Bukan Hanya Tempe Tahu, Ini 10 Makanan Fermentasi Khas Indonesia

Apa saja daftar makanan fermentasi khas Indonesia? Tak cuma Tempe dan Tahu Lho! Simak penjelasan selengkapnya di sini

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Makanan tradisional Indonesia seperti tempe ternyata sangat diminati bahkan terkenal hingga ke mancanegara, termasuk makanan hasil fermentasi lainnya. Beberapa makanan tradisional berikut ini menjadi bukti kalau makanan hasil fermentasi juga bisa jadi camilan yang lezat dan memiliki banyak penggemar. Yuk intip 10 makanan fermentasi khas Indonesia,

10 Makanan Fermentasi Khas Indonesia

1. Tempe

Makanan pertama adalah tempe yang berasal dari kacang kedelai yang difermentasi. Tempe menjadi makanan yang dikonsumsi harian oleh masyarakat Indonesia dan bahkan terkenal di banyak negara.

Olahan dari kacang kedelai ini juga memiliki banyak kandungan gizi, seperti protein. Selain itu, ternyata tempe adalah makanan yang sudah dikenal masyarakat Jawa sejak berabad-abad lalu, lo. Hal itu diketahui dari sebuah naskah Jawa Kuno yaitu Serat Centhini yang dibuat pada abad ke-19.

Dalam naskah tersebut, diceritakan berbagai olahan tempe dari sambal tempe, tempe goreng, hingga tempe bacem. Pada Serat Centhini juga diceritakan bahwa tempe juga menjadi makanan untuk berbagai acara hajatan.

Artikel Terkait: Mengenal Susu Kefir dan Manfaatnya, Mengapa Tidak Disarankan untuk Bumil?

2. Peuyeum

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Serupa tapi tak sama dengan tapai singkong. Peuyeum sama-sama terbuat dari ubi kayu atau singkong. Singkong yang digunakan juga jenis singkong manis yang berwarna putih atau kuning.

Dalam pembuatan peuyeum, biasanya singkong dibiarkan utuh, hanya dipotong di bagian pangkal dan ujungnya, kemudian dikupas. Setelah dicuci dan direndam sebentar, singkong utuh tersebut direbus di air mendidih hingga setengah masak.

Namun belum betul-betul lunak dan belum pecah-pecah. Dalam proses peragian, ragi dilumurkan di seluruh permukaan singkong dengan ukuran dua kali lebih banyak dibandingkan ragi untuk pembuatan tapai singkong biasa.

3. Oncom

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Oncom merupakan makanan tradisional Indonesia hasil fermentasi yang banyak diproduksi di kawasan Jawa Barat. Ada dua jenis oncom yang dikenal masyarakat yakni oncom merah dan oncom hitam. Oncom merah terbuat dari bungkil tahu atau kedelai sisa produksi tahu. Fermentasi oncom merah ini berlangsung sekitar 2 hingga 3 hari saja.

Artikel Terkait: Ingin konsumsi Yogurt saat hamil, aman tidak ya? Ini penjelasannya

Sedangkan oncom hitam yang terbuat dari kacang tanah dan campuran ampas singkong dibuat melalui proses perendaman selama beberapa jam, kemudian ditaburi ragi dan didiamkan selama satu hari.

Oncom merah memiliki warna oranye cerah di seluruh permukaannya sehingga tampak mencolok serta memiliki aroma yang cukup tajam. Makanan tradisional Indonesia ini sangat disukai sebagai lauk pelengkap dan diolah kembali menjadi nasi tutug oncom, combro, sambal oncom dan keripik oncom.

4. Terasi, Makanan Fermentasi Khas Indonesia

Sumber: Instagram @fully_helmet

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Selain makanan yang bisa langsung dimakan, ada juga bumbu dapur yang dibuat dengan cara fermentasi. Bumbu dapur ini adalah terasi yang terbuat dari udang rebon atau ikan berukuran kecil. Di Indonesia ada banyak jenis terasi yang berbeda dan memiliki ciri khasnya masing-masing.

Ada terasi yang berasal dari Medan, Bangka, Cirebon, Lombok, dan lain sebagainya. Setiap jenis akan memiliki tekstur, rasa, hingga aroma yang berbeda-beda. Dengan aroma yang kuat, terasi sering dijadikan bumbu masakan untuk memperkuat rasa. Sebagai bumbu masakan, terasi bisa disimpan dalam waktu yang sangat lama tapi dengan cara penyimpanan yang benar.

5. Tahu

Selain tempe, tahu juga menjadi makanan hasil fermentasi kacang kedelai yang paling banyak dicari. Makanan ini dibuat melalui proses perendaman, perebusan, pengendapan dan penambahan asam cuka.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tahu tergolong makanan menyehatkan karena mengandung banyak protein, kalsium, zat besi, fosfor dan omega 3. Dalam proses pembuatan tahu, tak hanya hasil akhirnya saja yang bermanfaat, tapi juga ampas tahunya.

Ampas tahu bisa dijadikan sebagai campuran pakan ternak atau dibuat tempe gembus. Hasil sampingan proses pembuatan tahu lainnya seperti kembang tahu juga sering dijadikan bahan masakan China atau sebagai pembungkus daging cincang.

6. Brem, Makanan Fermentasi Khas Indonesia

Makanan fermentasi lainnya adalah brem yang merupakan oleh-oleh khas Madiun. Brem adalah sebuah kue kering yang dibuat dari sari beras ketan, dengan rasa manis, asam, dan dingin yang sangat khas.

Selain itu, makanan ini ternyata juga memiliki banyak manfaat seperti membantu melancarkan aliran darah. Jadi makanan ini bisa jadi pilihan camilan sehat dengan citarasa unik.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

7. Tape Ketan

Sumber: Instagram @indah ajjah

Makanan tradisional Indonesia yang satu ini terbuat dari fermentasi ketan kukus hingga teksturnya lunak dan mengeluarkan aroma kuat.

Tape ketan memiliki rasa asam yang menyengat serta terasa lembut dan berair. Selain ketan putih, tape ketan juga ada yang terbuat dari ketan hitam yang difermentasi menggunakan ragi saccharomyces cerevisiae. Terkadang ada pula ketan putih yang diberi pewarna alami daun suji dan pandan sehingga berwarna hijau.

Artikel Terkait: 12 Produk Olahan Kedelai yang Mempunyai Nilai Gizi Tinggi

8. Dadiah

Ada juga makanan khas Indonesia bernama Dadiah yang dibuat dari proses fermentasi. Dadiah adalah makanan yang disebut sebagai yoghurt khas orang Minang.

Proses fermentasi dadiah cukup alami yang disebut dengan ampiang dadiah. Dalam bahasa Minang, ampiang memiliki arti berdekatan dan dadiah berarti susu yang dikentalkan. Y

ang membuat makanan ini berbeda dari yoghurt pada umumnya adalah jenis susu yang digunakan. Dadiah dibuat dari susu kerbau yang difermentasi dalam batang bambu. Dari hasil fermentasi itu, dadiah memiliki rasa asam khas seperti yoghurt.

9. Tauco, Makanan Fermentasi Khas Indonesia

Sumber: Instagram @ng lai sui

Makanan tradisional Indonesia yang satu ini memiliki pengaruh kuliner dari China. Tauco terbuat dari kedelai kuning yang direbus, dihaluskan kemudian diaduk dengan sedikit tambahan tepung terigu. Campuran ini kemudian didiamkan hingga tumbuh jamur.

Proses pembuatan tauco memakan waktu cukup lama karena fermentasi tauco yang dilakukan dengan direndam air garam dan dijemur di bawah matahari dilakukan selama beberapa minggu. Hasil akhir proses pembuatan tauco ini nantinya akan menimbulkan aroma dan warna yang khas. Setiap daerah di Indonesia ternyata memiliki cara pengolahan tauco yang berbeda sehingga rasa tauco yang dihasilkan pun bisa berbeda baik di Jawa, Sumatra maupun Kalimantan.

10. Pakasam

Pakasam mungkin belum sepopuler tempe atau tahu. Tapi, makanan fermentasi khas suku Banjar, di Kalimantan Selatan ini memiliki citarasa yang lezat. Pakasam atau jukut terbuat dari fermentasi ikan air tawar yang rasanya masam.

Demi menambah citarasanya, terkadang pakasan dibumbui lagi dengan cabai dan gula sebelum disajikan sebagai lauk.

Pakasam biasa dibuat menggunakan bahan dasar ikan mas, lele atau nila. Ikan segar tersebut dibersihkan kemudian dilumuri garam dan didiamkan selama dua hari. Setelah didiamkan selama dua hari, ikan dilumuri kembali dengan beras ketan dan difermentasi selama seminggu.

Proses fermentasi inilah yang menghasilkan tekstur ikan lembut dan rasa asam. Anda bisa menemukan makanan tradisional ini di sentra pembuatan pakasam yakni di sekitar Desa Mahang Sungai Hanyar, Kecamatan Pandawan.

***

Itulah 10 makanan fermentasi khas Indonesia yang tidak hanya tempe atau pun tahu.

 

Baca Juga: 

https://id.theasianparent.com/manfaat-bawang-hitam

https://id.theasianparent.com/manfaat-tempe-untuk-bayi

https://id.theasianparent.com/cara-budidaya-jamur-tiram