X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Ruam Popok Expert
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Bikin Tidak Nyaman, Ternyata Ini yang Sebabkan Mata Ikan (Clavus)

Bacaan 4 menit

Mata ikan atau istilah medisnya clavus adalah penebalan kulit yang keras dan nyeri akibat gesekan atau tekanan berulang pada kaki. Orang awam juga sering kali menyebutnya dengan istilah kapalan.

Kondisi ini tampak sebagai tonjolan kecil dan memiliki bagian tengah yang keras. Area sekelilingnya dapat tampak kemerahan oleh karena kulit mengalami iritasi. Meski tidak membahayakan, namun tetap saja bisa membuat seseorang yang mengalaminya merasa tidak nyaman dan terganggu. 

Gejala yang Perlu Diketahui

mata ikan

Mata ikan dapat terbentuk di berbagai lokasi pada kaki yang tulangnya menonjol, umumnya akan muncul di area:

  • di antara celah jari kaki
  • di punggung jari kaki (di bawah batas kuku)
  • di sisi-sisi jari kaki
  • di telapak kaki

Anda mungkin mengalami mata ikan bila di area-area tersebut terdapat: 

  • kulit yang menebal dan kasar serta berwarna kekuningan.
  • tonjolan keras pada kulit.
  • nyeri, terutama saat memakai sepatu.
  • kulit bersisik, kering dan sensitif terhadap sentuhan.

Penyebab Terjadinya Clavus

mata ikan

Kondisi ini bisa dapat disebabkan oleh:

  • Menggunakan sepatu yang terlalu sempit atau terlalu longgar
  • Menggunakan sepatu tanpa kaos kaki
  • Berjalan tanpa alas kaki

Sedangkan faktor-faktor yang meningkatkan risiko terjadinya clavus adalah:

  • Bunion, yakni pertumbuhan tulang pada sendi di bagian dasar ibu jari kaki. Adanya bunion membuat kulit di bawahnya menonjol dan tergesek-gesek sepatu. Lama-kelamaan, ini akan menyebabkan mata ikan. 
  • Hammertoe, yakni kelainan bentuk di mana jari kaki melingkar seperti cakar.
  • Cara berjalan yang tidak biasa.
  • Bone spur, yakni pertumbuhan tulang yang menimbulkan gesekan konstan antara kulit dengan sepatu.

Pengobatan yang Bisa Dilakukan

mata ikan

Clavus sebenarnya tidak memerlukan pemeriksaan tertentu. Dokter hanya perlu melihat bagian kulit yang mengalami kelainan. Akan tetapi, dokter akan menyarankan rontgen apabila penyebab mata ikan dicurigai dari kelainan tulang pada kaki.

Pengobatannya sendiri dimulai dengan pencegahan. Pertama-tama, hindari alas kaki yang tidak pas. Bila mata ikan sering kambuh, sebaiknya berkonsultasi dengan ahlinya (podiatrist) untuk mendapatkan sepatu yang pas.

Mata ikan sebetulnya dapat sembuh sendiri. Namun bila menyebabkan nyeri dan tak kunjung sembuh, dokter akan menyarankan pengobatan berikut:

  • Plester asam salisilat 40%. Asam salisilat berfungsi menghancurkan kulit yang menebal. Sebelum memakainya, kulit yang menebal perlu dikikir terlebih dulu. Anjuran pemakaiannya adalah sebagai berikut:
    1. Potong plaster sesuai ukuran area mata ikan lalu tempelkan.
    2. Diamkan selama 48 jam. 
    3. Setelah itu, buka plester dan hilangkan kulit-kulit mati dengan menggunakan kikir kuku atau batu apung. Merendam kaki di dalam air hangat selama 5 menit sebelum dikikir dapat memudahkan proses menghilangkan kulit mati. 
    4. Penggantian plester selanjutnya dilakukan setiap hari (setiap malam).
    5. Hentikan penggunaan bila mata ikan telah menghilang atau lakukan kunjungan ulang bila mata ikan tidak menghilang dalam waktu 1-2 minggu.
  • Salap asam salisilat 10-20%. Salap ini digunakan setiap malam dalam jumlah kecil. Area kulit yang dioleskan perlu dibalut.
  • Krim yang mengandung urea 40%. Krim ini juga digunakan setiap malam dan area kulit yang dioleskan perlu dibalut agar kandungan aktif dalam krim dapat bekerja maksimal. 

Di samping itu, lakukan cara-cara berikut untuk membantu penyembuhan dan mencegah timbulnya clavus yang baru:

  • Menggunakan sepatu dan kaos kaki yang pas.
  • Hindari berjalan tanpa alas kaki atau mengenakan sepatu tanpa kaos kaki.
  • Gunakan bantalan khusus di dalam sepatu untuk mencegah gesekan dan iritasi, membantu mendistribusikan tekanan pada kaki, dan memungkinkan mata ikan menyembuh.

Bisakah Clavus Dicegah? 

Bikin Tidak Nyaman, Ternyata Ini yang Sebabkan Mata Ikan (Clavus)

Selama sumber gesekan atau tekanan pada kaki tetap ada, clavus dapat terus kambuh. Oleh sebab itu, cara terbaik untuk mencegah kemunculan mata ikan adalah dengan mengenakan alas kaki yang nyaman dan pas dengan kaki Anda.

Sebaiknya, gunakan alas kaki bertumit rendah, memiliki bagian atas yang lembut, serta area jari kaki yang lapang. Bagian kaki yang rentan mengalami mata ikan, seperti bagian punggung dan sisi jari-jari kaki, juga dapat ditutup oleh perban khusus yang memungkinkan pertukaran udara (breathable bandage).

Terakhir, jangan lupa untuk rutin memotong kuku kaki oleh karena kuku kaki yang panjang dapat membuat jari-jari kaki berada pada posisi yang tidak normal.

Baca Juga:

Sering Berkeringat Berlebihan atau Hiperhidrosis, Kapan Kondisi Ini Perlu Diwaspadai?

Penyakit Lupus pada Anak – Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Depresi Kronis atau Distimia, Kenali Gejalanya Sebelum Terlambat

 

Cerita mitra kami
Selain Menjaga Kebersihan, Ini Upaya Lain yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah Hepatitis A
Selain Menjaga Kebersihan, Ini Upaya Lain yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah Hepatitis A
Mengenal Lebih Jauh Gejala Hepatitis A
Mengenal Lebih Jauh Gejala Hepatitis A
Diare dan Dehidrasi pada Anak
Diare dan Dehidrasi pada Anak
Faktor Risiko Hepatitis A: Seseorang Lebih Mudah Terkena Hepatitis A Jika Memiliki Kondisi Ini
Faktor Risiko Hepatitis A: Seseorang Lebih Mudah Terkena Hepatitis A Jika Memiliki Kondisi Ini

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

dr. Fiona Amelia, MPH

  • Halaman Depan
  • /
  • Penyakit
  • /
  • Bikin Tidak Nyaman, Ternyata Ini yang Sebabkan Mata Ikan (Clavus)
Bagikan:
  • Apa Itu Kista Epstein Pearls di Mulut Bayi? Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi

    Apa Itu Kista Epstein Pearls di Mulut Bayi? Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi

  • Mengenal Jenis Kelainan Rambut yang Sering Dialami Orang Indonesia

    Mengenal Jenis Kelainan Rambut yang Sering Dialami Orang Indonesia

  • Sindrom Asperger pada Anak: Penyebab, Gejala, Perawatan

    Sindrom Asperger pada Anak: Penyebab, Gejala, Perawatan

Author Image

dr. Fiona Amelia, MPH

Medical Writer dengan pengalaman di dunia kesehatan digital selama 5 tahun terakhir. Dokter sekaligus ibu dari 2 putra ini memiliki passion yang kuat di dalam dunia parenting serta edukasi seputar kesehatan ibu dan anak. Menyukai travelling dan olahraga, khususnya bulutangkis dan bersepeda. Untuk kontak, email di fi[email protected] atau DM Instagram @amelifio.
  • Apa Itu Kista Epstein Pearls di Mulut Bayi? Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi

    Apa Itu Kista Epstein Pearls di Mulut Bayi? Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi

  • Mengenal Jenis Kelainan Rambut yang Sering Dialami Orang Indonesia

    Mengenal Jenis Kelainan Rambut yang Sering Dialami Orang Indonesia

  • Sindrom Asperger pada Anak: Penyebab, Gejala, Perawatan

    Sindrom Asperger pada Anak: Penyebab, Gejala, Perawatan

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.