Parents mungkin akan panik saat mengalami perdarahan di hidung atau mimisan. Agar tidak menimbulkan kekhawatiran yang berlebihan, ketahui langkah-langkah menghentikan mimisan berikut ini, ya!
Apakah Mimisan Berbahaya?
Sumber: freepik
Mimisan atau epistaksis adalah perdarahan yang terjadi di hidung. Banyaknya pembuluh darah yang dekat dengan permukaan lapisan hidung membuat hidung rentan cedera dan mengalami perdarahan.
Meskipun perdarahan hidung ini terlihat menyeramkan, sebagian besar mimisan bukanlah kondisi yang serius dan dapat ditangani sendiri di rumah, kok, Parents.
Artikel terkait: 9 Penyebab Mual Setelah Berhubungan Intim, Belum Tentu Tanda Kehamilan
Akan tetapi, jika terjadi perdarahan hebat dan tidak berhenti setelah 15-20 menit, Anda sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter, ya!
Apa yang Menyebabkan Mimisan?
Sumber: freepik
Penyebab paling umum dari mimisan adalah udara kering yang dapat disebabkan oleh cuaca panas dan iklim dengan kelembapan rendah. Udara kering ini dapat menyebabkan selaput hidung mengering dan lebih mungkin berdarah saat digosok.
Penyebab umum lainnya dari mimisan meliputi:
- Mengupil.
- Pilek (infeksi saluran pernapasan atas) dan sinusitis.
- Meniup hidung dengan paksa.
- Memasukkan benda asing ke dalam hidung.
- Cedera pada hidung dan/atau wajah.
- Rhinitis alergi dan nonalergi (radang selaput hidung).
- Konsumsi obat pengencer darah (aspirin, obat anti inflamasi non steroid, warfarin, dan lain-lain).
- Paparan iritan kimia (bahan kimia dalam pembersih, asap kimia di tempat kerja, dan bau kuat lainnya).
- Tinggal di dataran tinggi. Udara akan lebih kering seiring dengan meningkatnya ketinggian.
- Deviasi septum (bentuk dinding yang memisahkan kedua sisi hidung yang abnormal).
- Sering menggunakan semprotan hidung dan obat-obatan untuk mengobati hidung gatal, berair atau tersumbat. Obat-obatan ini (antihistamin dan dekongestan) ini dapat mengeringkan selaput hidung.
Artikel terkait: 8 Cara yang bisa Bunda lakukan untuk membersihkan hidung bayi tersumbat
Siapa yang Rentan Mengalami Mimisan?
Sumber: freepik
Siapa pun bisa mengalami mimisan. Kebanyakan orang mungkin akan mengalami setidaknya satu kali mimisan selama hidup mereka. Namun, ada beberapa orang yang lebih mungkin mengalami mimisan. Mereka termasuk:
- Anak-anak antara usia dua dan 10 tahun. Udara kering, pilek, alergi dan kebiasaan memasukan jari dan benda ke dalam hidung membuat anak-anak lebih rentan mimisan.
- Orang dewasa antara usia 45 dan 65 tahun. Darah mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk membeku pada usia paruh baya dan orang yang lebih tua. Mereka juga lebih cenderung menggunakan obat pengencer darah (seperti aspirin), memiliki tekanan darah tinggi, aterosklerosis (pengerasan dinding arteri) atau gangguan perdarahan.
- Ibu hamil. Pembuluh darah di hidung akan mengembang saat hamil. Hal ini dapat memberi lebih banyak tekanan pada pembuluh darah halus di lapisan hidung.
- Orang yang mengonsumsi obat pengencer darah, seperti aspirin atau warfarin.
- Orang yang memiliki gangguan pembekuan darah, seperti hemofilia atau penyakit von Willebrand.
Artikel terkait: Menyehatkan Tulang, Ini 5 Manfaat Olahraga Tenis bagi Kesehatan
Cara Menghentikan Mimisan
Sumber: freepik
Ikuti langkah-langkah ini untuk menghentikan mimisan, ya, Parents:
- Bersikap santai.
- Duduk tegak dan condongkan tubuh dan kepala sedikit ke depan. Ini akan mencegah darah mengalir ke tenggorokan, Mengalirnya darah ke kerongkongan dapat menyebabkan mual, muntah, dan diare.
- Jangan berbaring telentang.
- Bernapaslah melalui mulut.
- Gunakan tisu atau waslap basah untuk menampung darah.
- Gunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk menjepit bagian lunak hidung (cuping hidung).
- Jepit hidung terus-menerus selama minimal 5 menit (sebaiknya benar-benar dihitung dengan jam/stopwatch) sebelum memeriksa apakah pendarahan telah berhenti.
- Jika hidung Anda masih mengeluarkan darah, lanjutkan memencet hidung selama 5 menit lagi.
- Jika mau, Anda juga bisa mengompres batang hidung dengan es untuk mempercepat penyempitan pembuluh darah (yang akan memperlambat pendarahan) dan memberikan rasa nyaman.
- Anda dapat menyemprotkan semprotan dekongestan yang dijual bebas, seperti oxymetazoline ke sisi hidung yang berdarah, lalu berikan tekanan pada hidung seperti dijelaskan di atas. Namun, semprotan dekongestan topikal ini tidak boleh digunakan dalam jangka waktu yang lama. Penggunaan semprotan dalam waktu yang lama sebenarnya dapat menyebabkan peningkatan kemungkinan mimisan.
- Setelah perdarahan berhenti, jangan membungkuk, mengangkat benda berat, meniup atau menggosok hidung selama beberapa hari.
Itulah informasi mengenai langkah-langkah menghentikan mimisan. Semoga informasi ini bermanfaat!
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.
Baca juga:
Mengenal Masa Kedaluwarsa Contact Lens dan Bahaya Jika Nekat Menggunakannya!
Atasi Hidung Mampet saat Tidur dengan 9 Cara Ampuh Ini!
Estimasi Biaya Mamografi di Jakarta Plus Biaya Jasa Konsultasi Dokternya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.