Diare adalah kondisi yang dapat menyerang siapa saja, baik orang dewasa maupun anak-anak. Salah satu cara untuk meringankan gejalanya yaitu dengan mengonsumsi makanan yang tepat, untuk itu akan kami berikan informasi terkait makanan saat diare, yang boleh dan tidak bole dikonsumsi.
Akan tetapi, sebelum ini, ada baiknya jika Parents terlebih dahulu mengetahui beragam faktor penyebab dan gejala saat mengalami diare. Hal ini patut diketahui untuk mencegah kondisi yang lebih parah.
Faktor penyebab diare yang patut Parents waspadai
Parents mungkin akan mengalami diare akibat sejumlah kondisi atau keadaan tertentu. Penyebab potensial diare pada seseorang di antaranya yaitu:
- Intoleransi makanan, seperti intoleransi laktosa
- Alergi terhadap makanan tertentu
- Akibat reaksi obat
- Terkena infeksi virus
- Mengalami infeksi bakteri
- Penyakit usus
- Adanya infeksi parasit
- Operasi kandung empedu atau perut
Sementara itu, rotavirus adalah penyebab umum diare pada masa kanak-kanak. Infeksi bakteri ini akibat dari salmonella atau E.coli.
Diare kronis mungkin merupakan gejala dari kondisi yang lebih serius seperti sindrom iritasi usus atau penyakit radang usus. Diare yang sering dan parah bisa merupakan tanda penyakit usus atau gangguan fungsi usus.
Apa saja gejala yang dirasakan saat mengalami diare?
Sering kali setiap orang memiliki gejala yang berbeda saat diare. Gejala yang timbul pun tergantung dari apa faktor penyebab diare tersebut.
Walau demikian, berikut ini adalah beberapa gejala umum yang akan dirasakan saat Parents mengalami diare. Bisa hanya mengalami salah satunya, atau bahkan kombinasi dari semuanya.
- Merasa mual
- Sakit perut
- Kram di area perut
- Perut kembung
- Dehidrasi
- Tubuh yang demam
- Tinja berdarah
- Keinginan yang sering untuk bolak-balik toilet
Apabila Parents mengalami gejala seperti itu, segeralah hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Makanan saat diare : Konsumsi larutan garam dan gula
Dilansir dari Cleveland Clinic, apabila buang air besar lebih dari tiga kali sehari maka anak berisiko mengalami dehidrasi. Jika tidak segera diatasi, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi serius.
Artikel terkait: Diare saat hamil, berbahayakah bagi janin dan Bumil?
Menurut Donald Kirby, MD, spesialis penyakit pencernaan dan Direktur Pusat Nutrisi Manusia Pusat Klinik Cleveland, cara terbaik untuk mencegah dehidrasi adalah dengan mengonsumsi cairan yang mengandung garam dan gula. Garam dapat memperlambat kehilangan cairan, sementara gula membantu tubuh menyerap garam.
“Ketika Anda mengalami diare yang signifikan, Anda perlu mengonsumsi larutan garam dan gula untuk mencegah dehidrasi. Para ibu telah meresepkan obat ini selama beberapa generasi, dan cara ini masih efektif,” kata Dr. Kirby.
Makanan saat diare yang boleh dikonsumsi dan tidak boleh dikonsumsi
Ketika status kesehatan Anda baik, dokter biasanya akan merekomendasikan makanan berserat tinggi, tetapi makanan berserat tinggi juga bisa memperparah diare. Artinya, sayuran hijau dan buah-buahan dengan kandungan ir tinggi merupakan makanan yang kaya serat, dan mungkin harus dihindari saat diare.
Sedangkan BRAT (Banana/pisang, Rice/nasi putih, Apple Sauce/saus apel, and Toast/roti panggang) adalah makanan rendah serat dan dapat membantu membuat feses Anda lebih padat.
Selain BRAT, saat mengalami diare Kirby menyarankan untuk mengonsumsi beberapa jenis makanan lain seperti oatmeal, kentang rebus atau panggang (dikupas), atau ayam panggang tanpa kulit.
Artikel terkait: BAB cair pada bayi tak selalu gejala diare, apa bedanya?
Cara lain untuk membantu usus Anda pulih dari infeksi diare adalah dengan mengonsumsi probiotik. Makanan atau suplemen makanan yang mengandung probiotik, dapat menggantikan atau menambah bakteri baik di saluran pencernaan.
Meskipun penderita diare harus menghindari produk susu, namun Anda boleh saja mengonsumsi yogurt dan minuman susu fermentasi yang mengandung probiotik. Namun, pastikan dulu kalau yogurt atau kefir yang akan konsumsi rendah gula, karena kadar gula yang lebih tinggi berpotensi memperburuk gejala diare.
Jika diare sudah berlangsung selama cukup lama, jangan tunda untuk konsultasi dengan dokter, apalagi kalau sampai menimbulkan rasa sakit parah, atau tinja Anda mengandung banyak darah atau nanah. Semoga informasi di atas bermanfaat!
Baca juga:
Anak diare, ini hal yang perlu Parents ketahui dan lakukan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.