Kualitas novel anak Indonesia tentu saja tak kalah bagus dengan novel-novel terjemahan luar negeri. Banyak novel anak Indonesia yang ditulis oleh para penulis terbaik, serta dikemas dengan cerita yang menarik.
Lantas, apa saja novel anak Indonesia yang bisa menjadi pilihan terbaik untuk buah hati Parents? Yuk, kita cari tahu lebih lengkapnya.
Butuh Bac
Membaca Dapat Melatih Daya Ingat Anak
Sebelum mengetahui rekomendasi novel untuk si buah hati, perlu Parents ketahui bahwa kebiasaan membaca mampu mengasah kreativitas dan meningkatkan daya imajinasi anak.
Orangtua dahulu sering membacakan dongeng pengantar tidur sebelum si kecil memejamkan mata. Tak banyak diketahui oleh para orangtua bahwa cerita-cerita yang dibacakan bisa melekat di memori anak dan terbawa hingga ke alam imajinasinya.
Salah satu sumber mengatakan bahwa dongeng-dongeng yang dibacakan oleh orangtuanya saat ia kecil dulu bisa diingat sampai sekarang di usianya yang menginjak 23 tahun. Saat ia kecil, orangtuanya sering membelikan majalah khusus anak dan membacakan berbagai cerita di dalamnya menjelang tidur. Beberapa dongeng yang ia ingat, antara lain Pesta Sendok, Tobi, Kelapa Bukan Kepala, dan Pak Pos.
Image: Freepik
Dongeng Pesta Sendok bercerita bahwa sendok dan peralatan makan lainnya akan mengadakan pesta dan bercerita semalam suntuk tentang apa yang mereka lewati selama satu hari ini dan akan kembali mematung saat fajar tiba. Dikarenakan cerita inilah, sang narasumber diam-diam menyelinap ke dapur saat semua orang sudah terlelap demi membuktikan dongeng yang ia baca nyata.
Lain lagi dengan dongeng Tobi. Hingga saat ini, ia selalu memanggil orang-orangan sawah dengan nama “Tobi”. Mengapa? Karena di dongeng yang ia baca, Tobi adalah orang-orangan sawah yang diciptakan oleh Pak Tani untuk mengusir burung-burung yang nakal dan suka memakan biji padi yang sudah menguning serta siap untuk dipanen. Bahkan ia masih jelas mengingat penampilan Tobi yang terbuat dari jerami, memakai baju dan topi bekas.
Sementara itu, Kelapa Bukan Kepala adalah cerita yang mempunyai pesan moral untuk jangan ceroboh dalam melakukan segala sesuatu. Dongeng ini bercerita tentang seorang murid yang tidak teliti dan menuliskan kepala yang seharusnya kelapa pada lembar jawaban ujiannya sehingga ia tidak mendapatkan nilai sempurna.
Lalu cerita Pak Pos sendiri menyimpan memori indah di mana sang narasumber saat ia kecil berhasil mendapatkan sepotong brownies sebagai reward karena berhasil menceritakan kisah dari Pak Pos. Cerita Pak Pos berisi tentang seorang cucu yang selalu menantikan kehadiran Pak Pos untuk mengantarkan sepucuk surat kepada neneknya yang berada di kampung.
6 Rekomendasi Novel Anak Indonesia sebagai Bacaan Buah Hati
Tidak seperti dongeng atau komik, novel biasanya memiliki isi cerita yang lebih kompleks. Selain itu, di dalam novel juga hanya terdapat sedikit gambar, bahkan seringnya tidak ada sama sekali.
Meski demikian, cerita yang ditawarkan mampu menghibur anak. Nah, berikut ini rekomendasi novel anak yang bisa menjadi pilihan untuk buah hati Parents.
1. Masih Ada Hari Esok (Pipiet Senja)
Penulis yang tergabung dalam komunitas Lingkaran Pena ini menerbitkan banyak buku yang cocok untuk anak-anak, salah satunya buku yang berjudul Masih Ada Hari Esok.
Novel ini menceritakan tentang Adinda, seorang gadis kecil yang periang, cantik, dan pintar namun harus mengidap penyakit langka, yaitu Talasemia. Adinda mendapat dukungan penuh dari ayah, ibu, dan akang atau kakak lelakinya dalam berjuang untuk sembuh dari penyakit ini.
Image: Freepik
Penderita Talasemia harus rutin mendapatkan donor darah setiap bulannya karena penyakit ini menyebabkan penderitanya memiliki kelainan pada darah. Di tengah perjuangannya mengalahkan penyakit ini, Adinda menyadari bahwa ia tidak boleh menyerah dan harus tetap semangat karena masih ada hari esok yang akan disongsong.
Novel ini juga berisi cerita-cerita pendek lainnya yang sarat makna dan sangat bagus dibaca oleh anak-anak.
2. Mata di Tanah Melus (Okky Madasari)
Okky Madasari adalah penulis yang terkenal dengan ide-ide yang selalu out of the box dan vokal dalam mengangkat isu-isu tentang perempuan di dalam novelnya. Penulis yang satu ini sudah mendapatkan banyak penghargaan, seperti Khatulistiwa Award dan Okky Author of The Month Desember 2018.
Image: Freepik
Okky menjabarkan alasannya mengapa ia menulis buku anak-anak. Ia merasa gelisah dengan karya anak-anak lokal yang tidak semenarik buku anak-anak terjemahan. Buku Mata di Tanah Melus sendiri dalah karya perdana Okky untuk pembaca anak.
Buku ini mengisahkan tentang anak perempuan bernama Matara yang melakukan perjalanan ke wilayah terluar di Indonesia. Kisah Matara dilanjutkan di novel Mata dan Rahasia Pulau Gapi dan Mata dan Manusia Laut. Petualangan Matara diceritakan kian menakjubkan dan tak pernah terbayangkan sebelumnya.
3. Kopral Jono (Agnes Bemoe)
Buku yang mengisahkan tentang Kopral Jono ternyata nama seekor anjing yang dipelihara oleh Surya. Walaupun Surya amat menyayangi Kopral Jono, pemuda itu tidak tahu kenapa Jono sering melolong-lolong dan begitu ribut tidak seperti biasanya.
Setelah diselidiki, mereka menemukan sesuatu, yakni bangkai orang utan. Surya harus mengikuti kasus ini setelah tak berselang lama Jono kabur dari rumah.
Image: Freepik
Kisah karya Agnes Bemoe ini termasuk dalam buku nonteks pelajaran. Novel ini telah ditetapkan sebagai buku nonteks Pelajaran yang mememenuhi syarat kelayakan untuk digunakan sebagai sumber belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Kopral Jono juga memiliki buku lain berjudul Siapa Mencuri Lukisan Sultan?. Buku ini sangat direkomendasikan bagi si kecil yang menyukai cerita petualangan.
4. Dru dan Kisah Lima Kerajaan (Clara Ng)
Selain Kopral Jono, buku yang menceritakan kisah petualangan lainnya adalah garapan dari pengarang lokal, Clara Ng yang berjudul Dru dan Kisah Lima Kerajaan. Kisah yang disuguhkan cukup sederhana, yakni tentang gadis cilik yang bernama Dru dan sedang mencari selendangnya yang hilang.
Image: Freepik
Selama pencarian tersebut, Dru bertemu dengan lima raja yang kesepian. Kira-kira bagaimana pengalaman Dru, ya?
Buku ini juga dilengkapi dengan ilustrasi penuh warna karya Renata Owen. Selain Dru dan Kisah Lima Kerajaan, Clara Ng juga mengarang buku anak-anak lain seperti Bugi Hiu Suka Senyum dan Seribu Sahabat Selamanya.
5. Penjelajah Antariksa (Djoko Lelono)
Seri Penjelajah Antariksa adalah buku cerita anak-anak hasil besutan karya penulis Indonesia yang pernah jaya di masanya. Di tahun 1980-an seri Penjelajah Antariksa begitu antusias diminati dan menyihir pembaca. Seri ini bercerita tentang sebuah planet bernama Poa yang berada di dunia antah berantah.
Image: Freepik
Planet Poa dihuni oleh makhluk Terra, humanoid seperti kita. Suatu hari Poa diinvasi oleh kekuatan besar dari galaksi lain, yaitu bangsa Starx.
Mereka memaksa bangsa Terra lain untuk bergabung dengan mereka dalam suatu perserikatan. Lantaran kaum Terra Poa menolak untuk bergabung, maka pecahlah perang. Cerita ini berlanjut di buku seri yang lain, seperti Sekoci Penyelamat Antariksa dan Kunin Bergolak.
6. Aku, Meps, dan Beps (Reda Gaudiamo)
Image: Freepik
Buku Aku, Meps, dan Beps adalah karangan dari pasangan ibu dan anak, Soca Sobhita dan Reda Gaudiamo. Kisah di dalam buku ini diceritakan dari sudut pandang anak, “aku”, di mana ceritanya tidak jauh dari dunia anak dan orangtua. Meps sendiri adalah panggilan untuk Mama, dan Beps untuk si Papa.
Sama halnya dengan lagu anak-anak yang kini sulit ditemukan, buku cerita anak-anak juga semakin sedikit keberadaanya. Tugas kita sebagai orangtua adalah tetap melestarikan buku cerita, novel anak-anak, hingga buku-buku kisah rakyat.
Tujuannya agar anak-anak mendapatkan bacaan yang sesuai dengan usia mereka. Jangan biarkan kepolosan anak-anak tergores oleh novel-novel yang seharusnya dibaca oleh orang dewasa.
Dari berbagai rekomendasi novel anak Indonesia di atas, kira-kira mana yang menjadi pilihan Parents untuk bacaan si buah hati? Semoga informasi ini bermanfaat, ya, Parents!
Baca Juga:
Dongeng Sebelum Tidur, Kumpulan Cerita Sarat Nilai Moral Untuk Anak
Dongeng Abu Hanifah dan Orang Pemalas, Mengajarkan Anak Agar Jangan Putus Asa
Dongeng Persahabatan Singa dan Tikus, Mengajarkan Anak Agar Tidak Sombong
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.