Perubahan hormon dan bentuk tubuh yang dialami ibu hamil selama kehamilannya dapat memengaruhi mood dan kebiasaan makan. Salah satunya, merasa mual makan nasi saat hamil muda. Hal ini harus bisa segera diatasi karena nasi merupakan sumber karbohidrat yang baik dan dibutuhkan bayi selama pertumbuhannya di janin.
Yuk, simak penjelasan mengenai penyebab mual makan nasi saat hamil muda dan manfaat nasi bagi ibu hamil di bawah ini.
Mengapa Mual Makan Nasi Saat Hamil Muda? Ini Penyebabnya!
Seorang ibu bertanya di laman Klik Dokter, apa penyebab ia mual makan nasi saat hamil muda. Dan dr. Kurniawan Ramadhan, dokter umum RS Sulianti Saroso memberikan penjelasannya. Berikut ini penjelasan dr. Kurniawan.
Secara ilmiah, mual dan muntah selama kehamilan dinamakan emesis gravidarum, sementara secara umum, kondisi ini dikenal dengan istilah morning sickness atau ‘ngidam’ orang Indonesia menyebutnya.
Gejala ini diderita oleh sekitar 80 persen ibu hamil, dan biasanya dimulai sejak usia kehamilan 4-8 minggu dan berlangsung hingga minggu 14-16.
Dr. kurniawan mengatakan, penyebab emesis gravidarum hingga kini belum diketahui, dan kalaupun ada, sifatnya belum pasti. Sementara para ahli menjelaskan, hal itu dipengaruhi peningkatan hormon reproduksi seperti human Chorionic Gonadotropine (hCG), estrogen, dan progesteron pada ibu hamil. Selain itu, infeksi kuman H. Pylori dan faktor psikis juga bisa menjadi pemicu terjadinya keluhan mual dan muntah.
Artikel terkait: 9 Cara Alami Atasi Mual saat Hamil, Ampuh dan Bumil harus Coba!
Gejala Mual dan Muntah Saat Hamil
Menurut dr. Kurniawan, mual dan muntah yang disebabkan kehamilan ditandai dengan gejala sebagai berikut:
- Produksi air liur meningkat. Mual makan nasi saat hamil muda kerap dialami ibu-ibu di Indonesia. Ketika pikirannya, pandangannya, atau penciumannya tertuju pada nasi, biasanya ibu hamil akan merespons dengan mengeluarkan air liur, dan ia menjadi sensitif terhadap hidangan tersebut. Penyebab hingga kini tidak dapat dijelaskan. Ada yang mengatakan, ini berkaitan erat dengan gejala psikologis yang muncul secara tidak sadar, di mana ibu mencari perhatian terhadap pasangannya dalam upaya mendapatkan jenis makanan yang tidak biasa sewaktu hamil.
- Badan terasa lemas, karena pemasukan (intake) makanan yang kurang.
- Mual dan muntah terutama di waktu pagi.
- Mual berkurang setelah mengonsumsi makan makanan asam.
Bila Bunda mengalaminya, dr. Kurniawan menyarankan agar tidak perlu khawatir, karena hal ini normal pada ibu hamil, dan biasanya gejalanya akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia kehamilan.
Sebagai alternatif, gantilah nasi dengan jenis karbohidrat yang lain yang ibu sukai, seperti kentang, roti gandum, atau lainnya.
Dan bila gejala berlanjut sangat parah hingga membuat ibu benar-benar tidak bisa makan, dehidrasi, tidak beraktivitas karena terlalu lemas, dan berat badan turun drastis, ada baiknya segera berobat untuk mendapatkan penanganan medis.
Artikel terkait: Suka makan nasi merah? Ini 11 Manfaat beras merah yang perlu Anda ketahui
10 Manfaat Makan Nasi Saat Hamil
Beras merupakan salah satu makanan pokok masyarakat Indonesia. Kandungan gizinya juga tidak kalah penting bila dibandingkan dengan jenis karbohidrat lainnya. Yuk, cek apa saja manfaat nasi secara khusus bagi ibu hamil dan janin.
1. Sumber Energi yang Baik
Beras (Oryza sativa) adalah salah satu biji-bijian sereal tertua di dunia, di mana orang telah menanamnya setidaknya sejak 5.000 tahun. Ini adalah makanan pokok bagi lebih dari setengah populasi dunia.
Sekitar 90 persen beras yang ada di dunia berasal dari Asia. Jenisnya juga ada ribuan yang mana dibedakan dari cara mengolah dan juga warnanya. Dua di antaranya beras putih dan beras merah.
Selain dimasak dalam bentuk nasi, beras juga bisa dijadikan produk dalam bentuk tepung, sirup, minyak, dedak, serta susu.
Beras mengandung banyak sekali nutrisi penting, di antaranya kalori, karbohidrat, protein, dan juga lemak (meski jumlahnya sangat sedikit). Berikut ini kandungan nutrisi yang terdapat dalam setiap 100 gram nasi putih:
- Kalori 130
- Karboghidrat 28,7 gram
- Protein 2,36 gram
- Lemak 0,19 gram
Jumlah karbohidrat yang tinggi dalam nasi merupakan sumber energi yang baik untuk tubuh. Mengonsumsi nasi akan memberi Anda kekuatan dan energi selama kehamilan.
Selain kandungan nutrisi di atas, nasi juga kaya akan serat. Namun, jumlah serat pada nasi merah lebih tinggi daripada nasi putih, yakni sekitar 1,6 gram dalam setiap 100 gram nasi.
2. Mencegah Sembelit
Beras mengandung serat larut dalam jumlah bervariasi yang disebut pati resisten. Pati ini meningkatkan butirat (butyrate) dalam usus yang bermanfaat mengurangi peradangan, meningkatkan fungsi penghalang usus, dan mengurangi risiko kanker usus besar.
Kehadiran pati resisten dalam nasi memfasilitasi pertumbuhan bakteri menguntungkan di perut yang membantu pergerakan usus menjadi normal dan lancar selama kehamilan. Ini juga membantu pencernaan makanan yang lebih baik.
3. Menguatkan Tulang
Kehadiran nutrisi penting seperti vitamin D, tiamin dan riboflavin, serta mineral seperti kalsium, serat dan zat besi membuat nasi menjadi makanan kaya nutrisi yang membantu memperkuat tulang dan gigi.
4. Mengontrol Tekanan Darah
Nasi membantu mengatur tekanan darah. Kandungan natriumnya yang rendah menyeimbangkan dan mengurangi efek asupan natrium dari makanan lain.
5. Mencegah Infeksi Urino-Genital
Beras adalah diuretik alami, yang berarti meningkatkan frekuensi buang air kecil. Ini membantu dalam mencegah infeksi urino-genital selama kehamilan yang sebaliknya dapat berdampak buruk pada Anda dan janin Anda.
6. Meningkatkan Imunitas Tubuh
Beras kaya akan antioksidan yang meningkatkan kekebalan tubuh Bunda dan membantu tubuh melawan infeksi serta penyakit. Tentu ini akan sangat dibutuhkan selama kehamilan.
Artikel terkait: 10 Cara Meningkatkan Imunitas Tubuh Anak agar Tak Mudah Sakit
7. Membantu Mengontrol Kadar Gula Darah
Selain nasi putih, makan nasi merah saat hamil memiliki manfaat tersendiri. Kehadiran serat tidak larut yang besar dan kandungan glikemik yang rendah menjadikan beras merah sebagai makanan yang tepat untuk mengatur kadar gula dalam tubuh. Beras merah terutama, membantu dalam mitigasi diabetes gestasional yang umum terjadi selama kehamilan.
8. Membantu Perkembangan Otak dan Sistem Saraf
Beras merah kaya akan nutrisi neurotransmitter yang membantu meningkatkan fungsi kognitif bayi dan membantu perkembangan otak. Beras merah juga merupakan sumber yang kaya akan magnesium yang membantu dalam pengaturan saraf dan otot dan menjaga keduanya tetap rileks.
9. Mencegah Insomnia
Beras, terutama beras merah, mengandung melatonin, hormon tidur yang melemaskan saraf dan meningkatkan siklus tidur, sehingga menjadikan kualitas tidur Anda lebih baik. Tentu ini sangat membantu ibu memiliki waktu istirahat yang cukup –beberapa ibu hamil mengalami fase sulit tidur atau insomnia.
10. Mengontrol Kolesterol
Salah satu manfaat terbesar nasi adalah makanan bebas kolesterol. Seperti terlihat pada penjelasan kandungan gizi beras di atas, beras tidak mengandung lemak –ada tapi sangat sedikit. Dengan demikian, mengonsumsi nasi dapat menyeimbangkan kolesterol dari makanan lain dan menjauhkan ibu dari masalah yang terkait dengan kolesterol.
Risiko Makan Nasi Saat Hamil
Meski memiliki banyak manfaat baik, tetap saja, nasi harus dikonsumsi dalam jumlah terbatas. Makan nasi berlebihan terutama selama kehamilan bisa menyebabkan beberapa masalah.
- Kenaikan berat badan. Mengonsumsi nasi yang berlebihan dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan berakibat pada obesitas bagi ibu.
- Meningkatkan kadar gula darah. Berbeda dengan beras merah yang sangat baik dalam mengontrol gula darah, kandungan glikemik pada nasi putih justru sangat tinggi dan bisa mengakibatkan kadar gula darah naik.
- Menurut ulasan 2019 melansir Medical News Today, nasi putih dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Ini karena skor indeks glikemiknya yang tinggi, yang dapat menyebabkan lonjakan besar gula darah setelah makan.
- Kematian dini pada janin. Beras mengandung arsenik dalam jumlah yang cukup besar. Zat ini sangat berbahaya terutama pada bayi karena dapat meningkatkan kemungkinan kelahiran bayi lahir mati atau menyebabkan kematian dini pada janin. Oleh karena itu, makanlah nasi secara bijak.
- Kerusakan permanen pada bayi. Beberapa ibu hamil senang mencamil nasi mentah. Kebiasaan ini harus dihindari karena besar kemungkinan nasi mentah mengandung pestisida dan bahan kimia lain dalam jumlah tinggi yang tidak baik untuk kesehatan ibu atau janin. Efek samping dari kebiasaan ini tidak hanya bisa menyebabkan ibu sakit perut parah, tetapi juga kerusakan permanen pada bayi.
- Mengandung logam berat. Logam berat (seperti kadmium, kromium, timah, nikel, dan arsenik) dapat terakumulasi dalam tubuh dari waktu ke waktu dan menyebabkan efek kesehatan yang merugikan. Banyak penelitian telah melaporkan jumlah logam berat yang berlebihan dalam beras dari beberapa negara. Untuk mencegah logam-logam ini masuk ke dalam tubuh Anda, makanlah nasi yang berasal dari beras organik atau yang ditanam jauh dari kawasan industri atau pertambangan.
- Nasi merah juga mengandung antioksidan yang disebut asam fitat atau fitat, yaitu antinutrisi yang mencegah tubuh menyerap mineral penting, seperti zat besi dan seng.
Berdasarkan penjelasan di atas kita jadi lebih paham, bahwa bila dikonsumsi secara bijak nasi dapat bertindak sebagai makanan super. Agar lebih aman juga, ibu hamil disarankan mengonsumsi nasi merah dari pada nasi putih.
Baca juga:
Fakta Gizi Nasi Putih dan Ini Anjuran Konsumsi Harian Nasi yang Aman
Ini Waktu Terbaik Bayi Makan Nasi, Cek!
5 Resep dan Cara Memasak Nasi Terlezat Dari Berbagai Negara
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.