Mendengar dan didengar merupakan proses yang terjadi dalam sebuah komunikasi efektif. Kemampuan Anda berkomunikasi, tidak saja ditentukan oleh keterampilan Anda dalam menyampaikan pesan, melainkan juga kemampuan dalam mendengar.
Kemampuan mendengar ini tidak datang begitu saja, karena hampir setiap orang lebih suka berada dalam posisi DIDENGARKAN daripada MENDENGARKAN. Terlebih bila yang menjadi lawan bicara adalah buah hati kita sendiri.
Sebagai orang tua, mendengarkan jelas bukanlah pekerjaan mudah. Ilmu serta pengalaman hidup yang kita miliki kerap memposisikan kita sebagai orang yang HARUS DIDENGAR. Diminta ataupun tidak, kita seringkali memberikan nasehat-nasehat, larangan-larangan ataupun sekadar berbagi cerita.
Kemampuan kita dalam berbicara pada anak-anak seringkali tidak diimbangi dengan kemauan kita untuk mendengarkan mereka. Kita lebih sering bereaksi cepat dengan mengumbar petuah-petuah sebelum mengetahui apa yang sesungguhnya ingin disampaikan oleh anak-anak kita. Di sinilah kesalahan komunikasi terjadi.
Hal ini seringkali menyebabkan pesan-pesan yang kita sampaikan tidak berdampak sesuai dengan harapan kita. Anak-anak lebih sering hanya mendengar lewat telinga kiri dan keluar lewat telinga kanan – komunikasi menjadi tidak efektif.
Agar kita mampu menjalin komunikasi efektif dengan anak-anak, alangkah baiknya bila kita belajar menjadi pendengar yang baik.
Apa saja manfaat menjadi pendengar yang baik?
1. Mengetahui persoalan mendasar yang tengah dihadapi anak
Mendengarkan apa yang ingin anak sampaikan membuat kita mengetahui dan memahami kesulitan yang dihadapi anak.
2. Menambah wawasan
Mendengarkan anak akan membuat kita tahu berbagai informasi yang berkaitan dengan anak, baik teman-temannya, kegiatannya, dan hal-hal lain yang mungkin tidak pernah kita ketahui sebelumnya.
3. Membuat kita lebih memahami anak
Mendengarkan anak akan membuat kita menyadari bahwa anak memiliki pemahaman dan pengalaman yang berbeda dengan apa yang kita miliki. Mendengarkan mereka membuat kita belajar memahami kebutuhan, kepribadian dan keinginan mereka.
4. Membuat kita lebih bijaksana
Informasi yang kita terima membuat kita lebih bijak memilih kata-kata ataupun tindakan, sehingga menghasilkan sebuah pengertian yang sama. Pada titik itu, oranngtua dan anak akan sama-sama saling memahami.
Tahukah Parents, kadangkala, anak hanya ingin didengar, sebab mereka sudah memiliki solusi atas persoalan yang mereka hadapi.
5. Menghilangkan rasa marah dan membuahkan kesabaran
Usaha kita untuk mendengarkan anak, akan membuat kita sadar dan mengetahui mengapa anak melakukan sesuatu yang bisa membuat kita kesal atau marah, sehingga membuat kita lebih sabar menghadapinya.
6. Mendukung keberhasilan dalam bernegosiasi
Mendengarkan membuat kita tahu bagaimana mencapai kesepakatan bersama sehingga bisa mencapai solusi WIN-WIN, suka sama suka.
7. Menumbuhkan dan menambah rasa cinta
Tidak ada seorangpun yang tidak suka bila diperhatikan ketika berbicara dan didengarkan seluruh ucapannya. Perhatian anda berikan akan membuat anak mencintai Anda dan membuatnya nyaman untuk selalu berada dekat dengan Anda.
Baca juga : Efek Pelukan bagi Anak Tantrum
Langkah-langkah untuk menjadi pendengar yang baik
1. Hadirkan diri Anda seutuhnya
Sediakanlah telinga, mata dan hati untuk mendengarnya. Simpanlah dulu gadget yang ada dalam genggaman, begitu juga pekerjaan yang tengah anda lakukan. Gunakan mata Anda untuk memperhatikan gerak-gerik dan ekspresi anak.
2. Tunjukkan rasa tertarik Anda dengan bersungguh-sungguh mendengarkan
Gunakan bahasa nonverbal untuk melakukan hal ini. Seperti memposisikan diri berada di depannya, atau dengan sedikit mencondongkan tubuh ke arahnya.
3. Hindarilah selingan yang membuat kontak Anda terputus
Jangan melakukan hal lain, selain mendengarkan. Hal ini membuat anak akan merasa amat dipentingkan.
4. Jangan menyela
Usahakan untuk menahan apa yang ingin anda sampaikan hingga menemukan saat yang tepat.
5. Bertanyalah bila Anda belum memahami apa yang disampaikan oleh anak
Bertanya ini akan membuat kita fokus pada isi pembicaraan dan membuat kita memahami kondisi yang dirasakan anak.
6. Berikanlah feedback yang sesuai dengan kebutuhan anak
Tahukah Parents, dengan mendengarkan, kita akan menemukan banyak hal menarik. Yang membuat kita sadar, bahwa sesungguhnya mendengar tidaklah sesulit yang kita duga.
Selamat mencoba….
Baca juga artikel menarik lainnya:
Mengatasi Rasa Marah Terhadap Anak
Pembentukan Karakter Anak Sejak Dini Maksimalkan Kualitas Hidup Mereka
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.