Cara tepat mengolah daging sapi untuk MPASI bayi, Bunda perlu tahu nih!

MPASI daging sapi merupakan salah satu menu makanan yang dapat Bunda sajikan untuk bayi. Tapi, bagaimana cara yang tepat untuk menyajikannya?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tahukah Bunda, daging merupakan makanan yang mengandung banyak protein, zat besi dan vitamin B12 yang baik untuk kesehatan buah hati. Maka dari itu, tak ada salahnya Bunda mengenalkan MPASI daging sapi untuk anak yang sedang belajar makan.

MPASI yang Bunda berikan sebaiknya dapat memenuhi kebutuhan makronutrien dan mikronutrien anak sesuai usianya. Nah, salah satu mikronutrien penting dibutuhkan oleh bayi adalah zat besi, yang bisa diperoleh dari daging merah seperti daging sapi.

Dikutip dari situs Klikdokter, ASI memang mengandung zat besi, sekitar 0,2 mg/hari, tapi jumlah itu kurang untuk memenuhi kebutuhan zat besi bayi berusia 6-12 bulan. Sebab, mereka memerlukan 11 mg zat besi setiap hari, maka sisanya 10,8 mg dapat dipenuhi dari MPASI dan suplementasi besi.

Agar kebutuhan zat besi bayi terpenuhi, Bunda bisa memberikan MPASI daging sapi untuknya. Apalagi, daging sapi merupakan sumber protein yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak, karena jika kekurangan zat besi, dikhawatirkan akan mengganggu perkembangan kecerdasan anak di masa depan.

Artikel terkait : Kentang untuk bayi: Manfaat dan resep nikmat menu MPASI

MPASI daging sapi, bagaimana cara mengolahnya yang tepat?

Daging sapi memiliki tekstur yang cukup kasar dan liat, sehingga Bunda harus pintar mengolahnya agar bayi dapat memakan daging sapi dengan nyaman.

Di awal pemberian MPASI daging sapi, Bunda dapat memilih daging giling, kemudian menjadi daging cincang halus, cincang kasar, dan seterusnya. Hal ini untuk mengenalkan tekstur daging kepada bayi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bun, agar tidak bingung, inilah beberapa aturan yang dianjurkan dalam mengolah daging sapi menjadi MPASI si kecil:

1. Pilihan daging

Pilihlah daging dengan kualitas yang baik, serta tanpa lemak atau rendah lemak.

2. Cara memasak

Untuk cara memasak, yang dianjurkan yaitu dengan dipanggang, dikukus dan diolah menggunakan slow cooker. Jangan lupa untuk memotong daging menjadi potongan kecil agar daging cepat matang dan masak sempurna.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Apabila Bunda memasak daging sapi dengan cara merebus, itu dapat melarutkan sebagian nutrisi daging ke air rebusan. Air rebusan itu memang dapat diberikan pada bayi dalam bentuk kaldu, tapi menjadi catatan jika sebagian bayi ada yang belum terbiasa dengan rasa daging.

3. Tekstur daging

Saat pemberian awal MPASI, daging dapat diolah menjadi puree sehingga teksturnya halus. Puree daging ini bisa Bunda campur dengan sayur dan buah agar bayi lebih mau menerimanya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kemudian, seiring bertambahnya usia bayi, cara mengolah daging sapi pun berubah, bisa ditingkatkan teksturnya. Misalnya, dengan dicincang kasar dan daging yang disuwir-suwir, sehingga saat usianya 1 tahun, anak dapat terbiasa makan makanan orang dewasa.

Artikel terkait: Resep Makanan Bayi, Puree Daging Campur

4. Menyimpan makanan

Setelah dimasak, makanan berbahan dasar daging dapat dibekukan di kulkas. Namun, beberapa orangtua ada yang tidak mau melakukannya, karena tekstur daging akan menjadi lebih kasar ketika dihangatkan kembali.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

5. Hindari daging olahan untuk mpasi daging sapi bayi

Sebaiknya Bunda menghindari produk daging olahan seperti sosis, kornet, dan lainnya untuk diberikan pada bayi. Sebab, daging olahan memiliki kandungan garam yang tinggi, pengawet dan penambah rasa buatan.

Itulah informasi terkait MPASI daging sapi yang bisa Bunda berikan pada bayi saat ia mulai belajar makan makanan padat. Semoga si kecil suka ya!

****

Anda bisa bergabung dengan jutaan ibu lainnya di aplikasi theAsianparent untuk berinteraksi dan saling berbagi informasi terkait kehamilan, menyusui, dan perkembangan bayi dengan cara klik gambar di bawah ini.

Referensi : Klikdokter

Baca juga :

id.theasianparent.com/lemak-tambahan-mpasi

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan