Ingin Cepat Negatif COVID-19? Konsumsi 10 Makanan Protein Tinggi Ini

Penderita COVID-19 perlu mengonsumsi makanan protein tinggi untuk membantu meningkatkan imun dan mempercepat penyembuhan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jenis makanan protein tinggi diketahui sangat penting untuk mencegah dan mengobati COVID-19. Di tengah pandemi COVID-19, dibutuhkan sistem imun yang kuat untuk menangkal virus. Langkah utama adalah mengonsumsi berbagai nutrisi tinggi 4 sehat 5 sempurna. Protein sangat penting untuk membangun daya tahan tubuh dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Karena itu, kita harus memerhatikan pola makan yang sehat untuk mencegah datangnya virus dan mengobati virus yang tersisa di dalam tubuh.

Kebutuhan protein harian orang dewasa adalah 45-55 gram. Namun, jika terpapar virus corona atau baru pulih dari COVID-19, asupan protein memang sebaiknya ditingkatkan. Hal ini untuk mempercepat proses penyembuhan.

Artikel terkait: 11 Cemilan Sumber Protein untuk Anak dan Keluarga

Daftar Makanan Protein Tinggi yang Disarankan untuk Penderita COVID-19

Dijelaskan dr. Gita Permatasari, ada beberapa makanan mengandung protein yang sebaiknya dikonsumsi penderita COVID-19: 

1. Dada Ayam

Foto: cemarafarm.com

Dada ayam tanpa lemak menjadi salah satu makanan protein tinggi. Setiap 100 gram dada ayam mengandung 32,1 gram protein. Dada ayam juga merupakan bahan makanan yang mudah diolah dan rasanya enak.

Para pelaku hidup sehat biasanya menggunakan dada ayam bakar dan lalapan sayur sebagai menu keseharian. Pastikan mengonsumsi dada ayam tanpa kulit agar kandungan kalorinya tidak berlebihan.

2. Ikan Tuna

Foto: Instagram/addictiontheranch

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Parents juga bisa mengandalkan tuna sebagai sumber protein. Setiap 100 gram fillet ikan tuna mengandung sekitar 29,9 gram protein. Keunggulan lainnya adalah ikan tuna rendah lemak dan mengandung asam lemak omega 3 yang sehat. Jika mau, Bunda bisa memanggang tuna atau membuatnya menjadi sup. 

3. Daging Sapi Tanpa Lemak

Foto: Instagram/kiranameatshop

Makanan protein tinggi berikutnya adalah daging sapi, namun pilihlah makanan dengan kandungan lemak rendah agar asupannya tidak membahayakan kesehatan. Selain mengandung 28,7 gram protein dalam 100 gram, daging sapi juga mengandung zat besi, vitamin B12 dan banyak mineral penting lainnya. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Cukupi Kebutuhan Protein Si Kecil dengan 11 Jenis Makanan Ini!

4. Yogurt

Selain dari sumber hewani, protein juga bisa didapat dari yogurt yang asam dan menyegarkan. Pilih yogurt alami rendah lemak, dan hindari yogurt kemasan dengan bahan tambahan dalam jumlah besar. Anda bisa mengonsumsi yogurt Yunani yang mengandung 17 gram protein per 170 gram. Kalorinya juga sangat sedikit, hanya sekitar 100 kalori, sehingga para pelaku hidup sehat bisa makan secara teratur.

5. Telur

Telur adalah makanan protein tinggi yang tidak boleh dilewatkan. Bahan pangan multifungsi ini mengandung 12,6 gram per 100 gram. Bagian yang paling banyak mengandung protein adalah putih. Makan telur juga memungkinkan tubuh untuk mengambil antioksidan, vitamin, mineral dan lemak sehat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

6. Kacang Almond

Kacang jenis ini populer sebagai makanan ringan yang sehat. Untuk mendapatkan asupan protein, mengonsumsi almond yang berisi 6 gram protein dalam setiap 28 gram. Almond juga tinggi akan kandungan serat, vitamin E, hingga magnesium. Jenis kacang lainnya juga protein tinggi adalah pistachio dan kacang mete. Buat kacang sebagai camilan sehat setiap hari.

Artikel terkait: 9 Jenis Makanan yang Jadi Sumber Protein Nabati, Apa Sajakah?

7. Susu

Satu lagi makanan protein tinggi yang bisa dikonsumsi secara teratur. Selain itu, susu juga mengandung hampir setiap nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Dalam setiap cangkir susu sapi, ada kandungan sekitar 8 gram protein. Bagi mereka yang alergi terhadap laktosa, susu kedelai dapat digunakan sebagai alternatif. Kandungan protein adalah 6,3 gram di setiap cangkir.

8. Seafood

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sama seperti ikan, seafood juga disebut sebagai sumber makanan protein. Seafood terdiri dari udang, cumi-cumi, kepiting, sampai kerang. Meskipun banyak yang menghindari konsumsi makanan laut karena kolesterol, kandungan kolesterol pada kepiting adalah 60-90 mg per 100 gr, dalam 166 mg udang per 100 gr, dan pada cumi-cumi 220 mg per 100 gr.

Sebagian besar makanan laut memiliki kandungan lemak yang sehat yang benar-benar meningkatkan kadar kolesterol yang baik (HDL) dan juga mengandung asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan jantung dalam tubuh. Namun, jika jenis makanan ini diproses dan dikonsumsi dengan cara yang tidak pantas, manfaatnya akan berkurang.

Seafood juga termasuk makanan protein tinggi sehingga disarankan untuk memprosesnya dengan tumis, dipanggang atau direbus menjadi lebih sehat.

9. Tempe

Foto: Instagram/roemahtempeh

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tempe adalah sumber makanan dari protein nabati. Makanan rakyat ini kaya akan serat makanan, kalsium, vitamin B dan zat besi. Kandungan antibiotik dan antioksidan dapat menyembuhkan infeksi dan mencegah penyakit yang disebabkan oleh virus. Dalam 100 gram tempe yang mengandung 201 kkal energi, 20,8 g protein, 8,8 g lemak, 13,5 g karbohidrat dan 1,4 g serat.

10. Tahu

Foto: Instagram/yongfu.tofu

Tahu juga adalah salah satu sumber makanan protein sayuran yang baik dan sehat. Tahu tidak hanya dapat digunakan sebagai lauk tetapi juga camilan gurih yang lezat. Tahu cukup baik untuk digoreng atau dicampur menjadi tumis dengan paduan sayuran segar.

Itulah beberapa makanan protein tinggi yang direkomendasikan untuk diberikan kepada pasien COVID-19 agar cepat sembuh.

Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi

 

Baca Juga:

https://id.theasianparent.com/protein-nabati-untuk-bayi

https://id.theasianparent.com/kekurangan-protein

https://id.theasianparent.com/akibat-kekurangan-protein