Selamat datang Bulan Agustus. Artinya saat ini, dunia sedang memperingati World Breastfeeding Week atau Pekan ASI Sedunia yang digelas tanggal 1-7 Agustus. Pekan Asi Sedunia ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan WHO dan UNICEF untuk mendukung ibu menyusui di seluruh dunia. Tak terkecuali di Indonesia.
Semua pasti setuju bahwa ASI merupakan nutrisi penting di awal kehidupan awal si kecil. Oleh karena itu, orangtua tentu saja perlu mengusahakannya. Biar bagaimanapun, kita tentu tidak bisa menutup mata bahwa memberikan ASI tidak semudah yang dibayangkan.
Tak hanya ibu, ayah pun memegang peran penting bagi keberasilan menyusui. Setidaknya hal inilah yang coba diingatkan kembali lewat Pekan ASI Sedunia di Indonesia yang mengangkat tema nasional “Ayah dan Ibu Kunci Keberhasilan Menyusui”, dengan slogan “Ayo dukung Ibu sukses menyusui.”
Sudahkah dukungan ini diberikan pada ibu menyusui?
Tak hanya pihak keluarga terdekat seperti suami dan orangtua, lingkungan kantor atau perusahaan tempat Ibu berkerja pun perlu memberikan dukungan penuh. WHO dan UNICEF terus mengingatkan dan mendukung semua perusaaan yang ramah laktasi. Dengan demikian, ibu bekerja pun bisa nyaman dan memastikan bisa melakukan manajemen ASI perah dengan baik karena adanya ruang menyusui.
Artikel terkait: Ngeri! Ibu 2 anak mengalami rahim robek setelah main seluncuran air ekstrim
Kandungan ASI dan manfaatnya untuk bayi
Dorongan WHO, UNICEF, ataupun pemerintahan agar ibu bisa memberikan ASI secara eksklusif tentu saja tidak terlepas dari beragam manfaat ASI. Baik untuk si ibu atau pun bayi.
Beberapa keunggulan yang dikandung dalam ASI yaitu, kaya akan asam amino, AA, DHA, vitamin, A, D, E, K, B-karoten, dan mineral seperti kalsium, magnesium, natrium, kalium, fosfor, dan sulfur.
ASI juga dilengkapi dengan enzim dan hormon yang membantu pencernaan bayi. Untuk menjaga kekebalan tubuh, ASI juga dapat memberikan perlindungan terhadap penyakit karena mengandung sel imun seperti immunoglobulin. Sel imun ini bisa mencegah anak dari infeksi telinga, infeksi pernapasan, infeksi saluran cerna, infeksi saluran kemih, penyakit kulit seperti ruam eksim/eczema.
Manfaat menyusui untuk kesehatan ibu
Seperti yang dipaparkan dr. Yovita Ananta, Sp. A, MHSM, IBCLC dalam rilisnya, dokter spesialis anak dan konselor laktasi Rumah Sakit Pondok Indah ini menjelaskan kalau kagiatan menyusui juga memiliki manfaat untuk bayi dan ibu.
“Menyusui dapat membantu menurunkan berat badan setelah kehamilan, menjaga kesehatan mental dan fisik, menurunkan risiko depresi setelah persalinan, sebagai kontrasepsi alami, menguatkan tulang, hingga menurunkan risiko penyakit jantung serta kanker payudara,” kata dr. Yovita.
Dan yang tak kalah penting ialah menyusui mampu menguatkan hubungan atau bonding antara ibu dan bayi. Semakin sering ibu menyusui bayi, semakin banyak rasa cinta yang meluap untuk sang bayi.
Tapi, tidak semua ibu (juga bayinya) bisa dengan mudah dan lancar menyusui si kecil. Karena itulah ibu harus memiliki strategi agar sukses menyusui eksklusif selama enam bulan.
“Kesuksesan pemberian ASI juga harus disertai dengan pengetahuan mengenai ASI dan menyusui secara komprehensif. Jangan lupa, lakukan juga tujuh kontak dengan konselor laktasi untuk mendukung Anda selama masa menyusui,” tutup dr. Yovita.
Beruntung, saat ini untuk mendapatkan informasi atau pemahaman mengenai ASI dan menyusui suda bisa didapatkan lebih mudah. Pertama, tentu saja bisa lewat konselor ASI, dokter laktasi, ataupun bidan. Bunda pun saat ini mencari berbagai informasi dari berbagai situs-situs kesehatan resmi, termasuk bisa ini bisa bergabung dengan beragam komunitas.
Jika ingin bertanya dengan sesama ibu atau mengetahui nutrisi apa saja yang sebaiknya konsumsi selama masa kehamilan, Bunda pun bisa mendapatkannya dengan mengunduh aplikasi theAsianparent. Bunda memiliki kesempatan untuk berinteraksi dan saling berbagi informasi terkait kehamilan, menyusui, dan perkembangan bayi dengan cara klik gambar di bawah ini.
Baca juga:
Tetap menyusui setelah operasi pengecilan payudara, mungkinkah?