theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
  • COVID-19
  • Gizi & Stimulasi
  • Toddler & Pra Sekolah
  • Hidrasi Keluarga
  • Cek Alergi
  • Sukses ASI Eksklusif
  • Cari nama bayi
  • Kehamilan
    • Project Sidekicks
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Usia Sekolah
    • Praremaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Pilihan Parents
    • Plesiran Ramah Anak
    • Kisah Keluarga
    • Event
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja

Kiat-kiat memilih tayangan kartun untuk anak

Bacaan 3 menit
Bagikan:
•••
Kiat-kiat memilih tayangan kartun untuk anak

Kartun untuk anak identik sebagai tayangan yang tepat untuk usia mereka, tetapi orangtua tetap harus jeli dalam memilih tayangan kartun untuk anak ini..

Tayangan TV yang beragam membuat para orangtua mengalami dilema dalam memilih acara TV khususnya kartun untuk anak yang sesuai dengan usia mereka sekaligus memberikan pendidikan bagi mereka. Selama ini kita menganggap film kartun identik sebagai tayangan TV yang tepat untuk anak-anak dan sesuai dengan usia mereka. Namun jangan salah, tidak semua film kartun untuk anak tersebut sesuai untuk mereka khususnya usia Balita, loh.

acara tv anak

Tayangan kartun yang sesuai dengan usia anak-anak khususnya balita

Beberapa contoh tayangan kartun yang sebenarnya tidak baik untuk anak di antaranya adalah:

  • Tom & Jerry

Film kartun untuk anak yang menceritakan tentang pertengkaran antara kucing dan tikus ini tidak sesuai untuk acara TV anak karena mengajarkan perseteruan. Dalam tayangannya, Tom & Jerry selalu bertengkar dan tidak pernah akur. Hal ini akan menamkan pemikiran kepada anak-anak bahwa pertentangan dan pertengkaran itu adalah wajar, sehingga mereka cenderung akan menirunya. Tentunya kita tidak ingin anak-anak kita tumbuh dan berkembang dalam lingkungan dimana mereka akan mempraktekkan apa yang telah mereka tonton.

  • Naruto, Avatar, Conan, dan sejenisnya 

Film kartun untuk anak ini juga mengajarkan jurus-jurus untuk bertengkar dengan lawan yang kadang-kadang akan ditiru oleh anak-anak untuk mencelakai temannya. Film kartun ini sebaiknya tidak ditonton anak-anak.

  • Sinchan

Film kartun ini menggambarkan anak-anak usia balita tapi pemikirannya terlalu dewasa, dan kadang-kadang agak berbau seronok. Tentunya Anda tidak ingin anak Anda meniru sinchan khan? Jadi sebaiknya jangan biarkan mereka menontonnya.

Kartun yang baik untuk anak

Meski demikian, tidak semua tayangan kartun buruk untuk ditonton si kecil. Beberapa tayangan kartun yang aman dan malah bisa mengajarkan beberapa pesan moral kepada anak di antaranya adalah:

  • Upin Ipin

Kartun ini banyak memberikan pendidikan dan pelajaran buat anak-anak tentang bagaimana bersosialisasi dan bersikap kepada orang yang lebih tua. Kartun ini mengupas keseharian anak-anak. Serta memberikan pelajaran imajinasi anak-anak. Walaupun sisi negatifnya karena mereka tidak menggunakan bahasa Indonesia, sehingga anak-anak akan merekam kosakata bahasa malaysia dan cenderung menirunya, hal ini akan berpengaruh terhadap nilai pelajaran bahasa indonesia di sekolah tentunya.

  • Doraemon

Kartun ini menyuguhkan pesan bahwa anak nakal pasti akan mendapatkan balasan dari apa yang telah mereka perbuat. Sedangkan dengan berbuat baik mereka akan mendapatkan hadiah atau hal yang menyenangkan

  • Dora The Explorer

Kartun ini banyak memberikan pengetahuan terhadap anak-anak tentang kosakata dan hal-hal baru, tetapi kadang anak-anak merasa jenuh untuk menontonnya karena cenderung monoton.

Memang acara TV anak bagaimanapun juga telah dibuat dengan membawa unsur positif dan negatif, tetapi pemikiran anak masih belum mampu menyaring mana bagian yang baik dan buruk. Sehingga dianjurkan orangtua selalu mendampingi anak saat menonton acara TV anak sambil memberikan arahan dan bimbingan.

Sebaiknya orangtua juga bertindak proaktif untuk menanyakan kepada anak-anak mengenai pemahaman mereka terhadap tayangan yang tengah mereka tonton, karena dengan cara ini orangtua dapat mengetahui pemahaman anak dan bisa meluruskan jika terjadi kesalahan pemahaman mereka terhadap tayangan tersebut.

Untuk itu berikan waktu antara 2-3 jam sehari dan jangan lebih dari itu, karena akan mempengaruhi daya konsentrasi anak.

Mudah-mudahan info ini bisa bermanfaat ya, Bunda!

***

Baca juga:

Marcell Siahaan: Cermat Memilih Program TV Anak

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

Penulis

Tyas

  • Halaman Depan
  • /
  • Keluarga
  • /
  • Kiat-kiat memilih tayangan kartun untuk anak
Bagikan:
•••
  • Parents, Ini Dia 3 Kartun Anak yang Aman Untuk Ditonton Oleh Buah Hati Kita

    Parents, Ini Dia 3 Kartun Anak yang Aman Untuk Ditonton Oleh Buah Hati Kita

  • 15 Tayangan anak selama masa karantina, cocok untuk nonton sambil belajar

    15 Tayangan anak selama masa karantina, cocok untuk nonton sambil belajar

  • Haru! Seorang ibu bertemu anaknya yang sudah meninggal lewat teknologi VR

    Haru! Seorang ibu bertemu anaknya yang sudah meninggal lewat teknologi VR

  • Dokter kandungan: "Melahirkan normal pasca caesar itu berisiko tinggi!"

    Dokter kandungan: "Melahirkan normal pasca caesar itu berisiko tinggi!"

app info
get app banner
  • Parents, Ini Dia 3 Kartun Anak yang Aman Untuk Ditonton Oleh Buah Hati Kita

    Parents, Ini Dia 3 Kartun Anak yang Aman Untuk Ditonton Oleh Buah Hati Kita

  • 15 Tayangan anak selama masa karantina, cocok untuk nonton sambil belajar

    15 Tayangan anak selama masa karantina, cocok untuk nonton sambil belajar

  • Haru! Seorang ibu bertemu anaknya yang sudah meninggal lewat teknologi VR

    Haru! Seorang ibu bertemu anaknya yang sudah meninggal lewat teknologi VR

  • Dokter kandungan: "Melahirkan normal pasca caesar itu berisiko tinggi!"

    Dokter kandungan: "Melahirkan normal pasca caesar itu berisiko tinggi!"

  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Sitemap
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami


  • Singapore
  • Thailand
  • Indonesia
  • Philippines
  • Malaysia
  • Sri Lanka
  • India
  • Vietnam
  • Australia
  • Japan
  • Nigeria
  • Kenya
Merek Mitra
Influencer Partner Brand LogoMama's Choice Partner Brand Logo
© Copyright theAsianparent 2021. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan
  • Komuniti
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Nutrisi

Unduh aplikasi kami

google play store
Appstore
  • Beriklan Dengan Kami
  • Tentang Kami
  • Tim Kami
  • Hubungi Kami
  • Syarat dan Ketentuan
  • Jadilah Kontributor Kami
Buka di aplikasi