Menurut dr. Nelani Samsudin, Spm, yang berpraktek di RS. Medika, mata minus memiliki syaraf mata yang lebih tipis, sehingga berisiko terjadi lepasnya retina yang mengakibatkan kebutaan.
Sampai saat ini pendapat bahwa ibu dengan mata minus tinggi tidak dianjurkan melahirkan normal masih kontroversial.
Sebuah tim peneliti melakukan riset pada tahun 1995 terhadap 10 wanita yang mengalami 19 persalinan. Jumlah ini sangat sedikit untuk membuat sebuah kesimpulan. Beberapa di antaranya pernah mengalami retina lepas. Hasilnya, tidak ada perubahan pada kondisi mereka hingga setelah melahirkan normal.
Di lain sisi, banyak dokter berpendapat proses melahirkan normal dapat meningkatkan tegangan bola mata dan dapat menyebabkan lepasnya retina serta kebutaan.
Sebuah kuisioner disebarkan pada Congress of Obstetrics and Gynaecology ke 20 di Lisbon, Portugal. Tujuh puluh empat ahli kandungan menjawab kuisioner tersebut. Sebanyak 76% menyarankan persalinan yang dibantu, baik berupa operasi caesar atau dengan peralatan, dan 24% menyarankan persalinan normal seperti biasa.
Jadi sebaiknya ibu konsultasikan dulu kondisi mata ibu dengan dokter mata.