Tak semua orang terlahir dengan fisik maupun mental yang sempurna sehingga kita harus bisa saling menghargai satu sama lain. Tentu, hal inilah yang ingin kita tanamkan pada anak sejak dini. Agar bisa menghargai sesama, orangtua perlu mengajari anak soal disabilitas.
Bagi orangtua yang memiliki anak-anak spesial, memasukkan anak mereka ke sekolah umum menyimpan dilema tersendiri. Di satu sisi Parents ingin anaknya mendapatkan pendidikan yang normal, namun di sisi lain mereka juga harus mempertimbangkan kemungkinan adanya diskriminasi.
Mumpung sekolah baru dimulai beberapa hari yang lalu, ada baiknya kita berkomitmen untuk mengajari anak mengenai disabilitas ini. Tujuannya ia tak jadi bagian dari anak yang suka mem-bully sesamanya hanya karena temannya adalah penyandang disabilitas fisik maupun mental.
Mengajari anak soal disabilitas
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengajarkan nilai moral, khususnya bagi kaum difabel.
Berikut hal-hal yang perlu Anda lakukan ketika mengajari anak soal disabilitas di sekolahnya yang disarikan dari situs kesehatan mental The Mighty:
1. Hargai perbedaan
Hal dam konsep paling utama dalam mengajarkan buah hati mengenai disabilitas ialah saling menghargai perbedaan, memahami kekurangan dan kelebihan orang lain. Ajarkanlah ia untuk menghargai perbedaan fisik, mental, maupun harta.
Jelaskan secara perlahan bahwa setiap orang bisa terlahir dalam kondisi yang berbeda. Nantinya, anak Anda menjadi sudah terbiasa memahami bahwa beberapa orang dilahirkan dengan keadaan yang berbeda-beda.
Artikel terkait: Ada para ibu tangguh di balik anak-anak berkebutuhan khusus.
Jika ada anak yang tampaknya berbeda, maka Parents harus memberi pengertian pada mereka bahwa perbedaan adalah sesuatu yang patut disyukuri. Berikan pengertian padanya bahwa beberapa anak melakukan hal yang berbeda sesuai dengan kemampuannya.
2. Berikan pengertian soal disabilitas
Sebelum menjelaskan pentingnya menghargai difabel, kita sebaiknya menjelaskan secara sederhana mengenai disabilitas pada si kecil. Ajarkan pada anak bahwa dengan cara yang sederhana, kita bisa membuat penyandang disabilitas tidak terasing kan dari lingkungan keseharian.
Hanya dengan mengubah diksi, seseorang yang memiliki disabilitas akan merasa lebih dihargai. Misalnya, menyebut dengan kata difabel maupun disabel dibanding memberikan sebutan tak pantas seperti autis, gila, maupun cacat.
Selain itu, beritahu anak perbedaan disabilitas satu dengan lainnya serta jelaskan tantangan apa yang sehari-harinya harus dihadapi oleh anak dengan disabilitas. Misalnya soal keterbatasan indra, mental, maupun perjuangan mereka dalam hal mengakses fasilitas umum.
Dengan melakukan hal ini, Parents telah membuat hidup seorang anak penyandang disabilitas merasa lebih baik. Selain itu, ia juga terasa lebih mudah dan membaur dengan yang lainnya. Apalagi jika jenis kelasnya adalah kelas inklusi.
Artikel Terkait : Perkembangan sosial anak jauh lebih penting ketimbang nilai A, ini alasannya!
3. Semua orang unik
Hal penting lain yang sebaiknya ditanamkan sejak dini pada anak ialah konsep bahwa setiap orang itu memiliki keunikan. Tak ada satu pun manusia yang serupa, dari segi karakter, kelebihan dan kekurangan, sekalipun anak kembar. Begitu pun dengan para difabel.
Jelaskanlah pada si kecil bahwa orang yang memakai alat bantu dengar sebenarnya tak jauh berbeda dengan mereka yang memakai kacamata. Beberapa orang bisa berlari ke sana ke mari, beberapa lainnya bisa berpindah tempat dengan kursi roda.
Ajarkan pada anak bahwa setiap orang punya cara dalam mengatasi keterbatasannya karena setiap orang pada dasarnya unik. Keunikan ini yang jadi kekuatan tiap individu masing-masing.
4. Biasakan untuk meminta anak duduk bersama anak yang berkebutuhan khusus
Artikel Terkait : Sejauh mana faktor keturunan pengaruhi perkembangan anak? Ini penjelasan para ahli
Makan siang bersama, diundang ke acara ulang tahun, diberi kado, dan lainnya adalah hal yang jarang diterima oleh anak yang berkebutuhan khusus. Kebaikan sederhana seperti menemani dan berbagi bekal itu adalah hal yang sangat berarti untuk mereka.
Mengajari anak soal disabilitas bukanlah hal yang mudah. Oleh sebab itu ada baiknya orangtua bisa memulai untuk mendidik anaknya sedini mungkin. Kelak, anak-anak kita lah yang akan menciptakan lingkungan kondusif bagi penyandang disabilitas lainnya.
Semoga informasi di atas bisa bermanfaat.
Baca juga:
5 Cara Mengatasi Masalah Susah Tidur pada Anak Disabilitas, Cek Parents
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.