Dalam beberapa budaya, tidur di lantai lebih umum dilakukan ketimbang tidur di kasur atau ranjang. Misalnya di Jepang dan Korea. Manfaat tidur di lantai dan risiko harus diketahui sebelum memutuskan untuk mencoba cara tidur yang satu ini.
Tidur di lantai memungkinkan seseorang untuk menjalani gaya hidup yang lebih minimalis. Selain itu, mereka yang memiliki keterbatasan tempat maupun anggaran, bisa jadi memilih untuk tidur di lantai karena lebih ekonomis.
Jika Anda berminat atau sedang mempertimbangkan untuk menata tempat tidur di lantai, Anda mungkin ingin tahu apa saja keuntungan maupun potensi efek samping yang mungkin terjadi. Berikut ini kami rangkum ulasannya dari situs Sleep Foundation.
Artikel terkait: Kebutuhan Jam Tidur Bayi Sesuai Usia, Sudah Cukupkah Waktu Tidur si Kecil?
Manfaat Tidur di Lantai
Potensi manfaat tidur di lantai termasuk suhu tidur yang lebih adem, meredakan sakit punggung, dan menunjang postur tubuh yang lebih baik.
1. Suhu Dingin Mungkin Lebih Nyaman untuk Tidur
Terutama di Indonesia yang memiliki iklim tropis, suhu panas mungkin memengaruhi kenyamanan saat tidur. Meski sebagian orang memiliki pendingin ruangan, namun banyak juga keluarga yang tak mempunyainya.
Tidur di lantai memungkinkan pengalaman tidur yang lebih sejuk. Karena suhu lantai yang dingin membantu mengurangi panas tubuh dengan cepat. Bagi mereka yang menyukai suhu dingin, tidur di lantai mungkin menjadi pilihan terutama ketika suhu naik dan sedang panas-panasnya.
Meski demikian, Anda tetap memerlukan alas tidur yang memadai. Kasur Jepang atau futon bisa menjadi alternatif. Tidur langsung di lantai tanpa alas tidak disarankan, karena Anda mungkin bisa masuk angin.
2. Membantu Meredakan Sakit Punggung
Banyak orang yang percaya bahwa kasur yang lebih kencang (tidak memiliki banyak lengkungan), baik untuk mereka yang mengalami sakit punggung. Mayoritas dokter ahli bedah ortopedi pun demikian. Institut Nasional Gangguan Neurologis dan Stroke juga merekomendasikan mereka yang menderita sakit punggung agar tidur di permukaan yang keras.
Penyebab sakit punggung cukup beragam. Ini termasuk posisi tidur, permukaan tempat tidur, kehamilan, dan sebagainya.
Beberapa orang tidur di kasur yang terlalu empuk untuk berat badan mereka. Jika kasur terlalu empuk, kemungkinan besar Anda akan tenggelam lebih dalam ke kasur.
Hal ini dapat menyebabkan postur tidur yang buruk yang menyebabkan tulang belakang Anda melengkung tidak sejajar. Ketidaksejajaran ini dapat meningkatkan tekanan pada tulang belakang Anda dan berkontribusi pada nyeri punggung.
Artikel terkait: 8 Cara Tidur Cepat 30 Detik Saat Mengalami Insomnia
3. Tidur di Lantai Membantu Memperbaiki Postur Tubuh
Postur tubuh yang buruk dapat menjadi penyebab lain nyeri punggung dan menyebabkan masalah lain seperti berkurangnya fleksibilitas, ketidaksejajaran tulang belakang, dan peningkatan risiko cedera.
Tidur di lantai dapat memudahkan Anda menjaga tulang belakang tetap lurus saat tidur, karena Anda tidak perlu khawatir tenggelam terlalu dalam ke kasur. Namun, Anda mungkin perlu menggunakan bantal untuk mengurangi tekanan pada tulang belakang, seperti meletakkan bantal tipis di bawah punggung bagian bawah.
Potensi Risiko Tidur di Lantai
1. Menambah Nyeri Punggung
Beberapa orang mungkin merasakan manfaat tidur di lantai dapat meredakan sakit punggungnya. Namun orang lain bisa jadi mengalami sebaliknya – tidur di lantai malah memperburuk nyeri punggung.
Tanpa bantalan yang memadai di sekitar titik-titik tekanan seperti pinggul dan bahu Anda, tidur di lantai dapat menyebabkan kekakuan dan ketidaknyamanan.
2. Terlalu Dingin dan Bisa Masuk Angin
Saat musim panas, tidur di lantai mungkin terasa lebih nyaman karena membuat suhu tubuh lebih sejuk. Tetapi ketika datang musim dingin atau penghujan, suhu mungkin menjadi terlalu dingin sehingga tidur di lantai pun terasa kurang nyaman.
3. Dapat Meningkatkan Paparan Alergen
Kamar tidur adalah rumah bagi beberapa alergen potensial, mulai dari tungau, debu, hingga jamur, yang semuanya dapat mengganggu kualitas tidur Anda. Dengan tidur di lantai, Anda mungkin akan lebih banyak terpapar alergen dan akibatnya kualitas tidur Anda berkurang.
Apakah Tidur di Lantai Aman?
Tidur di lantai dapat bermanfaat bagi sebagian orang, tetapi ada kelompok orang yang sebaiknya menghindari tidur di lantai – seperti lansia, individu yang memiliki alergi dan masalah mobilitas, atau mereka yang mempunyai gangguan kesehatan tertentu.
Seiring bertambahnya usia, kita menjadi lebih mudah kedinginan dan tulang kita menjadi lebih lemah. Orang dewasa yang lebih tua mungkin juga menderita radang sendi atau masalah mobilitas (gerak), yang dapat meningkatkan risiko jatuh. Tidur di lantai dapat meningkatkan perasaan kedinginan atau menempatkan mereka pada risiko cedera yang lebih besar.
Beberapa orang memiliki kondisi kesehatan yang membuat mereka lebih sensitif terhadap suhu dingin, seperti anemia, hipotiroidisme, atau diabetes. Tidur di lantai dapat meningkatkan sensasi keluhan ini.
Jika Anda kesulitan untuk duduk dan berdiri, terutama dari lantai, lebih baik tidur di tempat tidur. Lebih mudah bagi orang dengan masalah mobilitas untuk rebah dan berdiri dari tempat tidur yang lebih tinggi daripada kasur yang diletakkan di lantai. Bangun dari lantai ke posisi berdiri dapat meningkatkan risiko sakit punggung.
Artikel terkait: Doa Sebelum dan Sesudah Tidur, Beserta Pola Tidur Sehat ala Rasulullah SAW
Tips Tidur di Lantai
Jika Anda memutuskan untuk mencoba tidur di lantai, Anda mungkin ingin mencoba tips ini agar tidur Anda lebih nyaman.
1. Jaga Lantai Bersih dan Higienis
Menjaga kamar tidur Anda bersih dan higienis memungkinkan Anda terhindar dari risiko paparan kuman dan bakteri.
Jika Anda akan tidur di lantai, bersihkan area di sekitar area tidur Anda. Vakum, sapu, atau pel lantai secara teratur untuk menghilangkan kotoran dan alergen.
2. Desain Tempat Tidur Anda
Sama seperti tempat tidur biasa, Anda memiliki banyak pilihan untuk mendesain ruang tidur di lantai yang ideal.
Beberapa orang memilih gaya minimalis dan tidur hanya di atas selimut atau tikar. Yang lain lebih suka kasur lantai futon, kantong tidur, atau busa memori. Ada juga kasur lipat atau gulung yang dibuat untuk tidur di lantai. Tambahkan seprai dan lapisan tambahan untuk membuat diri Anda nyaman.
3. Tidur dalam Posisi yang Nyaman
Posisi tidur pilihan Anda mungkin akan berbeda saat Anda berpindah tidur ke lantai. Posisi mana pun yang Anda pilih, Anda dapat menggunakan bantal untuk menopang kelengkungan alami tulang belakang Anda dan tidur dengan nyaman.
Jika Anda tidur telentang, Anda dapat menempatkan bantal tipis di bawah punggung bawah, dan bantal lain di bawah lutut, untuk mengurangi tekanan di punggung bawah. Untuk mendukung keselarasan tulang belakang, bantal kepala harus mengisi ruang antara leher dan lantai.
Jika Anda tidur menyamping, Anda dapat menempatkan bantal di antara lutut untuk meredakan ketegangan. Bantal tambahan tipis antara pinggang dan lantai juga bisa membuat nyaman.
Orang yang tidur tengkurap memiliki risiko terbesar mengalami ketegangan leher dan punggung. Untuk menghindarinya, cobalah tidur tanpa bantal kepala (atau dengan bantal yang sangat tipis). Bantal kecil di bawah pinggul juga bisa mengurangi ketidaknyamanan.
Artikel terkait: Sulit tidur nyenyak? Coba 5 makanan dan minuman ini sebelum tidur!
Tes dengan Tidur Siang
Tidur di lantai bisa terasa sangat berbeda dari tidur di tempat tidur. Perlu beberapa waktu untuk membiasakan diri, mungkin dalam beberapa hari atau lebih. Cobalah tidur di lantai dengan posisi berbeda, dan ujilah dengan tidur siang terlebih dahulu.
Tidur di lantai terasa menyenangkan bagi sebagian orang dan tidak begitu menyenangkan bagi orang lain. Jika Anda merasa tidak nyaman, Anda selalu dapat beralih kembali ke tempat tidur.
Baca juga:
Anak kurang tidur, benarkah pertanda ada gangguan kesehatan?
id.theasianparent.com/jam-tidur-bayi-4-bulan
Wajib Tahu, Hindari Olahraga Intens Kurang dari 2 Jam Sebelum Tidur di Malam Hari