Foto bayi korban penculikan yang tersenyum pada polisi di India ini menjadi viral di internet. Kisah dibaliknya pun lebih mengharukan lagi, karena polisi tersebut adalah yang orang yang berhasil menyelamatkan sang bayi.
Bayi korban penculikan itu bernama Faizan Khan yang berusia 4 bulan. Dia diselamatkan oleh Polisi Hyderabad setelah 15 jam diculik pada hari Rabu lalu.
Foto yang menyentuh itu dibagikan oleh seorang petugas kepolisian bernama Swati Lakra di media sosial Twitter.
Humera Begum, ibunda Faizan harus bertahan hidup dengan tidur di jalanan dan mengemis bersama anaknya, sebelum Faizan diculik ketika mereka sedang tidur di emperan rel kereta Nampally di Hyderabad, India.
Polisi mencari pelaku selama 15 jam dan berhasil menangkap para penculik sebelum mereka menjual Faizan. Bayi korban penculikan ini mengungkapkan lewat senyuman betapa bahagianya ia telah diselamatkan dari nasib buruk sebagai korban penculikan dan perdagangan manusia.
Bayi korban penculikan tersenyum pada polisi yang menyelamatkannya
Foto bayi korban penculikan yang tersenyum pada polisi ini memenangkan hati banyak orang yang melihatnya.
Menurut laporan media, Faizan diculik oleh dua orang pria yang berniat menjualnya. Para penculik tersebut diidentifikasi bernama M. Mustaq (42 tahun) dan M. Yousuf (25 tahun) yang ditangkap pada hari kamis.
Inspektur R. Sanjay Kumar dari Kantor Polisi Nampally menggendong Faizan yang berusia 4 bulan. Mereka saling bertukar senyum bahagia karena berhasil mengalahkan penculik yang terlibat dalam perdagangan manusia.
Kinerja Kepolisian Hyderabad patut diacungi jempol karena mereka berhasil menangkap pelaku penculikan dan perdagangan manusia dengan waktu pengejaran 15 jam. Mereka berhasil melindungi bayi tidak berdosa, meskipun dia adalah anak dari seorang gelandangan, namun tetap diberikan perlindungan sebagai warga negara.
Melindungi keluarga dari pelaku perdagangan manusia
Faizan termasuk bayi yang beruntung, dia berhasil diselamatkan sebelum dijual oleh penculiknya. Sebagai orangtua, tentunya kita tidak ingin anak kita menjadi korban seperti Faizan.
Oleh sebab itu, kewaspdaan orangtua sangatlah penting. Hati-hati terhadap orang asing yang menjanjikan berbagai keuntungan jika Anda ikut bersamanya.
Melindungi anak dari pelaku perdagangan manusia bisa dilakukan dengan menyaring temannya di media sosial. Pedofil dan penculik anak seringkali menggunakan internet untuk menjaring korbannya.
Artikel terkait: Waspada penculikan anak melalui internet
Jadilah sahabat sang anak agar si kecil tidak pernah ragu untuk bercerita pada orangtuanya mengenail hal aneh yang ia alami. Misalnya pertemuan dengan orang asing yang memintanya ikut dengan dijanjikan macam-macam.
Pelaku perdagangan biasanya mengincar anak yang tidak terlihat bahagia. Pastikan anak tidak kekurangan kasih sayang sehingga dia tidak akan tertarik ikut dengan orang asing.
Bagaimana cara menghindari penculikan anak?
Parents, sekitar 300 anak diculik setiap tahun, menurut data yang dihimpun Huffpost. Dari jumlah itu, 50 hingga 150 anak ditemukan dalam keadaan meninggal. Jumlah ini lebih kecil dari tahun lalu, dan ini menjadi berita positif untuk orang tua.
Melihat tingginya angka penculikan itu, orang tua perlu mengajarkan kewaspadaan pada anak-anak sejak dini. Anak perlu tahu apa yang harus dilakukan jika mereka terlibat dalam percobaan penculikan.
Usaha paling baik adalah dengan membangun kemitraan antara sekolah, polisi, dan orang tua. Sama seperti polisi mengajari anak-anak cara berhenti, melihat dan mendengarkan sebelum menyeberang jalan, kita perlu mengajari mereka cara untuk tidak diculik.
Parents harus percaya, penting untuk mengajari anak-anak bagaimana menghindari penculikan, bagaimana melawan seorang penculik dan bagaimana cara melarikan diri. Anak-anak rentan dan mudah percaya pada seseorang, dan tugas kita sebagai orang tua adalah untuk mengingatkan mereka tentang aturan keselamatan dasar.
- Jangan pergi dengan siapa pun selain orang tua, atau orang yang sudah diminta untuk menemani anak hari itu.
- Ingat, orang dewasa tidak memerlukan bantuan dari anak, sehingga Parents perlu mengingatkan anak jika ada orang dewasa meminta bantuan, itu adalah tanda peringatan bahaya. Apalagi jika orang itu adalah orang asing.
- Minta anak untuk menghindari masuk ke mobil dengan orang asing.
- Tanamkan pada anak apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat anak sedang tidak bersama orang tua. Yakinkan anak untuk mengambil tindakan seperti melawan, berterikan, atau minta tolong jika ada orang mencurigakan yang mendekati mereka.
Hal terpenting yang dapat dilakukan orang tua adalah berkomunikasi secara terbuka dengan anak di rumah. Parents perlu membangun suasana rumah yang membuat anak-anak dapat memberi tahu apa yang sedang terjadi dalam hidup mereka.
Ajari anak soal hak-hak yang dimilikinya. Tekankan, anak punya hak untuk mengatakan “tidak.” Anak-anak harus tahu ada aturan yang berbeda untuk situasi yang berbeda; mereka tidak harus selalu sopan. Anak yang sopan pada semua orang bisa jadi sasaran empuk penculikan.
Semoga bermanfaat.
Baca juga:
Ibu 3 Anak Berhasil Lolos dari Pelaku Penculikan di IKEA Berkat Mewaspadai 4 Hal ini
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.