Ibu tidak selalu dalam kondisi yang prima. Ada kalanya ibu sakit dan sementara waktu harus beristirahat dari kegiatan sehari-hari. Namun, bagaimana jika ibu memiliki bayi yang masih ASI eksklusif? Apakah ibu boleh menyusui saat demam atau mengalami gejala sakit lainnya? Berikut ini penjelasan dari beberapa sumber lainnya.
Bolehkah Ibu Menyusui Saat Demam?
ASI adalah sumber makanan paling sehat untuk bayi Anda karena berperan penting dalam membentuk antibodi dan faktor imunologis lain yang akan membantu menjaga si kecil agar tidak sakit. Jadi, meskipun Bunda sedang demam, sebisa mungkin untuk tetap menyusui si kecil.
Bahkan jika Bunda positif COVID-19 sekalipun, memberi ASI kepada bayi Anda masih menjadi pilihan yang diprioritaskan. Bunda dapat tetap menyusuinya atau juga memerah ASI untuk disimpan dan diberikan kepada buah hati Bunda. Untuk lebih lanjut mempelajari perihal menyusui saat demam atau flu, berikut beberapa hal yang sebaiknya Bunda ketahui:
Menyusui Saat Demam itu Aman
Tidak mudah memang bagi seorang ibu untuk selalu tampil fit dan bugar setiap saat dalam waktu bersamaan, setiap hari, ibu harus mengurus anak juga menyelesaikan pekerjaan harian di rumah dan kantor, serta menghadapi cuaca yang sulit ditebak di masa pandemi COVID-19 ini.
Ada kalanya, ibu berada pada situasi lemah di mana ia akhirnya kehilangan kekuatannya dan jatuh sakit. Akhirnya, mau tak mau, ibu harus rehat sejenak demi memulihkan kondisinya dengan cepat. Yang jadi kekhawatiran berikutnya, jika ibu memiliki bayi yang masih ASI eksklusif, apakah aman baginya untuk tetap menyusui saat demam?
Dijelaskan dr. Gita Permatasari bahwa ASI merupakan sumber makanan paling sehat untuk bayi, sekaligus memberikan bayi antibodi dan faktor imunologis lainnya yang akan membantu menjaga si kecil agar tidak sakit.
Dan ketika ibu sakit, tubuhnya secara otomatis akan memproduksi dan membentuk antibodi terhadap penyakitnya. Antibodi tersebut juga ikut mengalir dalam ASI. Dan saat dikonsumsi bayi, ia akan terlindungi dari penyakit si ibu.
Artikel terkait: 10 Minuman Pelancar ASI yang Baik Dikonsumsi Busui, Sehat dan Alami!
Ubah Cara Pemberian ASI
Jadi saat ibu demam atau merasa tidak enak badan, kondisinya tidak akan memengaruhi kondisi ASI. Dalam arti, ASI masih aman diberikan dan memiliki manfaat yang sama. Bahkan jika ibu terinfeksi COVID-19 sekalipun, ASI masih aman diberikan pada bayi. Namun, yang harus diperhatikan adalah cara pemberiannya saja.
Jika biasanya Anda menyusui bayi secara langsung, selama sakit berikan bayi Anda ASI perah. Pompa ASI sesuai dengan jam minum bayi. Dan oleh karena selama sakit Anda mengurangi kontak fisik dengan bayi, minta suami, pengasuh, atau anggota keluarga lain yang memberikan ASI kepada bayi. Pemberian ASI perah bisa menggunakan cupfeeder atau disuapi.
Bisa jadi selama sakit, produksi ASI Anda menurun. Tapi, hal ini biasanya tidak terjadi permanen. Setelah kondisi Anda sehat kembali, usahakan meningkatkan produksi ASI melalui konsumsi makanan bernutrisi tinggi, pijat payudara, minum air putih yang banyak, dan lainnya.
Apakah Penyakit Bisa Menular Melalui ASI?
Memang ada beberapa penyakit di mana busui (ibu menyusui) tidak boleh menyusui bayinya. Tapi, virus atau bakteri yang terdapat pada penyakit flu, batuk, diare, sakit tenggorokan, infeksi saluran kemih tidak menulari bayi melalui ASI. Sehingga Bunda tidak perlu takut menyusui saat demam.
Beberapa penyakit yang mana busui tidak boleh memberikan ASI –entah itu secara langsung atau perah- adalah HIV, HTLV-1 atau brucellosis(infeksi bakteri yang jarang terjadi) karena dapat menular melalui ASI. Jika Anda menderita penyakit tersebut, Anda harus berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan.
Artikel terkait: 3 Alternatif Pemberian ASI bagi Busui Positif COVID-19, Cegah Bayi dari Paparan Virus
Apakah Obat Memengaruhi Kualitas ASI?
Selama sakit dan mengonsumsi obat, Bunda jangan khawatir jika obat akan memengaruhi kualitas ASI. Jika yang Busui khawatirkan adalah efek obat yang Busui konsumsi karena sakit, tenang saja, ya. Busui tinggal sampaikan ke dokter bahwa saat ini Busui sedang menyusui. Dengan begitu, dokter akan memberikan obat yang paling aman untuk ibu menyusui dan bayi, serta tidak memengaruhi kualitas ASI.
Hampir setiap obat yang dijual bebas di pasaran dilengkapi dengan peringatan bagi hamil dan ibu menyusui. Untuk lebih amannya, konsultasi kondisi Anda kepada dokter agar ia memberikan obat yang aman bagi Anda. Berikut ini beberapa jenis obat yang aman bagi ibu menyusui:
- Asetaminofen (Tylenol)
- Ibuprofen (Advil, Motrin)
- Antihistamin (seperti Claritin; Benadryl juga aman tetapi dapat menyebabkan kantuk pada bayi)
- Dekongestan (Afrin, Allegra, dan sebagainya), tetapi bukan yang mengandung pseudoefedrin, yang dapat mengurangi suplai ASI
- Sebagian besar antibiotik, tetapi pastikan untuk meninjaunya dengan obgin Anda sebelum memulai dan beri tahu dokter yang meresepkan bahwa Anda sedang menyusui.
Artikel terkait: Bolehkah Suami Minum Susu Istri? Ini Hukum dan Faktanya!
Tips Aman Menyusui Saat Demam
Meski ASI aman diberikan kepada bayi selama ibu demam, tetap ada beberapa tips agar pemberian ASI aman diterima bayi, yaitu:
- Mencuci tangan menggunakan sabun dan membilasnya dengan air mengalir.
- Jika ibu juga mengalami gejala seperti batuk, pilek, flu atau bersin, gunakan masker.
- Batasi kontak fisik antara ibu dan bayi, seperti tidak mencium, memeluk serta menyentuh area mata, hidung, atau mulut bayi, apalagi jika tangan dalam keadaan kotor.
- Pilih ASI perah daripada menyusui secara langsung.
- Bersihkan area payudara Anda dengan air dan sabun sebelum menyusui bayi.
- Tidak berbagi peralatan makan, handuk, atau selimut dengan bayi selama ibu demam.
Jadi, tidak ada alasan untuk ibu menyusui tidak memberikan ASI kepada bayinya, entah itu secara langsung atau perah.
Cara Mencegah Bayi Terinfeksi saat Ibu Demam
Penting untuk memahami cara mencegah bayi tertular bakteri dan virus dari sakit Bunda. Lantas, cara apa saja yang bisa Bunda lakukan untuk mencegah bayi saya terkena flu?
Terdapat beberapa tindakan pencegahan dasar yang dapat Anda lakukan untuk membantu menjaga si kecil tetap sehat, berikut di antaranya, sebagaimana disaranakan oleh laman Parenting First Cry dan What To Expect.
Hindari Penyebaran Virus dengan Hati-Hati pada Alat Makan Si Kecil
Jangan memasukkan dot atau sendok bayi Anda ke dalam mulut Anda sebelum memberikannya kepada si kecil. Hal ini dapat menyebabkan kuman menular ke anak Anda.
Pakai Masker Saat Menyusui
Pakai masker saat menyusui itu penting, Bunda. Selalu tutup hidung atau gunakan masker, terlebih saat batuk atau bersin, di mana pun Anda berada. Kuman ini mudah menular ke anak-anak. Batasi tatap muka, bicara, dan berinteraksi tanpa masker, karena ini adalah cara termudah untuk menularkan infeksi.
Selalu Terhidrasi
Pastikan untuk minum banyak cairan saat Anda sakit agar tetap terhidrasi dan menjaga suplai ASI yang baik. Ini juga akan membantu menjaga anak Anda terhidrasi melalui ASI Anda.
Cuci Tangan Sesering Mungkin
Cuci tangan Anda sesering mungkin, dan selalu lakukan itu sebelum Anda menyusui anak Anda. Gunakan sabun untuk memastikan bakteri dan virus mati.
Jaga Jarak Aman dengan Si Kecil
Cobalah untuk menjaga jarak aman dari anak Anda jika memungkinkan. Bunda juga bisa menggunakan pakaian pelindung untuk mengurangi kontak kulit ke kulit, dan cuci tangan Anda.
Libatkan Pekerja Rumah Tangga atau Pasangan dalam Perawatan Anak
Biarkan pekerja rumah tangga Anda, pasangan Anda atau anggota keluarga lainnya membantu perawatan anak, terutama saat mengganti popok, waktu bermain, waktu mandi dan waktu tidur, dan jangan mencoba untuk melakukan semuanya sendiri — Anda perlu istirahat untuk sembuh!
Jika Anak Muncul Gejala Flu, Segera Bawa ke Dokter
Jika Anda melihat anak Anda menunjukkan gejala demam atau masalah pernapasan, atau kurang responsif dari biasanya, segera konsultasikan dengan dokter Anda.
Lakukan Vaksin Flu
Jangan lupa bahwa vaksin flu adalah salah satu senjata terbaik Anda untuk menjaga kesehatan seluruh rumah tangga Anda. Calon ibu harus mendapatkan vaksin flu saat hamil untuk melindungi diri dan bayinya hingga 6 bulan, dan bayi bisa mendapatkan vaksin flu setelah 6 bulan.
Ada banyak alasan untuk terus menyusui bahkan ketika Anda sakit. Justru, ketika Bunda memutuskan tidak melanjutkan menyusui, malah bisa berdampak buruk bagi ibu dan anak, terutama selama tahun pertama kehidupan bayi.
Bunda harus mengambil tindakan pencegahan tertentu saat sakit untuk memastikan bayi Anda tidak sakit dan tertular. Jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tambahan, Bunda harus berkonsultasi dengan dokter Anda.
***
Artikel telah diupdate oleh: Kalamula Sachi
Baca juga:
14 Manfaat Menyusui
5 Manfaat Penting Memberikan ASI Eksklusif bagi Ibu dan Bayi
Busui, Ini 6 Tips Manajemen ASI Perah agar Tetap Lancar
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.