Minuman jahe panas memang paling enak dinikmati saat hari hujan atau cuaca dingin karena bisa menghangatkan tubuh. Selain itu, menurut berbagai penelitian, minuman ini juga baik dikonsumsi setiap hari karena manfaat minun jahe terbilang banyak.
Di antaranya melawan virus serta mencegah dan mengobati beberapa penyakit serius. Pesaran apa saja manfaatnya bagi kesehatan tubuh?
11 Manfaat Minum Jahe Setiap Hari, Bantu Atasi Banyak Penyakit
1. Anti-inflamasi dan Antioksidan
Image: Unsplash
Salah satu jenis tanaman rimpang ini memiliki sejarah yang sangat panjang dalam pengobatan tradisional dan alternatif. Jahe telah banyak digunakan untuk membantu mengatasi masalah pencernaan, mengurangi mual, dan membantu melawan flu dan pilek.
Aroma jahe yang unik dan rasanya yang pedas berasal dari minyak alaminya yang bernama gingerol, yaitu senyawa bioaktif utama yang bertanggung jawab atas banyak sifat obat jahe.
Banyak penelitian yang membuktikan, gingerol memiliki efek anti-inflamasi dan antioksidan yang kuat. Di mana dua senyawa ini sangat efektif dalam membantu mengurangi stres oksidatif, yang merupakan hasil dari kelebihan jumlah radikal bebas di dalam tubuh.
Artikel terkait: Serupa tapi Tak Sama, Ini Perbedaan 3 Jenis Jahe yang Perlu Parents Tahu
2. Salah Satu Manfaat Minum Jahe adalah Mengobati Mual
Image: Unsplash
Beberapa penelitian mengatakan, jahe membantu meredakan mual dan muntah pada orang yang menjalani jenis operasi tertentu dan kemoterapi. Namun, yang paling efektif adalah untuk mengatasi mual yang terkait dengan kehamilan atau morning sickness.
Menurut salah satu ulasan yang ditulis Healthline, dari 12 penelitian yang melibatkan 1.278 wanita hamil, GEJALA morning sickness bisa diatasi dengan 1,1-1,5 gram jahe –bukan pada episode muntahnya.
Namun meski dianggap aman, konsultasikan dengan dokter kandungan Anda untuk mengetahui jumlah jahe yang aman untuk dikonsumsi. Jahe bisa berdampak tidak baik bagi kehamilan terutama jika dikonsumsi mendekati persalinan atau rentan mengalami keguguran. Pada beberapa kasus, jahe dikontraindikasikan dengan riwayat pendarahan vagina dan gangguan pembekuan darah.
3. Menurunkan Berat Badan
Image: Unsplash
Menurut penelitian yang dilakukan pada manusia dan hewan, jahe berperan dalam menurunan berat badan. Kemampuan jahe dalam menurunkan berat badan mungkin terkait dengan mekanisme tertentu, seperti potensinya dalam membantu meningkatkan jumlah kalori yang terbakar atau mengurangi peradangan
Seperti kesimpulan yang ditulis dalam tinjauan literatur tahun 2019 yang mengatakan suplemen jahe secara signifikan mengurangi berat badan, rasio pinggang-pinggul, dan rasio pinggul pada orang dengan kelebihan berat badan atau obesitas.
Studi lain di tahun 2016 dilakukan terhadap 80 wanita dengan obesitas. Ditemukan bahwa jahe juga dapat membantu mengurangi indeks massa tubuh (BMI) dan kadar insulin darah yang tinggi yang berhubungan dengan obesitas. Para peserta penelitian menerima dosis harian yang relatif tinggi, yakni antara 2 gram bubuk jahe selama 12 minggu.
Bukti yang mendukung peran jahe dalam membantu mencegah obesitas juga terlihat dalam penelitian pada hewan. Tikus yang mengonsumsi air atau ekstrak jahe secara konsisten mengalami penurunan berat badan, bahkan meski mereka diberi makan makanan tinggi lemak.
4. Membantu Mengatasi Osteoartritis
Image: Unsplash
Halodoc menjelaskan, osteoarthritis (OA) atau artritis degeneratif (penyakit degeneratif sendi) adalah kondisi di mana sendi terasa nyeri akibat inflamasi ringan yang timbul karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi.
Satu tinjauan literatur menemukan bahwa orang yang mengonsumsi jahe untuk mengobati OA mengalami pengurangan rasa sakit dan kecacatan yang signifikan.
Sebuah studi tahun 2011 menemukan, kombinasi jahe topikal, damar wangi, kayu manis, dan minyak wijen dapat membantu mengurangi rasa sakit dan kekakuan lutut pada orang dengan OA.
Bagi Anda yang menderita asam urat, menurut Alodokter, rutin mengonsumsi air jahe bisa membantu mengurangi gejala nyeri pada sendi.
5. Manfaat Minum Jahe: Menurunkan Gula Darah
Image: Unsplash
Dalam sebuah penelitian tahun 2015, jahe disebutkan memiliki sifat antidiabetes yang kuat. Sebanyak 41 peserta dengan diabetes tipe 2 tersebut mengonsumsi 2 gram bubuk jahe per hari dan hasilnya gula darah puasa mereka turun 12%, hemoglobin A1c (HbA1c) berkurang 10% selama 12 minggu, rasio Apolipoprotein B/Apolipoprotein A-I turun 28%, malondialdehid (MDA) turun 23%.
Tinjauan literatur tahun 2019 juga menyimpulkan bahwa jahe secara signifikan mengurangi HbA1c pada orang dengan diabetes tipe 2, juga tidak berpengaruh pada gula darah puasa.
6. Mengobati Gangguan Pencernaan Kronis
Image: Unsplash
Tanda dari gangguan pencernaan kronis (dispepsia fungsional) adalah nyeri berulang dan perasaan tidak nyaman di bagian atas perut. Penyebabnya tidak diketahui, tapi disinyalir karena pengosongan lambung yang tertunda.
Pada beberapa penelitian, pemberian jahe dan kapsul jahe (plasebo) dapat membantu mengatasinya. Seperti dalam penelitian kecil di tahun 2011. Responden dibagi dalam 2 kelompok. Kelompok pertama diberi sup dengan campuran jahe dan kelompok lain dengan sup campuran plasebo.
Hasilnya, butuh waku 12,3 menit untuk kelompok 1 dan 16,1 menit bagi kelompok kedua mengosongkan perutnya.
Melansir Alodokter, jahe memiliki kandungan laktasif dan antibiotik dan merupakan obat alami asam lambung.
Artikel terkait: 6 Khasiat Jahe Merah, Tingkatkan Imunitas hingga Gairah Seks
7. Manfaat Minum Jahe Salah Satunya Mengatasi Dismenore
Image: Unsplash
Dismenore merupakan kondisi nyeri yang kerap dirasakan selama siklus menstruasi. Healthline mengulas sebuah penelitian pada tahun 2009 di mana 150 wanita yang dibagi dalam 3 kelompok. Selama 3 hari pertama periode menstruasi masing-masing kelompok diinstruksikan mengonsumsi empat dosis harian bubuk jahe (250 mg), asam mefenamat (250 mg), dan ibuprofen (400 mg). Ternyata, jahe berhasil mengurangi rasa sakit seefektif dua obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID).
Studi terbaru juga menyimpulkan, jahe lebih efektif daripada plasebo dan juga sama efektifnya dengan obat-obatan seperti asam mefenamat dan asetaminofen/kafein/ibuprofen (Novafen).
8. Menurunkan Kadar Kolesterol
Image: Unsplash
Kadar kolesterol LDL (jahat) yang tinggi berisiko meningkatkan risiko penyakit jantung.
Tahun 2018 diadakan penelitian terhadap 60 orang dengan hiperlipidemia. Sebanyak 30 dari mereka diberikan 5 gram bubuk jahe setiap hari selama periode 3 bulan, dan hasilnya mengalami penurunan LDL sebesar 17,4%.
Temuan ini didukung oleh penelitian pada tikus dengan hipotiroidisme atau diabetes. Ekstrak jahe membantu menurunkan LDL pada tingkat yang sama dengan obat penurun kolesterol atorvastatin, menurunkan kolesterol total, dan trigliserida darah.
9. Mencegah Kanker Merupakan Manfaat dari Minum Jahe Setiap Hari
Image: Unsplash
Jahe telah dipelajari sebagai obat alternatif untuk beberapa bentuk kanker. Sifat antikanker yang berkaitan dengan gingerol ditemukan dalam jumlah besar dalam jahe mentah. Ada penelitian yang dilakukan selama 28 hari terhadap orang yang berisiko mengalami kanker kolorektal. Responden tersebut diberikan 2 gram ekstrak jahe setiap hari dan hasilnya secara signifikan mengurangi molekul sinyal pro-inflamasi di usus besar.
Bukti lain, meski terbatas, mengatakan jahe efektif melawan kanker gastrointestinal lainnya seperti kanker pankreas dan kanker hati, dan ada kemungkinan juga efektif melawan kanker payudara dan kanker ovarium.
10. Meningkatkan Fungsi Otak dan Mencegah Alzheimer
Image: Unsplash
Stres oksidatif dan peradangan kronis sangat mungkin mempercepat proses penuaan. Ini juga yang diyakini menjadi salah satu pendorong utama penyakit Alzheimer dan penurunan kognitif terkait usia.
Kasus serupa yag diteliti pada hewan menunjukkan hasil bahwa antioksidan dan senyawa bioaktif dalam jahe dapat menghambat respons inflamasi yang terjadi di otak dan penurunan fungsi otak. Juga studi tahun 2012 mengatakan jahe dapat membantu meningkatkan fungsi otak secara langsung. Hal ini dilakukan oleh seorang wanita paruh baya sehat yang rutin mengonsumsi ekstrak jahe dengan dosis ringan. Terbukti jahe mampu meningkatkan memori kerja.
11. Melawan Infeksi
Image: Unsplash
Senyawa gingerol sangat berperan dalam membantu menurunkan risiko infeksi dengan menghambat pertumbuhan berbagai jenis bakteri. Menurut studi tahun 2008, jahe efektif melawan bakteri mulut yang terkait dengan gingivitis dan periodontitis (radang gusi). Jahe juga mampu melawan respiratory syncytial virus (RSV) atau virus pernapasan, penyebab umum dari infeksi pernapasan.
Artikel terkait: Perkuat Imun Tubuh, Minuman Jahe Bisa Tangkal Banyak Penyakit
Masukkan dalam Menu Harian Anda
Image: Unsplash
Ada banyak cara dalam menikmati jahe. Anda bisa mencampunya dalam menu masakan, seperti pada sop, kue kering atau makanan lain. Atau juga membuatnya menjadi minuman hangat dan segar. Ini resep sederhana Alodokter dalam mengolah jahe dalam bentuk minuman.
- Jahe hangat dengan madu dan jeruk nipis
Pertama, bersihkan jahe dan iris tipis-tipis.
Kedua, masukkan irisan jahe dan 2 cangkir air ke dalam panci kecil, lalu rebus selama 10-20 menit dengan api sedang.
Ketiga, saring dan tuang ke dalam gelas. Tambahkan madu dan jeruk nipis. Sajikan.
Pertama, bersihkan jahe, lalu iris tipis-tipis.
Kedua, rebus irisan jahe dengan 1 cangkir air selama 10 menit.
Ketiga, masukkan 2 sendok makan susu cair, dan didihkan kembali selama 5 menit.
Keempat, angkat, saring dan tuang ke dalam gelas, lalu sajikan.
Untuk Anda yang memiliki masalah kesehatan atau sedang hamil, berkonsultasilah dengan Anda jika ingin mengonsumsi minuman jahe ini. Nanti dokter akan menerangkan takaran jahe yang aman dan apakah jahe baik untuk kesehatan Anda. Jika dikonsumsi berlebihan, ternyata jahe dapat menyebabkan kembung dan nyeri ulu hati.
Baca juga:
Perbedaan 3 Jenis Jahe yang Perlu Parents Tahu, Serupa tapi Tak Sama
Jahe Bisa Mencegah Kehamilan, Mitos atau Fakta?
7 Manfaat minum teh jahe bagi kesehatan, Anda wajib tahu
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.