Virus corona terbaru yaitu Covid-19 diketahui dapat bertahan selama 5 minggu dalam tubuh manusia setelah terinfeksi. Para ilmuwan juga menjelaskan, masa hidup virus tersebut pun dapat meningkatkan risiko penularan, bahkan setelah penderita sudah tidak menunjukkan gejala.
Masa Hidup Virus Covid-19 dalam Tubuh Manusia setelah Terinfeksi
Untuk mencari tahu lamanya virus bertahan dalam tubuh, para ilmuwan meneliti 191 pasien yang terpapar Covid-19. Termasuk 54 orang yang telah meninggal dan mendapat perawatan di Rumah Sakit Jinyitan dan Wuhan Pulmonary Hospital.
Hasil penelitian menemukan, Covid-19 biasanya bertahan selama 19 hari pada pasien yang sudah memiliki beberapa komplikasi penyakit lain. Sedangkan dalam pasien dengan status memiliki penyakit kritis, virus dapat bertahan dalam tubuh penderita selama 24 hari.
Secara keseluruhan, Covid-19 ini terdeteksi masih bertahan hidup hingga 20 hari pada pasien yang sudah dinyatakan sembuh. Atau, baru keluar dari rumah sakit.
Di sisi lain, Covid-19 juga bisa bertahan hidup dalam saluran pernapasan seseorang minimal selama 8 hari. Namun, dalam beberapa kasus tertentu, jenis virus corona terbaru ini juga bisa saja bertahan dalam tubuh manusia selama 37 hari atau 5 minggu setelah ia terinfeksi.
Berdasarkan yang dipublikasikan The Lancet tersebut, disebutkan juga rekomendasi isolasi selama dua minggu dinilai kurang efektif untuk mencegah penularan virus.
“Hasil penelitian tersebut memiliki implikasi penting bagi pengambilan keputusan berapa lama seharusnya masa isolasi pada pasien,” ungkap Dr. Fei Zhou, dari Peking Union Medical College seperti yang dilansir dari laman New York Post.
Namun untuk saat ini, seseorang yang dirasa telah bepergian ke daerah outbreak atau memiliki kontak langsung dengan orang yang terpapar Covid-19 masih direkomendasikan untuk isolasi diri selama 14 hari.
Waktu tersebut merupakan periode masa inkubasi virus Covid-19 berdasarkan laporan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika.
Social distancing diperlukan
Penyebaran virus Covid-19 ini terbilang cepat dan sudah menyebar ke hampir 75 negara, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, World Health Organization juga telah menetapkan wabah corona ini sebagai pandemi.
Tidak hanya penyebarannya yang cepat, gejala yang ditunjukan akibat paparan Covid-19 ini juga terbilang sangat umum. Artinya, gejala yang ditunjukkan terbilang mirip dengan penyakit lain seperti flu dan pilek, sehingga kebanyakan orang merasa kesulitan membedakan. Apakah mereka terkena Covid-19, ataukah hanya mengalami flu biasa.
Karena penyebaran yang begitu cepat dan gejalanya terbilang umum, maka langkah pencegahan seperti melakukan social distancing menjadi cara yang dianggap penting untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Tidak hanya itu, mengingat masa hidup virus Covid-19 bisa sampai 5 minggu, maka upaya social distancing ini diharapkan bisa mencegah penularan virus dari penderita ataupun orang yang tidak sadar menjadi penyebar (carrier), kepada orang yang masih sehat.
Berdasarkan keterangan CDC, social distancing ini merupakan upaya pemutusan penyebaran Covid-19 dengan cara mengurangi pertemuan kelompok, berada di area ramai seperti mall atau kegiatan sekolah, serta menjaga jarak sekitar 2 meter dari orang lain termasuk dari mereka yang menunjukkan gejala.
Dengan demikian, adanya social distancing pun menjadikan manusia berinteraksi dengan lebih sedikit orang, sehingga Covid-19 hanya memiliki sedikit kesempatan untuk menyebar paparan atau infeksi.
Di Indonesia sendiri, Presiden Jokowi juga telah mengimbau masyarakat untuk melakukan pendekatan ini dalam memutus penyebaran virus.
Tidak hanya itu, beberapa kegiatan belajar dan mengajar di sekolah maupun kampus juga dihentikan selama 14 hari guna mencegah penyebaran Covid-19 ini.
Langkah pencegahan lain
Selain social distancing, menjaga kebersihan dan kesehatan juga diperlukan untuk mencegah paparan virus ini. Beberapa langkah yang perlu dilakukan di antaranya:
- Menjaga jarak dengan orang sakit atau dengan penderita infeksi pernapasan
- Hindari kontak dengan hewan liar
- Jangan pergi ke tempat yang sudah terinfeksi virus
- Menerapkan etika batuk dan bersin secara benar
- Apabila sakit, gunakan masker agar tidak menularkan virus ke orang sehat lainnya
- Upayakan untuk tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut, terutama jika tangan dalam keadaan kotor
- Rutin mencuci tangan menggunakan sabun secara tepat
- Olahraga teratur
- Jaga asupan gizi dan pastikan istirahat cukup
- Apabila perlu, konsumsi vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh
Semoga informasi ini bermanfaat!
***
Artikel telah ditinjau oleh:
dr.Gita PermataSari, MD
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Baca juga:
Bagaimana rasanya jadi pasien positif corona? 6 Orang ini bagikan kisahnya!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.