11 Obat Pelancar BAB untuk Ibu Menyusui, Ampuh Mengatasi Sembelit!
Simak juga cara alami mengatasi sembelit selama menyusui yang ampuh berikut ini, Bun!
Saat menyusui, Bunda kerap kali dihadapkan dengan berbagai masalah kesehatan yang membutuhkan pengobatan seperti sembelit. Lalu, apakah ada obat pelancar BAB yang aman untuk ibu menyusui, ya?
Konstipasi atau sembelit sering terjadi pada ibu yang baru melahirkan atau sedang berada dalam periode postpartum.
Biasanya, usus akan kembali normal beberapa hari setelah melahirkan, tetapi bisa juga Bunda akan mengalami sembelit yang umum terjadi hingga 6 minggu pascamelahirkan.
Sembelit adalah masalah sistem pencernaan yang paling umum. Anda mengalami buang air besar yang sedikit, jarang, atau tidak nyaman (karena tinja keras dan kering).
Beberapa penyebab terjadinya sembelit pascapersalinan adalah sebagai berikut:
- Hormon kehamilan yang masih belum kembali ke kondisi semula sebelum hamil
- Wasir
- Suplemen zat besi
- Episiotomi
- Kerusakan pada anal sfingter saat melahirkan
- Kekurangan cairan
- Kurangnya konsumsi serat dari makanan
- Sering mengabaikan keinginan untuk buang air besar
- Bed rest ketika berada di rumah sakit
Artikel Terkait: Ibu menyusui terserang pilek? Ini obat alami yang bisa dipilih
Jika tidak ditangani dan terus berkelanjutan, sembelit dapat menyebabkan beberapa komplikasi kesehatan serius yang kronis, yaitu:
- Prolaps rektum, mengejan berulang kali untuk mengeluarkan tinja dapat menyebabkan bagian lapisan dubur keluar dari anus.
- Inkontinensia urine, saat sembelit bisa saja Parents terus mengejan untuk mengeluarkan tinja yang sulit keluar. Hal ini dapat melemahkan otot dasar panggul.
- Perdarahan, mengejan terlalu kuat dan sering dapat merusak pembuluh darah di rektum yang menyebabkan perdarahan.
- Impaksi tinja, ketika rektum penuh dengan kotoran, otot-otot usus tidak mampu mendorong tinja keluar.
Daftar isi
Apa Saja Obat Pelancar BAB untuk Ibu Menyusui yang Aman?
Untuk mengatasi masalah sembelit yang parah, Bunda bisa mengonsumsi obat pencahar yang aman untuk ibu menyusui.
Namun, mengingat kondisi setiap ibu berbeda-beda, maka jangan lupa untuk berkonsultasi dulu ke dokter sebelum mengonsumsinya, ya.
Berikut adalah beberapa obat pelancar BAB yang dinilai aman untuk ibu menyusui:
1. Methylcellulose
Obat Methylcellulose (metilselulosa) bekerja menyerap air dan menjadi gel lembut di usus untuk melancarkan pencernaan dan mengatasi konstipasi.
Methylcellulose tidak berbahaya bagi bayi, tetapi ada baiknya ibu menyusui berkonsultasi dahulu pada dokter sebelum mengonsumsinya.
2. Macrogol
Macrogol adalah pencahar yang dapat membersihkan penumpukan kotoran keras di usus yang terjadi karena impaksi tinja.
Cara kerja macrogol meredakan sembelit yaitu dengan membuat tinja lebih besar dan lembut sehingga lebih mudah dikeluarkan.
Obat ini bekerja dalam waktu 1 hingga 2 hari dan dapat dikonsumsi ibu hamil dan menyusui.
3. Magnesium Sulfat
Magnesium Sulfat digunakan untuk menghilangkan sembelit jangka pendek yang termasuk dalam pencahar osmotic.
Pencahar ini bekerja dengan meningkatkan jumlah cairan di usus besar. Magnesium Sulfat aman dikonsumsi selama menyusui.
4. Polyethylene Glycol
Polyethylene Glycol termasuk dalam pencahar osmotic yang bekerja menyebabkan air tertahan bersama tinja. Hasilnya, tinja akan melunak sehingga lebih mudah dikeluarkan.
Polyethylene Glycol sangat sedikit diserap oleh tubuh. Sehingga, sedikit pula jumlah obat ini yang bisa terpapar pada bayi melalui ASI.
5. Magnesium Hidroksida
Seperti Magnesium Sulfat, Magnesium Hidroksida adalah pencahar osmotic.
Sebuah penelitian mengenai penggunaan Magnesium Hidroksida pada ibu menyusui tidak menemukan adanya efek samping pada bayi yang disusui sehingga tergolong aman.
Artikel Terkait: Bolehkah Ibu Menyusui Minum Obat Hipertensi? Begini Penjelasannya
6. Laktulosa
Cara kerja Laktulosa mengurangi sembelit yaitu dengan menarik air ke dalam usus untuk membuat kotoran menjadi lebih lembut. Obat ini efektif bekerja dalam waktu 2 hari setelah dikonsumsi.
Laktulosa tidak masuk ke dalam ASI, sehingga tidak menyebabkan efek samping pada bayi.
7. Sodium Picosulphate
Sodium Picosulphate bekerja mendorong otot di usus untuk bergerak memindahkan kotoran dan membantu melancarkan BAB. Biasanya Sodium Picosulphate bekerja dalam waktu 6 hingga 12 jam.
Obat ini tidak diserap dari saluran pencernaan dan metabolit aktifnya tidak terdeteksi dalam ASI sehingga aman dikonsumsi selama menyusui.
8. Bisacodyl
Bisacodyl dikenal sebagai pencahar stimulant yang mengurangi sembelit dengan membantu melancarkan usus untuk buang air besar lebih mudah serta melembutkan tinja.
Pencahar Bisacodyl tidak akan masuk ke dalam ASI, sehingga tidak memengaruhi kesehatan bayi.
9. Senna
Senna adalah pencahar alami yang terbuat dari daun dan buah tanaman Senna.
Obat ini digunakan untuk mengobati konstipasi dengan bekerja merangsang otot-otot di usus.
Menurut penelitian, penggunaan produk Senna modern tidak menimbulkan efek samping pada bayi dan dapat digunakan selama menyusui.
10. Psyllium
Psyllium adalah lapisan luar lendir dari biji tanaman Plantago Ovata yang kaya serat dan sering digunakan sebagai obat pencahar.
Bahan ini bekerja melembutkan tinja dan mengurangi sembelit serta wasir dengan membuat tinja lebih mudah dikeluarkan.
Psyllium tidak diserap dari saluran cerna sehingga tidak dapat masuk ke dalam ASI. Jadi, aman digunakan utnuk ibu menyusui.
11. Fybogel
Fybogel atau Ispaghula husk bekerja melembutkan kotoran dengan meningkatkan kadar cairannya. Pencahar Fybogel diketahui tidak berbahaya untuk ibu menyusui dan bayinya karena tidak diserap oleh sistem pencernaan.
Apa Saja Cara Alami Mengatasi BAB untuk Ibu Menyusui?
Selain jenis obat-obatan di atas, ada beberapa cara alami yang bisa dilakukan ibu menyusui untuk mengatasi sembelit dan melancarkan buang air besar.
Bahkan, sebelum mengonsumsi obat pencahar, Bunda disarankan melakukan cara-cara alami ini terlebih dulu.
Apabila sembelit tidak kunjung sembuh, barulah mengonsumsi obat pencahar.
Nah, mengutip dari Very Well Family, dr. Nathan Fox, MD, OBGYN, spesialis kedokteran ibu dan janin yang merupakan pembawa acara podcast Healthy Woman menjelaskan, cara alami mengobati sembelit yang bisa dicoba yaitu sebagai berikut:
1. Minum Banyak Air
Cara pertama yang harus dicoba untuk mengatasi sembelit adalah dengan minum banyak air, usahakan minimal 3 liter setiap harinya.
Asupan cairan yang tinggi dapat membantu melunakkan tinja dan merangsang buang air besar lebih sering.
Dalam sebuah penelitian, pasien dengan konstipasi kronis yang minum dua liter air setiap hari disertai diet tinggi serat mengalami peningkatan frekuensi buang air besar dan penurunan penggunaan obat pencahar yang lebih besar, dibandingkan mereka yang tidak minum banyak air.
2. Mengonsumsi Makanan Kaya Serat Larut
Ketika serat larut masuk ke dalam pencernaan, ia akan menyerap air dan berubah bentuk menjadi pasta atau gel yang dapat membantu melancarkan pencernaan.
Serat larut juga dapat membantu tubuh meningkatkan kontrol glukosa darah yang membantu mengurangi risiko diabetes.
Berikut adalah beberapa makanan sumber serat larut yang baik:
- Gandum
- Kacang polong
- Apel
- Jeruk
- Wortel
- Biji jelai/barley
- Oatmeal
Tambahkan serat larut dalam menu makanan sehari-hari. Misalnya, dengan membuat sup sayur untuk makan siang, bubur oatmeal untuk sarapan, dan potongan buah apel atau jeruk untuk camilan sehat.
Artikel Terkait: Memilih Obat Batuk untuk Ibu Menyusui
3. Olahraga
Melakukan olahraga ringan hingga sedang seperti jalan kaki, pilates, atau yoga sangat baik untuk menjaga produksi ASI dan mencegah infeksi payudara saat menyusui.
Olahraga teratur juga membuat otot-otot yang bekerja memindahkan makanan melalui saluran pencernaan tetap kuat sehingga membantu mencegah sembelit.
Jika sedang menyusui, sebaiknya hindari melakukan olahraga intens dan berat karena dapat menyebabkan asam laktat menumpuk di otot. Asam laktat dapat masuk ke ASI dalam jumlah kecil dan mengubah rasanya, sehingga mungkin mengganggu beberapa bayi yang memiliki pencernaan sensitif.
4. Mengurangi Konsumsi Produk Susu dan Olahan
Produk susu seperti keju dan makanan olahan dapat memperburuk sembelit.
Karbohidrat olahan seperti roti putih cenderung rendah serat karena dedak dan bagian benih biji-bijiannya dihilangkan selama pemrosesan. Dedak mengandung serat yang menambah massa tinja dan membantunya bergerak lancar di dalam usus.
Sementara susu dinilai sebagai penyebab umum sembelit karena sebagian besar orang memiliki kepekaan terhadap protein yang terkandung dalam susu sapi.
5. Mengurangi Konsumsi Gorengan
Gorengan atau makanan cepat saji dalam porsi besar dapat meningkatkan risiko sembelit. Makanan-makanan tersebut cenderung tinggi lemak dan rendah serat sehingga dapat memperlambat pencernaan.
Gorengan dan makanan cepat saji juga cenderung mengandung banyak garam yang dapat menurunkan kadar air pada tinja dan mengeringkannya, sehingga sulit untuk dikeluarkan.
***
Bunda, untuk mengatasi sembelit, pastikan Anda mengonsumsi obat pelancar BAB untuk ibu menyusui yang aman, ya.
Karena kondisi setiap ibu berbeda-beda, selalu konsultasikan pada dokter sebelum mengonsumsi obat untuk memastikan keamanannya untuk ibu dan bayi terlebih dahulu.
Semoga informasi ini bermanfaat!
Constipation Treatment in Breastfeeding Mothers
www.breastfeedingnetwork.org.uk/constipation/#
Can I Take MiraLAX While Breastfeeding?
www.verywellfamily.com/can-i-take-miralax-while-breastfeeding-5212454
7 Foods That Can Cause Constipation
www.healthline.com/nutrition/8-foods-that-cause-constipation
Laxatives
www.nhs.uk/conditions/laxatives/
Baca Juga:
Amankah Minum Ibuprofen untuk Ibu Menyusui? Ini Penjelasannya, Bun!
Amankah Pakai Obat Jerawat saat Menyusui? Berikut Penjelasannya!