Bunda, pernahkah melihat mata si kecil terus mengeluarkan air mata? Kondisi ini sering ditemui pada bayi dan bisa disebabkan oleh berbagai hal. Untuk memberikan penanganan yang tepat, tentu sebelumnya Bunda harus mengetahui terlebih dahulu penyebab mata bayi berair.
Dikutip dari flo.health, mata bayi berair adalah kondisi yang wajar. Kadang, ia bisa sembuh dengan sendirinya dan tidak sampai menunjukkan gejala yang serius. Namun, tidak menutup kemungkinan pula bahwa mata berair ini merupakan gejala dari kondisi yang tidak ideal pada mata bayi.
Artikel Terkait: 3 Cara tepat atasi mata bayi belekan, JANGAN percaya mitos
7 Penyebab Mata Bayi Berair
Mata berair bisa menjadi gejala dari berbagai kondisi medis. Penyebab yang paling umum terjadi adalah karena tersumbatnya saluran air mata. Jika ini yang terjadi, maka akan sembuh dengan sendirinya. Namun, ada penyebab lainnya yang dapat membuat mata bayi berair untuk Bunda ketahui.
1. Alergi
Mata merah dan berair dapat mengindikasikan bahwa anak Anda menderita konjungtivitis alergi. Iritasi yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada mata termasuk debu, asap, dan serbuk sari dari tumbuhan. Selain mata merah dan berair, bayi Anda bisa jadi juga mengalami rasa gatal atau terbakar pada mata dan kelopak mata menjadi bengkak.
Beberapa gejala lainnya dari kondisi ini yakni:
- Bersin
- Hidung gatal dan/atau berair
- Postnasal drip dan hidung tersumbat
- Nyeri atau tekanan di saluran telinga
2. Infeksi
Infeksi seperti konjungtivitis juga dapat menyebabkan mata bayi Anda berair. Penyebab konjungtivitis atau disebut juga mata merah muda biasanya adalah virus atau bakteri. Beberapa gejala konjungtivitis lainnya meliputi:
- Mata merah dan berair
- Keluarnya cairan seperti nanah dari mata (dalam kasus konjungtivitis bakteri)
- Pembengkakan mata
Tahukah Bunda bahwa ternyata orang tua dapat menularkan infeksi seperti gonore atau klamidia kepada bayi yang baru lahir pada proses melahirkan? Ini bahkan bisa terjadi meskipun Anda tidak memiliki gejala infeksi menular seksual.
Jadi apabila bayi Anda yang baru lahir menunjukkan tanda dan gejala konjungtivitis, segera konsultasikan dengan dokter. Ia mungkin memeriksa mata bayi Anda untuk melihat apakah ada kemerahan, pelebaran pembuluh darah, dan pembengkakan.
3. Saluran Air Mata Tersumbat
Ini merupakan penyebab umum mata berair pada bayi. Sebanyak lebih dari 30 persen bayi mengalami kondisi ini. Saluran air mata mengalirkan air mata dari mata ke hidung melalui lubang kecil yang ada di dalam kelopak mata. Penyumbatan saluran air mata menghambat pergerakan ini dan menyebabkan cairan menumpuk di mata.
Bayi Anda mungkin memiliki saluran air mata yang tersumbat saat lahir, karena tidak sepenuhnya terbuka atau lubangnya sangat sempit. Kondisi ini akan membaik dengan sendirinya pada sekitar 90 persen bayi saat mereka mencapai usia satu tahun.
Saluran air mata yang tersumbat juga dapat terjadi karena polip hidung, tumor atau kista, atau trauma pada mata bayi Anda. Selain mata yang selalu berair, gejala lain dari kondisi ini termasuk pengerasan pada bulu mata dan kelopak mata dan keluarnya cairan seperti nanah dari mata.
4. Flu
Pilek juga bisa menyebabkan mata berair. Bayi biasanya lebih rentan terhadap flu jika dibandingkan dengan orang dewasa. Ini karena kekebalan tubuhnya belum terbentuk dengan sempurna. Selain itu, bayi juga sering menyentuh mata, hidung dan mulutnya sehingga bakteri atau virus bisa masuk ke dalam tubuh. Gejala lainnya dari flu selain mata berair adalah bersin, batuk, nafsu makan menurun, demam, dan hidung meler atau tersumbat.
5. Mata Kering
Penyebab mata bayi berair yang lain adalah karena mata kering. Ketika kondisi ini terjadi, tubuh akan merangsang produksi air mata yang lebih banyak dibanding biasanya sehingga menyebabkan mata mengeluarkan cairan. Jika bayi Anda mengalami mata kering dalam jangka waktu yang lama, segera konsultasikan ke dokter mata untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
6. Sensitivitas Terhadap Cahaya
Bunda, mata berair juga bisa disebabkan oleh sensitivitas bayi terhadap cahaya. Lampu yang terlalu terang atau kontak dengan cahaya matahari secara langsung bisa membuat mata anak Anda memproduksi air mata berlebih. Untuk itu, Anda dapat menghindari anak dari cahaya matahari langsung atau cahaya lampu yang terlalu terang ketika anak memiliki kondisi ini.
7. Mata Gatal
Bayi belum bisa mengendalikan gerakannya sepenuhnya. Dia belum tahu mana yang baik dan tidak sebaiknya dia lakukan. Salah satu kondisi yang mungkin terjadi adalah ketika mata anak Anda gatal, kemudian ia terus menguceknya sehingga mata mengeluarkan cairan. Untuk itu, Anda dapat membatasi gerakannya misalnya dengan memakaikan sarung tangan untuk menghindari risiko iritasi pada mata.
Artikel Terkait: Kapan Mata Bayi Mulai Dapat Melihat?
Cara Mengatasi Mata Berair Pada Bayi
Mengatasi kondisi mata bayi berair bisa jadi berbeda-beda. Seringkali, Anda tidak perlu mengobatinya dan gejala tersebut akan hilang dengan sendirinya. Sedangkan dalam kasus lain, Bunda mungkin memerlukan resep untuk membersihkan mata anak jika terjadi iritasi atau infeksi. Berikut opsi penanganan mata bayi berair yang bisa Bunda lakukan:
Pengobatan Rumahan
Jika mata anak Anda tidak berubah kemerahan dan tidak menunjukkan tanda-tanda iritasi, Anda dapat mencoba mengatasinya sendiri di rumah. Misalnya saja, jika anak Anda mengalami masalah saluran air mata yang tersumbat, maka ini akan dapat sembuh dengan sendirinya.
Dokter juga mungkin menyarankan untuk memijat saluran air mata untuk membantu membukanya. Untuk melakukannya, Anda dapat memijat bagian luar hidung anak (dari mata hingga sudut hidung) dengan jari telunjuk yang bersih. Berikan tekanan kuat selama pijatan.
Cara lainnya yang bisa Anda lakukan adalah dengan menekan kain hangat secara lembut ke mata anak juga bisa membantu membersihkan mata dan memberikan kenyamanan bagi anak Anda.
Perawatan Medis
Mata berair anak Anda mungkin memerlukan perawatan medis jika mata terkena infeksi atau mata berair berlangsung dalam waktu yang panjang. Saluran air mata yang tersumbat terkadang dapat terinfeksi dan mungkin memerlukan antibiotik untuk mengobatinya.
Ini dapat diberikan secara topikal dengan salep atau tetes mata, mengonsumsi obat, atau bahkan dalam beberapa kasus secara intravena di rumah sakit. Konjungtivitis yang disebabkan oleh bakteri mungkin juga memerlukan antibiotik untuk membersihkan kondisi mata bayi. Jika saluran air mata yang tersumbat tidak sembuh dengan sendirinya, anak Anda mungkin memerlukan perawatan medis yang lebih tinggi.
Kapan Harus ke Dokter?
Bunda mungkin bertanya-tanya pada kondisi apakah harus membawa bayi ke dokter? Salah satunya adalah ketika bayi Anda yang baru lahir mengalami mata berair. Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter karena ini bisa jadi merupakan gejala dari kondisi yang lebih serius, seperti mata merah muda. Penyakit ini jika dialami oleh bayi yang baru lahir disebabkan oleh infeksi bakteri dan perlu diobati dalam waktu 24 jam setelah gejala muncul.
Anda juga harus menemui dokter jika gejala berikut menyertai mata berair anak Anda:
- Peradangan
- Kemerahan
- Mata berwarna kuning atau hijau
- Rasa sakit
- Perubahan struktur mata atau kelopak mata
- Kepekaan terhadap cahaya
- Gatal (ditandai dengan bayi yang terus mengucek mata)
Artikel Terkait: 4 Pilihan Salep Mata untuk Bayi Belekan, Bisa Digunakan Sejak Bayi Baru Lahir
Cara Mencegah Mata Bayi Berair
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Berikut beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk mencegah mata bayi berair:
Menjaga Kebersihan
Salah satu anggota tubuh yang sangat sering berinteraksi dengan virus maupun bakteri adalah tangan. Untuk itu, pastikan Anda terus menjaga kebersihan tangan bayi Anda. Selain itu, pastikan juga berbagai objek yang sering disentuh oleh bayi, seperti mainannya harus selalu dalam keadaan bersih.
Selanjutnya, jauhkan bayi Anda dari siapapun yang sedang menderita flu. Jika harus berdekatan dapat mencuci tangan terlebih dahulu dan menggunakan masker.
Periksa Penyumbatan Saluran Air Mata
Bayi Anda yang baru lahir mungkin saja terlahir dengan saluran air mata yang tersumbat. Jika Anda memerhatikan bahwa mata bayi Anda terus-menerus berair, hubungi dokter untuk mengatasi penyumbatan saluran air mata tersebut.
Lindungi dari Pemicu Alergi
Jika Bunda mengetahui bahwa bayi Anda menderita alergi, berusahalah semaksimal mungkin untuk menghindari alergen yang memicunya. Ini akan mencegahnya mengalami mata berair.
Itulah beberapa hal penting yang perlu Bunda ketahui apabila mata bayi berair. Semoga bermanfaat ya, Bun.
***
Baca Juga:
Mata bayi sering terlihat seperti juling, apakah ini normal?
Video yang Dapat Menstimulasi Perkembangan Mata Bayi
5 Cara rumahan untuk mengatasi infeksi mata pada bayi, catat!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.