Selai kacang adalah makanan bergizi yang ramah anak jika dimakan dalam jumlah sedang. Ini makanan serbaguna yang bisa dipadukan dengan banyak jenis makanan lain, seperti roti, biskuit, minuman kekinian, bahkan buah-buahan. Kandungan gizi pada selai kacang terbukti memberi banyak manfaat bagi pertumbuhan anak. Berikut ini manfaat selai kacang untuk anak yang perlu Parents ketahui.
Manfaat Selai Kacang untuk Anak, Kaya Nutrisi Baik
Sangat Disarankan oleh Lembaga Kesehatan
Bunda sedang mencari tambahan asupan yang sehat dalam menu makan si kecil? Jika anak sudah berusia di atas 3 tahun, Anda bisa mengenalkan selai kacang, seperti yang dianjurkan National Institutes of Health (NIH).
Tekstur selai kacang lumayan padat dan pekat. Dikhwatirkan anak akan tersedak jika langsung memakannya. Oleh karena itu, mulailah dengan sesendok kecil selai kacang yang diencerkan dengan sedikit air agar teksturnya lebih mudah ditelan. Setelah itu, tunggu 10 menit untuk mengecek apakah si kecil mengalami reaksi alergi akut. Jika aman, lanjutkan!
Selanjutnya, Anda bisa mencampur selai kacang dengan makanan lain seperti buah-buahan, sayuran, sereal, atau daging.
American Academy of Pediatrics mengatakan, selai kacang paling mudah diberikan kepada anak yang susah makan. Beberapa anak suka mencelupkan makanannya ke dalam selai kacang, dan itu ternyata lebih sehat daripada mereka mengonsumsi saus dan sambal.
Kaya Akan Nutrisi Baik
Selai kacang mengandung banyak nutrisi. Satu porsi selai kacang mengandung 3 mg vitamin E antioksidan kuat, 49 mg magnesium pembentuk tulang, 0,17 mg kekebalan yang meningkatkan vitamin B6. Juga telah dibuktikan melalui penelitian bahwa makan selai kacang dan jenis kacang-kacangan lainnya dapat mengurangi risiko diabetes, penyakit jantung, dan kondisi kesehatan kronis serupa.
Selain kaya akan nutrisi, kacang juga membantu menurunkan berat badan. Ada yang menyebut selai kacang sebagai makanan diet karena dalam tiap porsinya mengandung 180-210 kalori.
Mungkin terdengar tidak masuk akal, tapi jika melihat kombinasi protein dan serat yang terkandung di dalamnya, selai kacang cukup membuat remaja Anda merasa kenyang lebih lama dan mengurangi keinginan mencamil.
Manfaat Selai Kacang untuk Anak
Sudah disebutkan bahwa selai kacang mengandung banyak nutrisi baik bagi tubuh. Berikut ini penjabaran mengenai nutrisi baik serta manfaat selai kacang untuk anak secara lengkap.
- Vitamin. Kandungan vitamin tinggi yang terdapat pada selai kacang adalah vitamin B, khususnya vitamin B-6 dan vitamin E.
- Serat. Sebanyak 2 sendok makan selai kacang mengandung sekitar 2 gram serat makanan. Serat menjaga sistem pencernaan dan menyehatkan usus. Jenis selai ini juga membantu menjaga rasa lapar di tengah waktu makan. Khusus orang dewasa, serat bermanfaat melawan penyakit jantung, obesitas, dan diabetes tipe 2.
- Asam lemak omega-3. Selai kacang sarat dengan asam lemak omega 3 yang baik dalam perkembangan otak anak dan menyehatkan jantung. Kadar total lemak pada selai kacang cukup tinggi yaitu 80% dan mayoritas merupakan dari lemak tersebut merupakan asam lemak tidak jenuh (omega-3). Asam lemak tidak jenuh merupakan lemak baik karena dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL darah (kolesterol jahat), tanpa memengaruhi kolesterol HDL (kolesterol baik).
- Mineral, seperti potasium. Potasium mampu melawan efek negatif sodium, juga membantu berfungsinya sistem saraf serta jantung. Mineral lainnya ada riboflavin, thiamin, niacin, folat, zat besi, kalsium, fosfor, magnesium, seng, dan natrium. Semuanya itu sangat penting untuk perkembangan fisik dan mental si kecil.
- Kandungan protein pada selai kacang sangat tinggi. Kacang tanah dan selai kacang adalah sumber protein yang sangat tinggi di kerajaan tumbuhan, sehingga menjadi sumber protein yang sangat baik untuk menguatkan otot tubuh dan organ tubuh anak Anda. Dua sendok makan selai kacang mengandung 28% Recommended Dietary Allowances (RDA) atau angka kecukupan gizi (AKG) protein untuk anak di bawah usia 10 tahun.
- Antioksidan. Kacang mengandung antioksidan yang memberikan perlindungan psikis pada tubuh anak. Senyawa antioksidan dalam makanan sangat membantu untuk melawan serangan radikal bebas yang dihasilkan selama metabolisme sekaligus mencegah kerusakan jaringan dan DNA.
- Biokimia yang satu ini ditemukan dalam jumlah tinggi pada selai kacang. Reservatol belakangan ini sangat populer karena potensinya melawan penyakit dan perannya dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Selai Kacang Bisa Sebabkan Alergi
Meski selai kacang disebutkan banyak mengandung manfaat, orangtua disarankan untuk waspada terhadap reaksi alergi yang ditimbulkan. Kacang tanah dan selai kacang termasuk dalam kategori makanan berisiko tinggi penyebab alergi.
Terkadang, alergi ini bisa parah, menyebabkan syok anafilaksis yang bahkan bisa berakibat fatal. Oleh karena itu, waspadalah terhadap reaksi alergi.
Alergi adalah respons sistem kekebalan yang hipersensitif terhadap zat asing (kacang tanah, misalnya), yang dapat menyebabkan berbagai gejala mulai dari gatal-gatal, anafilaksis, hingga kondisi yang terparah yaitu meninggal dunia.
Kacang tanah merupakan salah satu dari delapan makanan utama yang diketahui menyebabkan alergi. Lainnya adalah susu, telur, kacang pohon, gandum, kedelai, ikan, dan kerang.
Sebuah artikel dalam jurnal Pediatrics yang terbit Agustus 2005 menulis, prevalensi alergi kacang pada anak-anak meningkat dua kali lipat terhitung dari tahun 1997 hingga 2002. Bahkan American Academy of Allergy, Asthma, and Immunology (AAAAI) juga mengatakan, tingkat alergi bahkan meningkat empat kali lipat dari 0,4% menjadi 2% antara tahun 1999 dan 2010.
Inilah yang melatarbelakangi para para dokter anak untuk menyarankan orang tua agar menunggu hingga anak berusia 2-3 tahun sebelum memberikan selai kacang. Tujuannya tak lain untuk mengurangi risiko reaksi alergi yang serius, yang berkontribusi pada peningkatan prevalensi alergi kacang.
Tanda Anak Mengalami Alergi Selai Kacang
Alergi kacang bisa terjadi sangat parah, seumur hidup, dan berpotensi mematikan (anafilaksis). Reaksi alergi bisa bermacam-macam. Gejalanya ada yang muncul beberapa menit hingga memakan waktu berjam-jam.
Oleh karena itu, jika Anda melihat sesuatu yang mencurigakan pada tubuh anak atau anak mengalami sesak napas, segera pergi ke dokter anak. Beberapa reaksi alergi yang terjadi pada anak adalah sebagai berikut:
- Pernapasan: Pilek, sesak napas (mengi), bersin, tenggorokan sesak.
- Sirkulasi: Kulit pucat, pusing, penurunan kesadaran.
- Kulit: Hives (bintik merah yang menyerupai gigitan nyamuk), gatal atau kesemutan (di dalam atau di sekitar mulut dan tenggorokan), ruam kulit (eksim, juga disebut dermatitis atopik), pembengkakan.
- Perut: Diare, mual, kram perut, muntah.
Pedoman Pemberian Selai Kacang kepada Anak
Pada tahun 2017, The Learning Early about Peanut Allergies (LEAP) bersama National Institutes of Health (NIH) dan lembaga kesehatan lainnya melakukan uji coba dan berbagai penelitian mengenai hal ini. Secara resmi mereka merilis seperangkat pedoman baru mengenai waktu perkenalan anak pada kacang.
Pertama, bayi yang berisiko tinggi mengalami alergi kacang (alergi telur dan/atau eksim parah) diperkenalkan dengan makanan yang mengandung kacang antara usia 4 dan 6 bulan. Disarankan memeriksakan anak ke dokter anak untuk melakukan tes alergi terkontrol terlebih dahulu.
Kedua, untuk bayi dengan eksim ringan atau sedang, makanan kacang dapat diperkenalkan di usia 6 bulan.
Ketiga, secara umum bayi sudah bisa diperkenalkan dengan makanan kacang setelah berusia 6 bulan, yakni saat ia sudah memulai mengonsumsi makanan padat (MPASI).
Beberapa penelitian juga menemukan bahwa ibu hamil yang tidak alergi dan makan kacang saat hamil dapat mengurangi risiko alergi kacang pada anak.
Dengan mengetahui banyaknya manfaat selai kacang untuk anak, sepertinya makanan ini sudah boleh ada di daftar menu harian si kecil, ya, Bunda.
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Baca juga:
Termasuk Camilan Sehat, Ini 7 Jenis Kacang yang Dianjurkan untuk Ibu Hamil
Kaya Nutrisi, Ini 8 Manfaat Kacang Lentil untuk Kesehatan Keluarga
10 Makanan Bayi Terbaik
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.