Mengapa bisa terjadi muntah darah saat hamil?
Mual dan muntah saat hamil merupakan hal yang normal terjadi. Hal tersebut terjadi akibat perubahan hormon selama kehamilan.
Namun, bagaimana jika Bunda mengalami muntah darah saat hamil? Apakah kondisi tersebut berbahaya bagi kesehatan ibu maupun janin?
Apa saja penyebabnya? Ini kata dokter, Parents.
Artikel terkait: Bumil, Ternyata Ini Penyebab Mual dan Muntah selama Hamil
Beberapa Hal yang Menyebabkan Muntah Darah saat Hamil
Muntah darah saat hamil termasuk ke dalam kondisi morning sickness yang parah. Istilah medisnya adalah hiperemesis gravidarum.
Umumnya, warna dan konsistensi darah yang dimuntahkan selama kehamilan berbeda-beda. Tergantung penyebab dan lokasi pendarahan terjadi.
Dilansir dari laman National Health Service, beberapa gejala yang biasanya berhubungan dengan muntah darah di antaranya:
- Rasa mual dan muntah yang terus-menerus
- Dehidrasi. Gejala dehidrasi meliputi; merasa haus berlebihan, pusing, air kencing bewarna kuning gelap dan berbau kuat
- Penurunan berat badan
- Tekanan darah rendah
- Penglihatan kabur
Artikel terkait: Waspadai Hiperemesis Gravidarum, Kondisi Mual dan Muntah yang Parah Pada Ibu Hamil
Penyebab dan Dampak Muntah Darah pada Bumil
Terkait penyebab muntah darah saat hamil selengkapnya, berikut theAsianparent rangkum hasil wawancara kami dengan Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dr. Andry, Sp. OG dari Rumah Sakit Pondok Indah Puri Indah.
Penyebab Muntah Darah saat Hamil
Secara umum, muntah darah terjadi karena adanya pendarahan pada kerongkongan dan lambung seseorang.
Bagi perempuan yang sedang hamil usia muda, mengalami mual dan muntah merupakan kondisi yang umum terjadi, akibat perubahan hormonal saat kehamilan.
Kondisi mual dan muntah atau morning sickness ini terjadi saat 16-18 minggu pertama pada masa kehamilan.
Namun, apabila muntah yang terjadi berupa muntah darah, maka secara umum luka pada saluran cerna atas perlu dicurigai.
Penyebab seseorang bisa muntah darah selama hamil antara lain:
1. Sindrom Mallory-Weiss
Sindrom Mallory-Weiss adalah pendarahan pada dinding kerongkongan yang terjadi akibat luka di tempat tersebut.
Pada perempuan hamil, kondisi muntah yang berlebihan dapat melukai dinding kerongkongan sehingga menyebabkan terjadinya muntah darah.
2. Gastritis atau Peradangan pada Lambung
Apabila peradangan pada lambung telah berlangsung kronis, maka dapat terjadi pendarahan pada lambung yang selanjutnya menimbulkan gejala berupa muntah darah.
Gastritis secara umum dapat disebabkan oleh stres, kebiasaan merokok, konsumsi minuman mengandung alkohol, infeksi bakteri Helicobacter pylori, konsumsi obat-obatan jenis anti-inflamasi non-steroid (OAINS) dalam jangka panjang.
Gejala klinis yang dapat dikeluhkan antara lain; nyeri perut berulang, sering bersendawa, dan rasa kembung berlebihan.
3. Gastro-esophageal Reflux Disease (GERD)
GERD dapat terjadi karena naiknya asam lambung dari organ lambung ke organ kerongkongan.
Organ kerongkongan seharusnya tidak terkena paparan dari asam lambung.
Namun, bila terjadi paparan asam lambung ke kerongkongan, maka akan menyebabkan peradangan pada dinding kerongkongan yang selanjutnya mengakibatkan pendarahan di kerongkongan.
Sehingga timbul gejala berupa muntah darah.
4. Varises Esofagus atau Kerongkongan
Varises esofagus adalah keadaan terjadinya pelebaran pembuluh darah balik (vena) yang abnormal pada kerongkongan.
Kondisi ini umumnya diakibatkan oleh sirosis hepatik atau penyakit pengerasan organ hati dan merupakan komplikasi yang serius.
5. Penyebab Lainnya
Beberapa kondisi lain yang mengakibatkan muntah darah saat hamil adalah:
- Mimisan
- Penyakit kelainan darah seperti kanker darah, trombositopenia, leukemia, dan lain-lain
- Keganasan pada kerongkongan, dan sebagainya
- Mual dan muntah berlebihan, karena dapat terjadi perlukaan jaringan pada dinding kerongkongan. Sehingga menimbulkan pendarahan yang memicu terjadinya muntah darah.
Artikel terkait: Berbahayakah Mimisan Saat Hamil? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
Dampak Muntah Darah Saat Hamil
Dampak yang ditimbulkan ketika muntah darah saat hamil di antaranya adalah kehilangan darah dalam jumlah besar, sehingga menyebabkan calon ibu mengalami anemia.
Apabila berlangsung lama dan tidak ditangani dengan baik, kondisi ini akan mengganggu dan membahayakan kesehatan ibu dan janin.
Pencegahan Muntah Darah pada Bumil agar Tidak Terjadi Lagi
Secara umum, pencegahan dilakukan dengan menjalankan gaya hidup sehat dan melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur ke dokter.
Anda dapat memberitahukan dokter apabila memiliki riwayat gastritis, mengonsumsi obat-obatan tertentu yang dapat memicu perdarahan lambung, menderita sirosis hepatic, atau mengalami gangguan kesehatan lainnya.
***
Muntah darah pada kehamilan adalah suatu kondisi yang berbahaya. Apabila hal tersebut terjadi, segera periksakan diri ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan.
Atau, Bunda juga bisa berkonsultasi pada dokter spesialis penyakit dalam, konsultan gastroentero hepatologi.
Semoga bermanfaat!
***
Baca juga:
Sampai Kapan Mual Saat Hamil Akan Reda dan Bagaimana Mengatasinya?
Muntah Kuning saat Hamil: Penyebab, Cara Mengatasi, dan Kapan Perlu Khawatir
Muntah darah saat hamil muda, apakah berbahaya? Ini penjelasannya!