Pernah mendengar atau membaca berita tentang kasus seseorang yang meninggal setelah berhubungan intim?
Saat membaca berita yang terkait dengan hal ini, pertanyaan pertama yang muncul di benak, tentu saja tidak jauh-jauh dari apa yang menyebabkan seseorang meninggal setelah berhubungan intim.
Saya jadi ingat dengan pemberitaan yang pernah saya baca, di mana ada seorang perepuan yang pingsan dan tak tidak lama kemudian dinyatakan meninggal setelah berhunungan intim dengan pasangannya.
Faktanya, kondisi ini memang bisa terjadi. Bahkan, angka kejadian setiap tahunnya selalu ada. Hal ini saya ketahui setelah membaca artikel di sciencealert.com, bahwa banyak orang meninggal setiap tahunnya selama atau setelah berhubungan intim.
Artikel Terkait: Bantu Atasi Serangan Jantung, Ini Fungsi dan Cara Kerja Alat Kejut Jantung
Di balik sejuta manfaat seks, baik dilihat dari kesehatan fisik dan psikologis, nyatanya memang hubungan intim bisa menyebabkan seseorang meninggal. Tapi, tentu saja bukan jadi penyebab tunggal. Sebab, tentu saja ada penyebab atau pemicunya lebih dulu.
Menurut artikel yang ditulis sciencealert.com, insiden seperti ini memang tidak banyak terjadi. Hanya menyumbang 0,6 persen dari semua kasus kematian mendadak.
Penyebab Seseorang Meninggal Setelah Berhubungan Intim
Ada banyak alasan mengapa hal ini bisa terjadi. Ternyata, dalam kebanyakan kasus, orang yang meninggal setelah berhubungan intim disebabkan oleh beberapa faktor. Apa saja?
- Ketegangan fisik dari aktivitas seksual
- Obat resep (obat untuk mengobati disfungsi ereksi, misalnya), atau obat-obatan terlarang, seperti kokain – atau keduanya.
- Usia
- Penyakit jantung
Artikel Terkait: Tanda Awal Serangan Jantung, Tubuh Akan Merasakan 9 Hal Ini
Ya, salah satu risiko kematian yang disebabkan jantung mendadak lebih tinggi seiring bertambahnya usia. Sebuah studi forensik postmortem dari Jerman terhadap 32.000 kematian mendadak selama periode 33 tahun menemukan bahwa 0,2 persen kasus terjadi selama aktivitas seksual.
Kematian mendadak ini juga cenderung terjadi pada laki-laki (usia rata-rata 59 tahun) dan penyebab paling sering adalah serangan jantung. Dalam istilah medis juga dikenal sebagai infark miokard.
Tidak hanya di Jerman, studi kematian jantung mendadak dan aktivitas seksual juga ditemukan di belahan dunia lainnya, baik AS, Prancis, dan Korea Selatan yang menunjukkan temuan serupa.
Bukan Hanya Diami Pria Paruh Baya
Namun baru-baru ini, kasus seseorang yang meninggal setelah berhubungan intim juga ditemukan pada orang-orang yang masih berusia muda. Para peneliti di St George’s, University of London, menemukan bahwa fenomena ini tidak hanya terbatas pada pria paruh baya.
Penelitian yang dipublikasikan di JAMA Cardiology, menyelidiki bahwa kematian jantung mendadak pada 6.847 kasus yang dirujuk ke pusat patologi jantung di St George antara Januari 1994 dan Agustus 2020.
Dari jumlah tersebut, 17 (0,2 persen) terjadi selama atau dalam satu jam aktivitas seksual. Rata-rata, usia kematian adalah 38 tahun, dan 35 persen kasus terjadi pada perempuan, yang lebih tinggi dari penelitian sebelumnya.
Kematian ini biasanya tidak disebabkan oleh serangan jantung, seperti yang terlihat pada pria yang lebih tua. Dalam setengah kasus (53 persen), jantung ditemukan secara struktural normal dan irama jantung abnormal mendadak yang disebut sindrom kematian aritmia mendadak atau SADS adalah penyebab kematian.
Diseksi Aorta, Salah Satu Pemicu Orang Meninggal Setelah Berhubungan Intim
Diseksi aorta adalah penyebab terbesar kedua (12 persen). Di sinilah lapisan-lapisan di dinding arteri besar dari jantung yang memasok darah ke seluruh tubuh robek dan darah mengalir di antara lapisan-lapisan itu menyebabkannya menonjol dan pecah.
Kasus yang tersisa disebabkan oleh anomali struktural seperti kardiomiopati (penyakit otot jantung yang membuat jantung lebih sulit untuk memompa darah ke seluruh tubuh), atau dari kelompok kondisi genetik langka yang dikenal sebagai channelopathies.
Di sinilah saluran ion yang membiarkan natrium dan kalium masuk dan keluar dari sel-sel di otot jantung tidak bekerja dengan baik. Perubahan pada natrium dan kalium dalam sel dapat mengubah arus listrik melalui otot jantung dan mengubah cara detaknya.
Artikel Terkait: Henti Jantung, Kondisi yang Sebabkan Didi Kempot meninggal, Ini Gejalanya!
Irama jantung yang berubah dapat menyebabkan kekurangan oksigen (iskemia miokard) dan dapat menyebabkan serangan jantung mendadak di mana jantung berhenti berdetak.
Studi baru ini menunjukkan bahwa kematian jantung mendadak pada orang di bawah usia 50 tahun terutama disebabkan oleh sindrom kematian aritmia mendadak atau kardiomiopati.
Orang dewasa yang lebih muda yang telah didiagnosis dengan kondisi ini harus mencari nasihat dari ahli jantung mereka tentang risiko yang terkait dengan aktivitas seksual.
Namun, insiden kematian yang rendah dalam studi ini menunjukkan bahwa risikonya sangat rendah – bahkan pada orang dengan kondisi jantung yang sudah ada masalah.
***
Baca Juga:
6 Tanda penyakit jantung pada wanita yang tidak disadari, salah satunya sakit perut
Isu Laura Anna Meninggal karena GERD, Benarkah Asam Lambung Sebabkan Kematian?
Perempuan Lebih Bergairah Lakukan Hubungan di Waktu Tertentu, Benarkah?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.