleh penculiknya. Sebagai orangtua, tentunya kita tidak ingin anak kita menjadi korban seperti Faizan.

Oleh sebab itu, kewaspdaan orangtua sangatlah penting. Hati-hati terhadap orang asing yang menjanjikan berbagai keuntungan jika Anda ikut bersamanya.

Melindungi anak dari pelaku perdagangan manusia bisa dilakukan dengan menyaring temannya di media sosial. Pedofil dan penculik anak seringkali menggunakan internet untuk menjaring korbannya.

Artikel terkait: Waspada penculikan anak melalui internet

Jadilah sahabat sang anak agar si kecil tidak pernah ragu untuk bercerita pada orangtuanya mengenail hal aneh yang ia alami. Misalnya pertemuan dengan orang asing yang memintanya ikut dengan dijanjikan macam-macam.

Pelaku perdagangan biasanya mengincar anak yang tidak terlihat bahagia. Pastikan anak tidak kekurangan kasih sayang sehingga dia tidak akan tertarik ikut dengan orang asing.

percobaan penculikan anak

Bagaimana cara menghindari penculikan anak?

Parents, sekitar 300 anak diculik setiap tahun, menurut data yang dihimpun Huffpost. Dari jumlah itu, 50 hingga 150 anak ditemukan dalam keadaan meninggal. Jumlah ini lebih kecil dari tahun lalu, dan ini menjadi berita positif untuk orang tua.

Melihat tingginya angka penculikan itu, orang tua perlu mengajarkan kewaspadaan pada anak-anak sejak dini. Anak perlu tahu apa yang harus dilakukan jika mereka terlibat dalam percobaan penculikan.

Usaha paling baik adalah dengan membangun kemitraan antara sekolah, polisi, dan orang tua. Sama seperti polisi mengajari anak-anak cara berhenti, melihat dan mendengarkan sebelum menyeberang jalan, kita perlu mengajari mereka cara untuk tidak diculik.

Artikel terkait: Bayi WNA diculik di Bali oleh ayah yang sakit mental, Sang Ibu mohon bantuan warganet

Parents harus percaya, penting untuk mengajari anak-anak bagaimana menghindari penculikan, bagaimana melawan seorang penculik dan bagaimana cara melarikan diri. Anak-anak rentan dan mudah percaya pada seseorang, dan tugas kita sebagai orang tua adalah untuk mengingatkan mereka tentang aturan keselamatan dasar.

  1. Jangan pergi dengan siapa pun selain orang tua, atau orang yang sudah diminta untuk menemani anak hari itu.
  2. Ingat, orang dewasa tidak memerlukan bantuan dari anak, sehingga Parents perlu mengingatkan anak jika ada orang dewasa meminta bantuan, itu adalah tanda peringatan bahaya. Apalagi jika orang itu adalah orang asing.
  3. Minta anak untuk menghindari masuk ke mobil dengan orang asing.
  4. Tanamkan pada anak apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat anak sedang tidak bersama orang tua. Yakinkan anak untuk mengambil tindakan seperti melawan, berterikan, atau minta tolong jika ada orang mencurigakan yang mendekati mereka.

Hal terpenting yang dapat dilakukan orang tua adalah berkomunikasi secara terbuka dengan anak di rumah. Parents perlu membangun suasana rumah yang membuat anak-anak dapat memberi tahu apa yang sedang terjadi dalam hidup mereka.

Ajari anak soal hak-hak yang dimilikinya. Tekankan, anak punya hak untuk mengatakan “tidak.” Anak-anak harus tahu ada aturan yang berbeda untuk situasi yang berbeda; mereka tidak harus selalu sopan. Anak yang sopan pada semua orang bisa jadi sasaran empuk penculikan.

Semoga bermanfaat.

Referensi: Boredpanda

 

Cerita mitra kami
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura

Baca juga:

Ibu 3 Anak Berhasil Lolos dari Pelaku Penculikan di IKEA Berkat Mewaspadai 4 Hal ini

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Fitriyani

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Mengharukan! Bayi korban penculikan tersenyum pada polisi yang menyelamatkannya
Bagikan:
  • Ibu 3 Anak Berhasil Lolos dari Pelaku Penculikan di IKEA Berkat Mewaspadai 4 Hal ini

    Ibu 3 Anak Berhasil Lolos dari Pelaku Penculikan di IKEA Berkat Mewaspadai 4 Hal ini

  • Sophia, robot manusia warga negara Arab, ingin punya anak

    Sophia, robot manusia warga negara Arab, ingin punya anak

  • Ibu 3 Anak Berhasil Lolos dari Pelaku Penculikan di IKEA Berkat Mewaspadai 4 Hal ini

    Ibu 3 Anak Berhasil Lolos dari Pelaku Penculikan di IKEA Berkat Mewaspadai 4 Hal ini

  • Sophia, robot manusia warga negara Arab, ingin punya anak

    Sophia, robot manusia warga negara Arab, ingin punya anak

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.