Sebagai orang tua baru, pastinya Bunda ingin memberikan buah hati makanan bergizi yang mencakup banyak nutrisi, mineral, dan vitamin yang baik bagi tumbuh kembang si bayi, salah satunya nasi merah.
Nasi merah merupakan salah satu sumber karbohidrat yang kaya vitamin dan serat baik untuk tubuh sehingga baik dikonsumsi oleh orang dewasa. Namun, bagaimana jika nasi merah dijadikan sebagai MPASI bayi?
Bolehkah si kecil mengonsumsi nasi merah? Yuk, simak penjelasannya berikut ini, Bunda!
Artikel Terkait: 7 Manfaat beras hitam untuk kesehatan, menyehatkan jantung dan pencernaan
Bolehkah Nasi Merah untuk MPASI Bayi?
Nasi atau beras merah ternyata tidak disarankan untuk MPASI bayi.
Dokter spesialis anak, dr. Meta Herdiana Hanindita, Sp.A(K), menjelaskan melalui Instagram Story miliknya bahwa nasi merah tidak diperuntukkan bagi bayi. Sebab, beras merah tidak melalui proses penyosohan dan mengandung antinutrien yang tinggi.
“Beras yang tidak melalui proses penyosohan (bukan beras warna putih tapi beras merah/cokelat/hitam) tidak diperuntukkan bayi atau anak karena mengandung antinutriennya yang tinggi,” ungkapnya.
Lantas, apa itu antrinutrien? Ini merupakan senyawa yang dapat mengurangi manfaat dalam nutrisi atau asupan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
“Beberapa contoh antinutrien dan efeknya terhadap tubuh manusia. Misalnya, fitat menghambat penyerapan kalsium dan zat besi. Oksalat bisa menghambat penyerapan kalsium dan meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal, dan lainnya,” lanjut dr. Meta.
Lebih lanjut, dr. Meta menyarankan untuk mencukupi kebutuhan mikro dan mikronutrien pada bayi atau anak, Parents dapat melengkapi nutrisi yang seimbang juga bervariasi.
“Jangan lupa untuk MPASI: Karbo, protein (utamakan protein hewani), lemak, dan sayur/buah sebagai pengenalan,” jelasnya.
Artikel Terkait: Ini 7 Produk MPASI Instan Terbaik untuk Buah Hati, Jangan Sampai Salah!
Risiko Bayi Mengonsumsi Nasi Merah sebagai MPASI
Risiko jika nasi merah dijadikan sebagai MPASI bayi.
Dalam beberapa tahun terakhir, laporan telah beredar tentang kandungan arsenik yang berpotensi mengkhawatirkan dalam beras. Akibat kekhawatiran ini, beberapa orang tua telah mengganti asupan nasi merah dalam daftar makanan anak-anak mereka.
“Beras menyerap arsenik dari tanah saat tumbuh, dan beras merah memiliki kadar arsen anorganik lebih tinggi daripada beras putih atau beras liar karena mengandung dedak, lapisan luar biji-bijian,” jelas Amy Chow, Ahli Diet Anak, mengutip dari Healthline.
Memang benar bahwa paparan arsenik tingkat tinggi dalam jangka panjang dapat berkontribusi pada peningkatan risiko kanker tertentu, kata Chow.
Untungnya, organisasi kesehatan masyarakat telah mengambil tindakan untuk mengurangi risiko keracunan arsenik untuk bayi. Pada tahun 2020, Food and Drug Administration (FDA) mengeluarkan panduan baru untuk produsen sereal beras, yang membutuhkan kurang dari 100 bagian per miliar arsenik yang dapat dideteksi dalam produk mereka. Anda juga dapat mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan kadar arsenik dalam nasi rumahan.
“Memasak nasi dengan air berlebih (dari 6 hingga 10 bagian air menjadi 1 bagian beras) dan mengeringkan kelebihan air dapat menurunkan kandungan arsen anorganik dari 40 hingga 60 persen, dengan beberapa variasi berdasarkan jenis berasnya,” kata Chow.
Harap dicatat bahwa ini akan mengakibatkan hilangnya beberapa nutrisi juga.
Artikel Terkait: 9 Pilihan Bubur Bayi 6 Bulan untuk Bantu Lengkapi Kebutuhan Gizinya
Munculnya Alergi Akibat Nasi Merah
Beras merah bukan salah satu dari delapan alergen makanan teratas, yang bertanggung jawab atas 90 persen alergi makanan, jadi alergi terhadap biji-bijian ini relatif jarang terjadi. Namun, bukan berarti tidak mungkin buah hati Bunda mengalami reaksi alergi terhadap beras merah. Protein dalam makanan bertanggung jawab untuk menyebabkan reaksi alergi, sehingga orang (termasuk bayi) bisa alergi terhadap apa saja yang mengandung protein.
Jika buah hati Bunda mengalami gejala berikut setelah makan nasi merah, konsultasikan dengan dokter anak sesegera mungkin:
- Ruam merah
- Gatal-gatal
- Bersin-bersin
- Muntah
- Diare
- Sulit bernapas
Demikian penjelasan terkait nasi merah untuk MPASI bayi yang ternyata tidak disarankan. Namun yang lebih penting, Bun, tetap konsultasikan kepada dokter anak, ya, terkait pemberian menu MPASI untuk si kecil. Terlebih jika ia memiliki risiko alergi terhadap makanan tertentu. Semoga bermanfaat.
Baca Juga:
Suka makan nasi merah? Ini 11 Manfaat beras merah yang perlu Anda ketahui
Rahasia Memasak Beras Merah Pulen dan Empuk, Ikuti 8 Langkahnya!
Ingin beri bayi MPASI beras merah? Ini cara memasak yang benar
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.