Bunda, pernahkah memasukkan pasta ke dalam menu MPASI Si Kecil? Saat anak bosan dengan nasi, hidangan pasta mungkin bisa menjadi alternatif pengganti. Apalagi saat ini banyak pasta untuk bayi yang bisa dijadikan pilihan sebagai finger food untuk buah hati.
Pasta merupakan bahan makanan yang terbuat dari tepung atau Pati yang dibentuk menjadi berbagai wujud. Cara penyajiannya dengan direbus cepat dan dibumbui dengan saus serta rempah-rempah. Makanan ini mungkin ditemukan di berbagai negara tetapi penamaan pasta berasal dari Italia.
Artikel Terkait: Atur Porsi MPASI Berdasarkan Usia Si Kecil
Kapan Bayi Boleh Makan Pasta?
Pasta sudah bisa diperkenalkan segera setelah bayi mulai mengonsumsi makanan padat. American Academy of Pediatrics merekomendasikan bayi mulai mencoba makanan padat antara usia 4 bulan dan 6 bulan. Namun untuk pasta, sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan mengunyah anak. Pendapat lain mengungkapkan, pasta sebaiknya mulai diperkenalkan pada bayi sekitar usia 7-8 bulan. Hal ini berkaitan dengan sistem pencernaanya yang dinilai telah lebih matang.
Pasta sering mengandung telur dan gandum yang merupakan salah satu jenis alergen. Maka itu, sebelum memutuskan diberikan, orang tua perlu memerhatikan riwayat alergi pada si kecil. Bila si kecil dipastikan tidak memiliki alergi terhadap dua bahan makanan ini, maka mereka sudah bisa mulai diperkenalkan dengan pasta.
Manfaat Mengonsumsi Pasta untuk Bayi
Pasta umumnya terbuat dari tepung beras dan tepung terigu, tetapi ada beberapa jenis pasta yang terbuat dari tepung yang berasal dari kacang-kacangan, seperti kacang hitam dan kacang kedelai. Beberapa pasta juga diperkaya dengan beberapa jenis vitamin dan mineral yang baik untuk bayi, seperti zat besi dan vitamin B3. Berikut beberapa manfaat pasta untuk bayi:
1.Sumber energi untuk Bayi
Semua pasta, apa pun jenisnya, mengandung banyak karbohidrat untuk memberi energi pada tubuh bayi yang sedang tumbuh. Tidak hanya bagi tubuh, energi juga diperlukan oleh otak untuk berkembang. Oleh sebab itu karbohidrat sangat penting untuk bayi.
2. Sumber selenium dan Mangan
Mengutip LiveStrong, pasta yang terbuat dari tepung putih maupun gandum utuh bisa menjadi sumber selenium yang baik untuk tubuh. Selenium merupakan mineral yang mengaktifkan enzim antioksidan yang bertugas melindungi sel dari kerusakan molekuler. Pasta juga mengandung mangan, mineral yang membantu tubuh memetabolisme karbohidrat dan mengatur gula darah.
3. Mengandung Vitamin B-9 yang baik untuk Perkembangan
Pasta yang terbuat dari tepung mengandung folat atau vitamin B-9. Zat ini bermanfaat untuk perkembangan sel darah merah dan mendukung pertumbuhan sel dengan cepat.
4. Sumber Serat yang Baik untuk Pencernaanya
Serat membantu melawan penyakit kronis, termasuk obesitas dan diabetes tipe 2. Pada bayi, serat bisa membantu tubuh meningkatkan kesehatan pencernaan.
Artikel Terkait: Ingin MPASI si kecil lebih lezat? Buat kaldu ayam sendiri, yuk!
Jenis Pasta untuk Bayi Sesuai dengan Tahapan Usia
Setiap bayi tentu memiliki masa perkembangan masing-masing. Setiap bayi juga memiliki kemampuan mengunyah makanan yang berbeda-beda. Melansir Solid Starts, beberapa jenis pasta bisa dikonsumsi oleh bayi sebagai alternatif menu finger food.
Kemampuan menggenggam bayi tentu berbeda-beda. Itulah sebabnya, jenis pasta untuk bayi juga berbeda-beda untuk masing-masing tahapan usianya. Berikut jenis-jenis pasta yang disesuaikan dengan kemampuan bayi:
Pasta untuk Usia 6-9 bulan
Pada usia ini, kemampuan menggenggam bayi masih belum sempurna. Menyesuaikan hal ini, sebaiknya pilihlah pasta dengan bentuk tabung besar, seperti penne, rigatoni, atau ziti. Pasta mungkin terlalu licin untuk digenggam bayi, maka orang tua bisa menggunakan spageti atau pasta bentuk mi yang dipotong-potong agar lebih pendek.
Tips:
- Gunakan gunting dapur untuk memotong mi agar tidak terlalu panjang.
- Letakkan di mangkuk dan sediakan sendok agar anak bisa belajar menyendok atau menggenggamnya juga.
Usia 9-12 Bulan
Pada usia ini, bayi sudah mulai memiliki kemampuan menjepit dengan tangannya (tempat ibu jari dan jari telunjuk bertemu). Hal ini memungkinkan mereka mengambil potongan makanan yang lebih kecil.
Pasta jenis makaroni dan ravioli yang dipotong menjadi empat akan cocok untuknya. Bisa juga menggunakan pasta bentuk tabung yang dipotong lebih kecil.
Jika bayi masih kesulitan maka tidak mengapa untuk menyajikan pasta dalam bentuk yang lebih besar. Hal ini akan membantu meningkatkan keterampilan menggigit, mengunyah, dan menggiling.
Artikel Terkait: Resep Kreasi MPASI Bayi dari Ikan Salmon & Dori, Buatkan untuk si Kecil Yuk!
Usia 12-18 Bulan
Pada usia ini, balita mungkin lebih mahir mengambil dan menggenggam mi yang panjang dan tipis. Berikan berbagai bentuk dan tekstur mi yang lebih bervariasi tetapi sajikan dalam potongan yang lebih kecil, seperti spageti, ramen, atau mi beras.
Pada tahap ini, bayi juga sudah bisa belajar menggunakan sendok atau garpu. Namun, tidak masalah jika bayi masih menggunakan tangan untuk mengambil makanan.
Usia 18-24 Bulan
Hampir usia 2 tahun, umumnya bayi sudah mulai makan makanan keluarga sepenuhnya. Pada usia ini, bayi juga boleh mengonsumsi berbagai pasta jenis apapun. Balita juga sudah mulai bisa diajarkan menggunakan sumpit atau garpu untuk mengambil mi.
Nah, itu dia berbagai jenis pasta untuk bayi yang sesuai untuk usianya. Selain lezat, makanan ini juga kaya manfaat. Jadi, jangan ragu memberi pasta untuk MPASI Si Kecil ya, Bunda. Pasta aman diberikan untuk bayi asalkan disesuaikan dengan usianya.
Pasta
https://solidstarts.com/foods/pasta/
What Are the Health Benefits of Pasta?
https://www.livestrong.com/article/503349-what-are-the-health-benefits-of-pasta/
Baca Juga:
Resep Anti GTM Tak Mempan, Ternyata Ini Solusi Drama GTM Anakku
5 Kiat memilih finger food untuk bayi, jangan sampai salah, Bun!