10 Tips Merawat Jahitan Setelah Melahirkan Normal agar Lekas Sembuh dan Tidak Infeksi

Bunda perlu merawat jahitan setelah melahirkan normal, yakni jahitan di area genital.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sekitar 9 dari 10 ibu yang melahirkan normal akan menjalani jahitan setelah persalinan. Hal ini karena proses melahirkan normal bisa menyebabkan perineum (area antara vagina dan anus) robek atau bahkan digunting, sehingga perlu dijahit. Hal yang kemudian menjadi PR bagi ibu adalah merawat jahitan setelah melahirkan normal itu.

Tingkat Keparahan Robekan Perineum

Robekan atau laserasi perineum sering kali terbentuk dengan sendirinya saat persalinan pervaginam. Kondisi ini terjadi karena lubang vagina tidak cukup meregang untuk kepala bayi. 

Adapun berdasarkan tingkat keparahannya, derajat robekan atau ruptur perineum terbagi dalam 4 tingkat:

  1. Tingkat 1: Robekan perineum tingkat 1 biasa tidak perlu dijahit karena tergolong ringan. Area yang robek adalah mulut vagina atau bagian kulit perineum.
  2. Tingkat 2: Pada ruptur perineum tingkat 2, robekan sudah memasuki otot perineum yang berada dalam vagina.
  3. Tingkat 3: Ruptur perineum tingkat tiga terjadi pada kulit dan otot vagina, perineum, serta anus.
  4. Tingkat 4: Robekan perineum tingkat 4 merupakan kondisi yang paling parah. Pasalnya, ruptur sudah mencapai anus, rektum, hingga usus besar.

Jahitan setelah melahirkan normal hanya akan diperlukan bila robekan perineum cukup dalam, hingga mencapai otot atau jaringan pada area tersebut. Ini berarti, pada ruptur tingkat 2.

Dalam kebanyakan kasus, mengalami robekan ketika satu persalinan tidak berarti Bunda akan robek lagi saat persalinan berikutnya. Sebagian besar robekan kecil sembuh dengan baik dan tidak akan menghalangi Bunda melahirkan melalui vagina di masa mendatang.

Akan tetapi, jika Bunda pernah mengalami robekan tingkat 3 atau 4 sebelumnya, Bunda berisiko mengalami robekan saat melahirkan pervaginam di masa mendatang.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Risikonya biasanya cukup rendah sehingga Bunda masih bisa melakukan persalinan pervaginam jika Bunda mau. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin menyarankan persalinan dengan operasi caesar untuk mencegah robekan.

Artikel Terkait: 11 Foto ini memperlihatkan keajaiban vagina saat proses melahirkan normal

Jahitan Melahirkan Normal

Idealnya, kulit vagina akan meregang selama persalinan normal agar kepala dan tubuh bayi melewatinya tanpa trauma. Namun, ada beberapa alasan mengapa robekan pada vagina bisa terjadi. Alasan tersebut antara lain karena:

  • Ukuran bayi terlalu besar
  • Posisi bayi sungsang
  • Proses persalinan berlangsung sangat cepat, sementara kulit belum sempat meregang
  • Merupakan persalinan pertama

Di sisi lain, terkadang dalam beberapa kasus, dokter atau bidan memutuskan untuk melakukan tindakan episiotomi, yaitu membuat sayatan di jaringan perineum. Tindakan ini bertujuan untuk membuat jalan lahir sedikit lebih lebar sehingga bayi dapat melewatinya dengan lebih mudah.

Prosedur episiotomi biasanya direkomendasikan jika bayi perlu dilahirkan segera. Misalnya, karena persalinan yang berlangsung lama dan ibu mulai kelelahan mengejan atau kondisi gawat lainnya yang bisa membahayakan bayi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baik episiotomi maupun robekan perineum membutuhkan jahitan untuk memperbaiki kembali jaringan yang rusak. Proses pemulihan luka jahitan ini secara umum membutuhkan waktu hingga beberapa minggu.

Artikel Terkait: 11 Foto ini memperlihatkan keajaiban vagina saat proses melahirkan normal

Jahitan Melahirkan Terasa Nyeri

Proses pemulihan setelah melahirkan normal memang bisa menimbulkan rasa tidak nyaman bagi ibu. Jahitan perineum bisa membuat area tersebut terasa nyeri. Belum lagi bengkak dan memar pada kandung kemih dan vagina yang menambah rasa tidak nyaman.

Nyeri atau rasa tidak nyaman di area jahitan perineum adalah hal yang normal. Sama seperti jahitan medis pada umumnya, rasa tidak nyaman yang ditimbulkan biasanya masih tergolong ringan.

Oleh sebab itu, Bunda perlu merawat jahitan setelah melahirkan agar lekas sembuh dan dapat kembali beraktivitas dengan normal. Umumnya, dibutuhkan waktu 7-10 hari untuk robekan perineum setelah melahirkan normal sembuh.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Akan tetapi, butuh waktu yang lebih lama lagi untuk pemulihan total hingga nyeri hilang, mulai dari 2 bulan hingga 1 tahun setelah persalinan. Hal ini tergantung pada seberapa dalam robekan perineum yang terjadi.

Bunda harus segera hubungi dokter jika mengalami rasa sakit tak tertahankan disertai demam, perdarahan, atau keluarnya cairan berbau busuk. Beberapa gejala ini bisa jadi merupakan pertanda infeksi atau adanya masalah serius.

10 Cara Merawat Jahitan Setelah Melahirkan Normal

1. Gunakan Air Hangat Saat Mandi dan Buang Air Kecil

Sebaiknya Bunda menggunakan air hangat saat mandi. Air hangat dapat memberi efek menenangkan dan membantu proses penyembuhan luka. Bunda juga bisa mencoba berendam dalam air hangat selama sekitar 20 menit.

Setiap selesai buang air kecil, Bunda juga dianjurkan membilas menggunakan air hangat. Selain mengurangi rasa perih, bilasan air hangat tersebut juga dapat membersihkan area jahitan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

2. Kompres Dingin di Area Luka Jahitan

Bunda bisa membuat kompres dingin dari es batu yang dibungkus handuk atau kain, lalu tempelkan selama sekitar 10 menit pada area jahitan. Suhu dingin dari kompres ini dapat membantu meringankan bengkak dan nyeri pada area sekitar jahitan.

Lakukan ini beberapa kali sehari. Namun ingat, berikan jeda sekitar 1 jam sebelum menempelkan kompres kembali, dan hindari mengompres es batu langsung pada kulit tanpa penghalang apapun karena dapat merusak saraf.

Artikel Terkait: 5 Cara agar vagina tidak robek saat melahirkan normal

3. Ganti Pembalut secara Berkala

Penting bagi Bunda untuk menjaga kebersihan vagina selama masa nifas. Gantilah pembalut sekitar 2-4 jam sekali agar jahitan di vagina terhindar dari infeksi dan cepat sembuh.

Jenis pembalut yang memberi sensasi dingin boleh digunakan, tetapi pastikan produk tidak menggunakan pewangi, bersifat hipoalergenik (tidak menimbulkan alergi), dan memiliki pH seimbang. Namun, penggunaan tampon sebaiknya dihindari selama 6 minggu pertama setelah melahirkan.

4. Perbanyak Konsumsi Serat dan Minum Air Putih

Biasanya, ibu yang baru melahirkan memang kesulitan untuk buang air besar selama beberapa hari. Sayangnya, kondisi ini bisa berlanjut menjadi sembelit jika Bunda tidak berhati-hati.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Untuk mencegahnya, perbanyak konsumsi makanan kaya serat, seperti buah dan sayuran. Cukupi juga kebutuhan cairan dengan minum air putih minimal 8-10 gelas per hari.

5. Gunakan Obat Pencahar

Cara merawat jahitan setelah melahirkan selanjutnya adalah menggunakan obat pencahar. Pasalnya, obat pencahar juga bisa membantu meringankan sulit buang air besar setelah melahirkan.

Nah, dengan begitu Bunda tidak perlu mengejan cukup berat saat buang air besar. Konsultasikan dengan dokter terkait rekomendasi obat pencahar yang aman.

Artikel terkait: Ingin Luka Jahitan Setelah Persalinan Cepat Kering? Konsumsi 4 Makanan Ini

6. Jaga Area Jahitan Tetap Bersih dan Kering

Menjaga area jahitan agar tetap bersih dan kering sangat penting agar luka cepat kering dan sembuh. Segera keringkan area jahitan setiap selesai mandi atau buang air. Usapkan tisu atau handuk bersih dari depan ke belakang untuk mencegah infeksi.

Selain itu, kebersihan celana dalam juga perlu diperhatikan. Pilihlah celana dalam dari bahan lembut yang menyerap keringat sirkulasi udara di tetap terjaga.

7. Gunakan WC Duduk

Sumber: Pexels

Menggunakan WC duduk saat buang air membantu mempercepat proses pemulihan setelah persalinan. Ini karena WC duduk dapat mengurangi tekanan pada area jahitan sehingga mengurangi rasa sakit.

Sebaliknya, hindari WC jongkok untuk sementara waktu. Sebab saat menggunakan WC jongkok, area jahitan akan tertekan sehingga menimbulkan rasa nyeri dan tegang.

8. Semprotan Pereda Rasa Sakit Setelah Melahirkan

Jika nyeri di area jahitan terasa cukup mengganggu, Bunda bisa menggunakan obat pereda nyeri. Semprotan penghilang rasa sakit khusus untuk ibu yang baru bersalin dapat Bunda temukan di apotek, seperti docaine atau semprotan dermoplast.

Semprotan ini bisa digunakan setelah buang air atau saat hendak mengganti pembalut. Pastikan berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakannya, ya.

9. Gunakan Pembersih Antiseptik

Cara berikutnya untuk merawat jahitan setelah melahirkan adalah dengan menggunakan pembersih antiseptik. Untuk membantu mencegah potensi kontaminasi kuman dari tangan, gunakan pembersih antibakteri di tangan sebelum membersihkan area perineum.

Cairan antiseptik juga bisa digunakan pada area jahitan untuk mempercepat penyembuhan. Caranya, larutkan cairan antiseptik ke dalam air hangat lalu semprotkan pada area jahitan.

10. Cukup Istirahat

Selain cara-cara di atas, perlu Bunda ingat bahwa istirahat yang cukup itu sangat penting agar Bunda lekas pulih dan tubuh tetap fit. Salah satu cara sederhana yang bisa Bunda lakukan agar kebutuhan tidur tercukupi adalah dengan ikut tidur setiap kali bayi tidur.

Akan tetapi, jika kesibukan merawat bayi membuat Bunda sulit beristirahat, mintalah bantuan pada suami atau saudara. Bunda juga tidak perlu memaksakan diri melakukan semua hal.

Nah, itulah beberapa tips merawat jahitan setelah melahirkan secara normal yang bisa Bunda lakukan agar lekas pulih dan sehat. Jangan lupa dipraktikkan, ya!

Artikel diupdate oleh: Titin Hatma

Baca Juga:

8 Pemeriksaan Setelah Melahirkan yang Harus Bunda Perhatikan

10 Risiko Penyakit Setelah Melahirkan Normal, Bunda Perlu Waspada!

Amankah Ibu dengan Mata Minus Tinggi Melahirkan Normal?