Organ reproduksi wanita merupakan kreasi ciptaan Tuhan yang paling rumit, darinya bisa keluar manusia mungil hasil pembuahan sel telur dan sperma. Lantas, bagaimana dengan wanita yang memiliki mulut rahim kecil, apakah tetap memungkinkan untuk hamil?
Penyebab mulut rahim kecil
Secara anatomi terdapat dua lubang serviks, yaitu bagian luar yang berhubungan dengan vagina dan bagian dalam yang berkaitan dengan rahim. Kedua area ini merupakan ujung dari kanal serviks yang berbentuk terowongan.
Mulut serviks yang kecil umumnya terjadi karena penyempitan lubang serviks atau di dunia kesehatan disebut stenosis serviks. Kondisi ini bisa terjadi di bagian mana saja kanal serviks, bahkan sering ditemukan di bagian luar lubang serviks.
Namun ada juga lubang serviks yang mengecil karena beragam faktor antara lain infeksi rahim atau serviks, atau efek pasca operasi yang melibatkan serviks.
Di samping itu, prosedur penipisan dinding rahim yang menebal serta terapi radiasi untuk mengobati kanker serviks menjadi penyebab lain mulut rahim mengecil.
Ciri spinal stenosis, penyebab mulut rahim kecil
Spinal stenosis atau penyempitan lubang serviks turut berperan menyebabkan mulut rahim kecil. Umumnya, kondisi ini memengaruhi leher dan bagian belakang tubuh Anda. Berikut ciri spesifik lain yang sebaiknya diwaspadai:
- Sciatica; keadaan yang membuat kaki terasa sakit, lalu menjalar ke bagian punggung bawah dan bokong
- Melemahnya fungsi kaki untuk sekadar menapak di tanah
- Kesulitan berdiri dan berjalan
- Lemahnya fungsi kandung kemih dan pergerakan usus
Jika Anda merasakan satu atau beberapa tanda di atas, bicarakan segera dengan dokter agar bisa mendapat penanganan yang tepat.
Benarkah mulut rahim kecil bikin sulit hamil?
Kondisi mulut serviks yang berukuran kecil sebaiknya tidak dianggap sepele karena berdampak signifikan terhadap kesuburan, Kondisi ini sangat berdampak bagi pasangan yang sedang menanti momongan. Serviks bagaimanapun memainkan peranan vital dalam kesuburan wanita, ini alasannya:
- Lubang serviks berukuran kecil akan menyulitkan sperma untuk berenang mencapai saluran telur, sehingga sulit terjadi pembuahan
- Produksi lendir serviks ikut terdampak. Tanpa lendir serviks yang cukup, sperma akan sulit bergerak dan bertahan hidup di dalam rahim
- Peradangan uterus dan endometriosis; kondisi saat darah haid akan sulit dikeluarkan sehingga rahim terisi darah (dalam dunia medis disebut hematometra). Jika dibiarkan akan terjadi infeksi dan rahim akan terisi nanah.
Kedua kondisi tersebut dapat mengakibatkan nyeri dan peradangan pada rahim yang berdampak pada kesuburan. Kendari lubang serviks masih sedikit terbuka dan darah masih mengalir, aliran darah kadang berbalik menuju saluran telur sehingga bisa memicu endometriosis
Mulut rahim yang kecil juga akan membuat pasangan kesulitan mencoba program kehamilan seperti inseminasi buatan.
Hal ini disebabkan selang yang digunakan untuk memasukkan sperma ke dalam rahim sulit masuk atau bahkan tidak mampu menembus lubang serviks. Bahkan, besar kemungkinan program kehamilan yang dinantikan dapat memicu komplikasi berbahaya.
Di samping itu, kondisi ini juga meningkatkan risiko keguguran atau bayi lahir prematur. Kalaupun seorang wanita bisa hamil, serviks berada dalam kondisi yang tidak mumpuni sehingga tidak cukup kuat mempertahankan kehamilan.
Pada kehamilan sehat, serviks berukuran antara 30-50 mm (3-5 cm). Studi memperlihatkan bahwa risiko bayi lahir prematur akan lebih besar jika ukuran serviks kurang dari 2,5 cm. Hal ini dapat mengakibatkan kematian janin saat usia kehamilan memasuki trimester kedua.
Mengatasi mulut rahim kecil
Lubang serviks yang kecil bisa dicurigai jika terdapat keluhan haid yang tidak teratur, atau sulit haid disertai nyeri tidak tertahankan. Biasanya darah haid yang keluar bisa saja hanya berbentuk flek atau darah keluar dalam jumlah sangat sedikit.
Darah haid atau nanah bisa saja tertahan di dalam rahim, sehingga timbul nyeri dan pembengkakan rahim yang mana menimbulkan benjolan di area perut bagian bawah.
Idealnya, pilihan yang digunakan yaitu dilator. Dilator adalah upaya melebarkan lubang serviks yaitu diameter bisa perlahan ditingkatkan. Dilator berbentuk batang metal khusus yang dimasukkan ke dalam lubang serviks. Nantinya benda ini akan dibiarkan terpasang di dalam selama 4-6 minggu.
Bila cara ini tidak berhasil, dokter akan melakukan operasi yang lebih spesifik yaitu pencukuran histeroskopi. Pengobatan dengan laser juga dapat menjadi pilihan jika diperlukan.
Berikut ini langkah medis yang juga dapat dilakukan untuk mengatasi mulut rahim kecil:
- Pengobatan; dokter akan memberikan obat tertentu seperti aspirin, acetaminophen (Tylenol), ibuprofen (Advil, Motrin) dan naproxen dengan dosis rendah. Obat lain juga akan diberikan termasuk obat untuk merilekskan otot dan anti kejang, berhubung spinal stenosis di beberapa kasus dapat mengakibatkan kejang otot yang membahayakan saraf
- Injeksi kortikosteroid; langkah ini akan dilakukan di bagian tubuh belakang atau leher. Steroid akan meredakan peradangan. Kendati begitu terapi ini digunakan sedikit saja karena efek samping yang ditimbulkan
- Anestesi yang dilakukan untuk mengondisikan saraf agar menghentikan sakit untuk sementara waktu
- Latihan, Kondisi mulut serviks mungil juga bisa disiasati dengan melakukan latihan seimbang di rumah. Biasanya dokter akan merekomendasikan terapis fisik untuk membantu Anda melakukan latihan yang sesuai
- Alat bantu seperti korset dan alat bantu berjalan akan diberikan jika dibutuhkan
Baca juga :
Agar persalinan lancar, lakukan 5 pose yoga aman saat hamil berikut ini
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.