TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Perkembangan Otak
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Suka konsumsi makanan olahan? Waspadai bahayanya berikut ini!

Bacaan 3 menit
Suka konsumsi makanan olahan? Waspadai bahayanya berikut ini!

Masyarakat di dunia, kini sangat menggemari makanan olahan. Namun, adakah bahaya konsumsi makanan olahan secara berlebihan? Berikut ulasannya!

Makanan olahan termasuk jenis makanan yang praktis dan cepat, sehingga menjadi favorit banyak orang. Banyaknya varian makanan olahan seperti nugget, sosis, daging asap hingga berbagai jenis bakso seafood dan bakso sapi. Rasanya yang lezat dan cara memasak yang mudah membuat banyak orang menyukai jenis makanan ini.

Berbagai jenis makanan olahan biasanya disajikan dalam beragam makanan cepat saji (fast food) seperti burger, hotdog, sandwich, dan lain0lain. Sayangnya, makanan jenis ini, tidak begitu baik untuk dikonsumsi secara terus-menerus.

Dilansir dari Medical News Today, makanan olahan merupakan makanan yang telah melalui berbagai proses kimiawi, untuk memasaknya, mengawetkannya atau untuk menambahkan rasanya. Dan berikut bahaya kesehatan yang mengancam bagi mereka yang sering mengonsumsi makanan olahan.

Bahaya makanan olahan yang perlu diwaspadai

#1: Menyebabkan diabetes tipe 2

makanan olahan

Makanan olahan biasanya mengandung karbohidrat sederhana yang cukup tinggi. Karbohidrat sederhana ini dengan cepat dipecah dalam saluran pencernaan, menyebabkan kadar gula darah dan insulin menlonjak dengan cepat pula.

Tidak mengherankan, konsumsi fast food dikaitkan dengan berbagai penyakit kronis.

Intinya, karbohidrat yang Anda temukan dalam fast food biasanya adalah karbohidrat sederhana, yang jika dikonsumsi secara berlebihan, dapat membuat Anda berisiko mengalami diabetes tipe 2.

Artikel terkait: Tanda-tanda Penyakit Diabetes Tipe 2

#2: Kekurangan gizi

makanan olahan

Makanan olahan sangat rendah nutrisi esensial dibandingkan dengan makanan utuh yang tidak diproses. Dalam beberapa kasus, vitamin dan mineral sintetis ditambahkan ke dalam fast food untuk mengimbangi nutrisi yang  hilang selama pemrosesan. Namun, nutrisi sintetis bukanlah pengganti yang baik untuk nutrisi yang ditemukan dalam makanan alami.

Semakin banyak Anda mengonsumsi fast food, semakin sedikit vitamin, mineral, antioksidan, dan berbagai nutrisi yang akan Anda dapatkan, dan Anda akan semakin berisiko mengalami kekurangan nutrisi.

Intinya, ada banyak nutrisi yang ditemukan dalam makanan alami yang tidak ditemukan dalam fast food. Semakin banyak processed foods yang Anda konsumsi, semakin sedikit nutrisi yang Anda dapatkan.

#3: Makanan olahan bisa menyebabkan sembelit

Suka konsumsi makanan olahan? Waspadai bahayanya berikut ini!

Fast food  memiliki lebih sedikit serat daripada buah-buahan, gandum, dan makanan yang tidak diproses lainnya.

Sebenarnya, salah satu yang fungsi utama serat adalah berfungsi sebagai prebiotik, untuk memberi makan bakteri baik di usus. Selain itu, serat dapat memperlambat penyerapan karbohidrat dan membantu kita merasa lebih kenyang. Serat larut juga dapat mencegah sembelit (susah buang air besar).

Sayangnya, serat yang ditemukan secara alami dalam makanan akan hilang selama pemrosesan kimiaw. Oleh karena itu, sebagian besar fast food sangat rendah serat.

Artikel terkait: Kenali penyebab sembelit saat hamil berikut ini untuk tahu cara mengatasinya

#4: Obesitas

Suka konsumsi makanan olahan? Waspadai bahayanya berikut ini!

Produsen makanan menginginkan produk makanan olahan mereka memiliki umur simpan yang panjang dan praktis. Mereka juga kerap membuat produk makanan yang sangat mudah dikunyah dan ditelan, kadang-kadang hampir seperti meleleh di mulut Anda.

Alhasil, kita bisa makan banyak fast food dalam waktu yang lebih singkat. Akibatnya, lebih banyak kalori menumpuk dalam tubuh, yang bisa menyebabkan kelebihan berat badan.

#5: Makanan olahan meningkatkan risiko penyakit jantung

makanan olahan

Processed foods biasanya mengandung banyak lemak trans. Lemak trans ini mengandung asam lemak Omega-6 dalam jumlah berlebihan, yang dapat mendorong oksidasi dan peradangan dalam tubuh.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ketika seseorang makan lebih banyak lemak trans, mereka memiliki risiko yang signifikan untuk mengalami penyakit jantung, yang merupakan penyebab paling umum kematian di dunia saat ini.

***

Ketika kita mengganti makanan alami seperti ikan, daging, buah-buahan dan sayuran dengan makanan cepat saji olahan, kita telah membahayakan kesehatan tubuh kita sendiri. Jadi, bijaklah dalam memilih makanan, dan semoga informasi di atas bermanfaat!

Baca juga:

Penelitian: Daging olahan sebabkan kanker payudara, Bunda wajib waspada!

Cerita mitra kami
10 Resep Camilan Sederhana dan Murah, Lengkap Ada Manis serta Gurih
10 Resep Camilan Sederhana dan Murah, Lengkap Ada Manis serta Gurih
11 Jajanan Halal untuk Anak yang Perlu Orang Tua Ketahui
11 Jajanan Halal untuk Anak yang Perlu Orang Tua Ketahui
Anak Senang Ibu Tenang, Ini Manfaat Es Krim Yogurt untuk Kesehatan dan Tumbuh Kembang Si Kecil!
Anak Senang Ibu Tenang, Ini Manfaat Es Krim Yogurt untuk Kesehatan dan Tumbuh Kembang Si Kecil!
8 Makanan dan Nutrisi untuk Otak yang Mendukung Kecerdasan Anak
8 Makanan dan Nutrisi untuk Otak yang Mendukung Kecerdasan Anak

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Nia Lara Sari

Diedit oleh:

Fitriyani

  • Halaman Depan
  • /
  • Nutrisi
  • /
  • Suka konsumsi makanan olahan? Waspadai bahayanya berikut ini!
Bagikan:
  • 10 Jenis Susu Vegan sebagai Pilihan Alternatif Pengganti Susu Sapi

    10 Jenis Susu Vegan sebagai Pilihan Alternatif Pengganti Susu Sapi

  • 5 Ide Olahan Daging Kambing, Cocok Jadi Sajian Iduladha!

    5 Ide Olahan Daging Kambing, Cocok Jadi Sajian Iduladha!

  • 6 Olahan Daging Sapi Lezat dan Sehat untuk Keluarga, Praktis Dibuat!

    6 Olahan Daging Sapi Lezat dan Sehat untuk Keluarga, Praktis Dibuat!

  • 10 Jenis Susu Vegan sebagai Pilihan Alternatif Pengganti Susu Sapi

    10 Jenis Susu Vegan sebagai Pilihan Alternatif Pengganti Susu Sapi

  • 5 Ide Olahan Daging Kambing, Cocok Jadi Sajian Iduladha!

    5 Ide Olahan Daging Kambing, Cocok Jadi Sajian Iduladha!

  • 6 Olahan Daging Sapi Lezat dan Sehat untuk Keluarga, Praktis Dibuat!

    6 Olahan Daging Sapi Lezat dan Sehat untuk Keluarga, Praktis Dibuat!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti