Bunda, apa si kecil sudah mulai mengoceh dan mengeluarkan suara-suara menggemaskan? Artinya, dia sudah bisa menirukan suara Bunda, dan ini adalah saat yang tepat untuk membacakan buku untuknya. Jangan salah, membacakan buku untuk bayi sedini mungkin memiliki banyak manfaat, lho.
Dari membaca buku, si kecil akan mendapatkan banyak sekali manfaat untuk mendukung tumbuh kembang yang optimal. Studi menunjukkan bahwa bayi yang rutin dibacakan buku sejak dini (bahkan saat dalam kandungan) dapat mengembangkan keterampilan bahasa yang lebih baik dan minat membaca yang tinggi.
Daftar isi
Kapan Harus Mulai Membacakan Buku untuk Bayi?
Menurut Danielle Roberts, MD, seorang dokter anak di Muskingum Valley Health Center di Ohio, American Academy of Pediatrics sangat mendorong orangtua membacakan buku untuk bayinya segera setelah mereka lahir. Tujuannya agar mereka dapat belajar dan mengenali suara Anda,
“Meskipun bayi baru lahir tidak akan mengerti apa yang dibaca orang tua, mereka dapat mengenali nada dan ritme. Ditambah suara Anda menenangkan mereka,” katanya.
Jadi, Bunda bisa membacakan buku untuknya sejak ia baru lahir.
Namun bila belum memungkinkan untuk rutin membacakan buku sejak lahir, jangan khawatir. Tidak ada kata terlambat untuk memulai membacakan buku untuk si kecil. Semakin cepat Bunda membiasakan membaca buku bersamanya, semakin cepat ia mendapatkan manfaatnya.
“Tonggak utama untuk bahasa lisan dan kosa kata terjadi antara kelahiran dan 3 tahun. Membaca dengan suara keras di tahun-tahun pertama anak membangun kosa kata mereka, pengetahuan mereka tentang dunia, dan suara dan pola bahasa tertulis—semuanya meletakkan dasar yang kuat untuk literasi,” kata Heater Turner, seorang tutor membaca.
Kegiatan membaca juga bisa melibatkan kakak, atau kakek dan nenek si kecil, lho. Melalui kegiatan sederhana ini, si kecil juga akan mengenali orang-orang di lingkungannya.
Seberapa Sering Harus Membacakan Buku untuk Bayi?
Bila Bunda berpikir terlalu berlebihan untuk membacakannya buku sesering mungkin, Bunda tidak salah. Sebab, Bunda dan si kecil juga butuh menyesuaikan waktu istirahat dan untuk melakukan aktivitas lainnya. Jadi sebaiknya, lakukannya bila ada kesempatan untuk bersantai dan bonding dengan si kecil.
“Sesi singkat sekitar 5-10 menit baik selama bayi tertarik. Membaca dengan suara keras akan diserap oleh anak. Semakin dini Bunda memulai, semakin banyak si kecil menyerap banyak kata-kata,” kata Turner.
Turner menyarankan untuk menyisihkan waktu setiap hari sebelum tidur, setelah mandi, atau waktu tenang lainnya untuk membaca. Menjadwalkan waktu membaca bisa membantu Bunda membangun rutinitas untuk bayi.
Manfaat Membacakan Buku untuk Bayi
Penelitian menunjukkan, detak jantung janin menjadi teratur ketika ibunya berbicara. Artinya, ia merasa tenang ketika mendengar suara ibunya. Baik itu suara mengobrol atau membacakan buku.
Lalu setelah bayi lahir, ia akan memberikan respon terhadap cerita yang pernah dibacakan sang ibu waktu ia masih berada dalam perut, dibandingkan cerita yang belum pernah dibacakan sebelumnya.
Meski tidak ada bukti ilmiah bahwa bayi akan memahami apa yang Anda bicarakan, membacakan buku untuk bayi adalah interaksi sosial awal antara Bunda dan si kecil. Suara Anda adalah stimulan penting agar ia terikat pada Anda.
Baca juga : 5 Cara Menstimulasi Janin
Meskipun bayi Anda tidak dapat memahami buku atau mengucapkan huruf-huruf alfabet, itu tidak terlalu dini untuk memperkenalkan si kecil pada keajaiban buku.
“Membaca untuk bayi dan anak kecil sangat penting,” kata dokter anak Sarah Klein, MD. “Cara ini dapat membangun perkembangan bahasa. Dan memberi mereka alat untuk membentuk keterampilan sosial dan emosional seumur hidup.”
Mengutip dari Cleveland Clinic, ada beberapa manfaat membacakan buku untuk bayi yang akan berpengaruh pada tumbuh kembangnya. Manfaat tersebut antara lain:
1. Keterampilan Bahasa
Mendengar kata-kata yang dibacakan membantu keterampilan bahasa bayi semakin berkembang. Membaca memperkenalkan mereka pada lebih banyak kata dan bahasa yang lebih kompleks daripada yang mungkin mereka dengar dalam percakapan sehari-hari.
2. Ikatan atau Bonding
Duduk bersama si kecil untuk membaca buku bersama membuat keamanan, cinta, dan hubungan emosional, kata Dr. Klein. “Memiliki perhatian satu-satu dengan bayi dapat memperkuat ikatan Anda.”
3. Bayi dapat Belajar Tentang Emosional
Bayi tidak hanya melihat gambar di buku favorit mereka. Mereka juga melihat Anda mengerutkan kening ketika karakter di dalam buku frustrasi atau tersenyum jika akhir cerita bahagia. “Bayi meniru ekspresi Anda dan suara yang Anda buat. Itu membantu perkembangan otak awal,” kata Dr. Klein.
4. Membuat Rutinitas
Dr. Klein mengatakan, anak-anak dari segala usia berkembang dengan rutinitas. Membaca bisa menjadi rutinitas yang bagus sebagai jadwal harian. Jika Bunda terbiasa membaca sebelum tidur, sebuah buku dapat memberi sinyal kepada bayi bahwa sudah waktunya untuk bersiap-siap untuk tidur.
5. Lebih Siap Bersekolah
“Penelitian telah menunjukkan bahwa sekitar sepertiga anak-anak memulai taman kanak-kanak tanpa keterampilan bahasa yang mereka butuhkan untuk belajar membaca. “Membaca untuk bayi dan anak kecil membantu mereka mengembangkan keterampilan yang berharga itu.” kata Dr. Klein.
Tips Membacakan Buku untuk Bayi
1. Pilih Sebuah Buku yang Anda Perkirakan Akan Menjadi Kesukaannya
Bagaimana caranya? Letakkan beberapa buku bergambar di depannya dan perhatikan buku mana yang ia pilih. Jika ia cenderung memilih sebuah buku dibandingkan lainnya, maka buku itulah yang Anda bacakan untuknya.
Saya pernah mencoba trik ini waktu si bungsu saya, masih berumur 8-9 bulan. Dan buku yang dipilihnya waktu itu adalah buku serial Winnie The Pooh dan komik Donal Bebek. Ia sekarang sudah berumur 8 tahun dan tak mau ketinggalan komik Donal Bebek terbaru.
Baca juga : Manfaat Dongeng yang Luar Biasa
2. Buku yang Bergambar dan Berwarna
Buku untuk bayi berbeda dengan buku pada umumnya. Biasanya buku untuk bayi terbuat dari kertas yang lebih tebal agar tahan terhadap tumpahan susu dan gigitannya, atau soft book yang terbuat dari kain. Pastikan buku untuk bayi selalu bersih karena ia pasti tergoda untuk memasukkannya ke dalam mulut.
3. Tidak Perlu Membaca dari Halaman Pertama
Anda dapat langsung membacakan halaman yang menjadi favoritnya, atau halaman yang paling sering ia lihat dengan antusias dibandingkan halaman lainnya pada buku untuk bayi (lagipula ia belum paham isi ceritanya kan?).
Ubah suara Anda seperti karakter dalam buku agar ia senang dan tertarik. Seperti ‘meong, meong’ untuk menirukan karakter kucing, atau ‘guk,guk’ untuk menirukan karakter anjing.
4. Penekanan pada Cerita
Anda tak harus membaca secara persis semua yang ada pada buku untuk bayi. Anda dapat berhenti sejenak dan mengajaknya bicara sambil menujukkan bagian-bagian penting pada gambar dalam buku untuk bayi.
Misalnya, Anda sedang membacakan cerita tentang si Kancil, maka Anda dapat berhenti sebentar dan berkata, ‘Si Kancil suka makan apa ya? Ooo, suka makan timun dia. Trus timunnya mana ya? Lhaa, ini dia timunnya ..’
Membacakan buku untuk bayi berdampak positif pada minat bacanya ketika ia sudah besar. Anak akan suka membaca tanpa Anda bersusah payah menyuruhnya membaca.
5. Ikuti Keinginan Mereka
Si kecil ingin melihat lagi halaman yang dia suka berulang kali? Biarkan si kecil menunjukkan gambar yang mereka sukai di halaman. Setelah anak sudah cukup besar, biarkan mereka memilih buku yang disukainya.
6. Jangan Mengharapkan Kesempurnaan
Begitu si kecil mulai merangkak dan berjalan, mungkin sulit untuk membuatnya duduk diam. Bahkan jika mereka berlarian di sekitar ruangan, dia masih akan mendapat manfaat dari mendengar Anda membacakan bukunya.
“Jangan frustrasi, jika bayi tidak duduk dengan tenang di pangkuan Anda untuk bercerita. Membaca tidak harus menjadi momen hening yang sempurna di mana semua orang memerhatikan,” kata Dr. Klein.
6. Biarkan Mereka Mengeksplorasi
Bayi perlu menjelajahi lingkungan mereka. Jadi, biarkan mereka menemukan buku sesuai keinginannya, bahkan jika mereka memegangnya terbalik atau meneteskan air liur di atasnya.
Buku Terbaik untuk Bayi
1. Bayi Baru Lahir Sampai 1 Tahun
Di bulan-bulan awal, ajak bayi bicara, membaca dan bernyanyi untuknya. Pada usia 3-6 bulan, bayi mulai menikmati melihat cermin dan gambar wajah, bentuk, warna. Dia akan mulai membuat suara, menjangkau dan menyentuh gambar. Pilih buku dengan gambar dan tekstur yang menarik.
Pada usia 6-12 bulan, bayi akan duduk di pangkuan, melihat gambar, menyentuh buku, dan memasukkan buku ke mulutnya. Gunakan buku plastik dan karton, tunjuk dan beri nama gambar untuk bayi.
2. Usia 1-2 Tahun
Dari usia 12-18 bulan, si kecil sudah mulai bisa memilih buku dari rak, duduk sambil memegang buku, dan membalik halaman. Ikuti minat membaca anak selama buku itu menarik perhatiannya. Tanyakan “Di mana anjing itu?” dan biarkan anak menunjukkannya. Tanyakan “Apa yang dikatakan anjing itu?” dan biarkan anak merespons.
Dari usia 18-24 bulan, anak mungkin mulai menyebutkan gambar-gambar yang sudah dikenalnya dan mengisi kata-kata dalam cerita yang sudah dikenalnya. Dia bahkan mungkin membacakan buku pada boneka binatangnya. Saat Anda membaca, berhentilah untuk bertanya kepada anak, “Apa itu?” dan beri dia waktu untuk menjawab.
3. Usia 2-3 Tahun
Anak sudah bisa membaca buku dengan halaman kertas. Artinya ia sudah tidak lagi menggunakan buku yang tebal. Dia mulai mengerti bagaimana gambar-gambar itu sesuai dengan cerita, dan mungkin mencari buku-buku favoritnya dan gambar-gambar favoritnya. Bersiaplah untuk membaca buku yang sama berulang-ulang. Ajukan pertanyaan kepadanya tentang apa yang terjadi di buku, dan hubungkan cerita itu dengan pengalamannya sendiri. Cobalah menjatuhkan beberapa kata dari akhir sajak dan biarkan dia mengisi kata yang hilang.
4. 3 Tahun ke atas
Si kecil sudah bisa membalik halaman satu per satu. Dia dapat mendengarkan cerita yang lebih panjang dan menceritakan kembali cerita yang sudah dibaca dengan kata-katanya sendiri. Dia juga mulai mengenali huruf dan angka. Ajukan pertanyaan kepadanya, “Ada berapa bola? Mari kita hitung!” “Apa yang terjadi sekarang? Apa yang akan terjadi?” Carilah buku-buku yang mengajarkan anak-anak pelajaran yang berguna untuk berteman, pergi ke sekolah, dan lainnya. Dorong dia untuk bercerita, menggambar, dan menulis cerita sendiri.
Apa pun buku yang Bunda pilih untuk dibaca, yang penting adalah mereka mendengar suara serta kata-kata. Seiring bertambahnya usia, si kecil Bunda bisa memilih buku sesuai dengan usia mereka.
Semoga informasi ini bermanfaat!
***
Artikel telah diupdate oleh: Fadhila Afifah
Reading Books to Your Baby or Toddler
www.whattoexpect.com/toddler/reading/reading-books-with-your-child/
When Should I Start Reading to my Baby?
www.fisher-price.com/en-gb/articles/articles-6-12-months/when-should-i-start-reading-to-my-baby
The Benefits of Reading to Babies
health.clevelandclinic.org/the-benefits-of-reading-to-babies/
Why Reading to Your Baby Is Important
www.verywellfamily.com/why-reading-to-babies-is-important-5189827
Baca juga:
Kapankah Saat yang Tepat Mengajar Anak Membaca?
Mainan Bayi 0-6 Bulan Harus Edukatif?
9 Manfaat Membaca untuk Anak, Melatih Konsentrasi hingga Menyelesaikan Masalah