Panduan dan Jenis Makanan Bayi 1 Tahun, Catat Bun!

Panduan makan bayi 1 tahun bisa membantu melatih bayi lebih mandiri.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Menjelang usia 1 tahun, biasanya bayi sudah mulai memiliki preferensi makanan yang cukup berubah. Di usia ini, bayi sudah mulai bisa menggenggam serta sudah memiliki gigi untuk bisa mengunyah makanan padat. Jadi, bagaimana tata cara pemberian makanan bayi 1 tahun?

Untuk lebih lengkap, yuk, simak penjelasannya di sini, Bun.

Artikel Terkait: 4 Panduan MPASI menurut pakar gizi, jangan sampai terlewatkan Bun!

Jenis Makanan untuk Bayi 1 Tahun

Bayi berusia 1 tahun sudah bisa mengonsumsi makanan yang sama dengan yang dimakan orang dewasa, meskipun Bunda perlu menyesuaikan teksturnya agar lebih mudah dan aman untuk dikonsumsi.

Si kecil mungkin perlu dikenalkan makanan lebih dari satu kali sebelum mereka benar-benar menyukainya. Jadi, cobalah untuk terus mengenalkan makanan padanya. Beberapa jenis makanan yang perlu dikenalkan pada bayi di usia ini ialah:

1. Buah-buahan

Alpukat, pisang, jeruk, beri, mangga, dan buah-buahan lainnya adalah pilihan yang bagus untuk si kecil. Penting untuk memotong buah beri, anggur, atau buah yang keras menjadi potongan-potongan kecil agar tidak sulit dikunyah.

2. Sayuran

Balita dapat menikmati semua sayuran yang sama seperti orang dewasa, sehingga Bunda perlu memperkenalkan berbagai sayuran secara bertahap. Beberapa balita menikmati pure makanan bayi yang mencakup sayuran dan buah-buahan, karena campuran ini memberikan rasa manis.

3. Protein

Balita bisa makan potongan daging dalam gigitan seukuran bayi. Daging juga dapat dihaluskan dan dicampur dengan nasi. Jenis makanan berprotein lain, adalah lentil, kacang-kacangan, atau tahu.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

4. Biji-bijian

Biji-bijian seperti oatmeal juga menawarkan serat sehat yang bisa mencegah sembelit. Bunda bisa menambahkan gula ke dalamnya, atau mencoba membuatnya terasa lebih enak dengan cara lain. 

5. Produk Olahan Susu

Produk susu ya g dipasteurisasi seperti yoghurt dan keju penuh lemak yang dipasteurisasi adalah makanan yang cocok untuk bayi mulai sekitar enam bulan.

Yoghurt penuh lemak yang tanpa pemanis adalah pilihan baik karena tidak mengandung gula tambahan. Susu sapi yang dipasteurisasi (penuh lemak), atau susu kambing atau domba, juga dapat ditambahkan dengan makanan dari sekitar usia enam bulan, tetapi tidak sebagai minuman sampai bayi Anda berusia 12 bulan.

6. Produk Olahan Tepung

Ini dapat diolah dan ditawarkan sebagai makanan padat, cincang atau sebagai finger food. Misalnya sereal gandum dapat dicampur dengan ASI atau dengan susu sapi utuh (penuh lemak) yang dipasteurisasi (atau susu kambing atau domba) jika si kecil berusia di atas 12 bulan. Makanan olahan tepung atau yang bisa diolah dengan tepung meliputi:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • kentang

  • ubi

  • nasi 

  • semacam spageti

    Loading...
    You got lucky! We have no ad to show to you!
    Iklan
  • bubur

  • gandum

  • havermut

  • tepung jagung

  • jagung

    Loading...
    You got lucky! We have no ad to show to you!
    Iklan
  • biji gandum

  • roti panggang

  • roti

Perlu diketahui bahwa si kecil bisa merespons perubahan tekstur dan bentuk. Namun jika mereka tidak menyukai buah tertentu, cobalah memotongnya menjadi berbagai bentuk, menatanya dengan unik, atau menawarkannya dalam bentuk lain seperti smoothies. Jadikan makanan ini terlihat menarik, dan jangan memaksa si kecil harus menyukainya atau harus menghabiskan makanannya. 

Aturan Pemberian Makan dan ASI

Bayi antara usia 8 dan 12 bulan biasanya makan tiga kali sehari ditambah beberapa makanan ringan. ASI atau susu formula (jika Anda tidak menyusui ASI langsung) harus menjadi bagian rutin dari diet harian si kecil.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bunda dapat menyusui ASI atau memberikan susu formula di pagi hari, sebelum tidur siang, setelah makan camilan atau makan berat, dan sebelum tidur. Tidak apa-apa untuk menyusui si kecil di waktu yang diinginkannya, agar si kecil tetap merasa nyaman.

Sebaiknya berikan makanan padat terlebih dahulu sebelum memberikan camilan atau menyusui. Ini akan mendorong si kecil untuk makan lebih banyak daripada menyusui.

Jika Anda menyusui terlebih dahulu, si kecil mungkin akan kenyang dengan ASI dan kurang tertarik untuk makan makanan padat yang Anda tawarkan.

Contoh Jadwal Pemberian Makan dan ASI

Berikut adalah contoh jadwal menyusui dan pemberian makan untuk anak berusia 8 hingga 12 bulan:

1. Bangun Tidur

  • Menyusui 120 ml hingga 180 ml ASI dalam cangkir atau botol susu.

2. Makan Pagi

  • 60 ml sereal 

  • 2 ons buah

  • Menyusui atau 120 ml - 180 ml ASI

3. Camilan Pagi

  • 2 ons buah atau sayuran

  • Finger food

  • Tawarkan air dalam cangkir

4. Makan sore

  • 2 ons yogurt, daging, atau keju

  • 2 ons sayuran

  • Menyusui sekitar 120 ml - 180 ml ASI

5. Camilan sore

  • 2 ons buah atau sayuran

  • Makanan jari

  • Air dalam cangkir sippy

6. Makan malam

  • 2 ons protein, seperti ayam atau daging

  • 2 ons sayuran

  • 2 ons buah

  • 2 ons pati, seperti pasta, nasi, atau kentang

  • Menyusui sekitar 120 ml - 180 ml ASI

7. Sebelum tidur

  • Menyusui atau 170 ml hingga 200 ml ASI

Panduan Pemberian Makanan untuk Bayi 1 Tahun

1. Tetap Melanjutkan Pemberian ASI

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan untuk tetap melakukan pemberian ASI setidaknya sampai anak berusia 2 tahun. ASI untuk anak usia 1 tahun memiliki fungsi sebagai pelengkap kebutuhan nutrisi serta, serta pelindung dari segala ancaman kuman penyakit.

Jika ternyata orangtua memiliki kendala dalam pemberian ASI kepada buah hati, segera konsultasikan hal ini dengan dokter terkait alternatif pemberian susu formula 

2. MPASI untuk Bayi 1 Tahun

Pemberian makan bayi di usia 1 tahun tentu berbeda dengan bayi 6 bulan yang baru pertama kali mengenal MPASI. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengenalkan bayi pada berbagai jenis makanan.

  • Sesuai dengan Menu Keluarga

Biasanya, bayi yang berumur 1 tahun sudah bisa menerima makanan dengan tekstur yang lebih padat, misalnya nasi. Lalu, bayi 1 tahun biasanya juga sudah bisa mengunyah makanan padat, seperti sayuran buah-buahan, roti, dan yang lainnya.

Momen anak berumur setahun juga bisa orangtua manfaatkan untuk memberikan pelatihan makan dengan tangan sendiri. Berikan ia potongan buah atau makanan berbentuk stick yang mudah digenggam. 

  • Kebutuhan Kalorinya

Untuk si kecil yang berusia 1-2 tahun, setidaknya membutuhkan sekitar 1000-1400 kalori. Keseluruhan kalori itu didapat dari perpaduan ASI dan MPASI. Pastikan MPASI si kecil terdiri dari karbohidrat, lemak, protein nabati maupun hewani, sayuran dan buah-buahan, serta susu.

  • Jenis Makanan yang Bisa Diberikan untuk Anak Berumur 1 Tahun

Melansir dari situs Hello Sehat, ada berapa jenis makanan yang bisa diberikan kepada anak berusia 1 tahun, antara lain:

  • Karbohidrat seperti nasi umbi, gandum, dan segala jenis biji-bijian
  • Protein nabati seperti tahu, tempe, dan berbagai jenis kacang-kacangan
  • Protein hewani seperti daging, daging ayam, ikan, hati sapi, telur
  • Mineral dan serat seperti sayur-sayuran, serta berbagai jenis buah-buahan
  • Susu dan produk turunannya, seperti keju, yoghurt, dan yang lainnya

Artikel Terkait: 10 Gizi Penting Untuk Anak

Tips Memberikan Makanan kepada Bayi 1 Tahun

Meskipun bayi yang berumur 1 tahun sudah bisa mengunyah tekstur makanan yang sedikit keras, tetapi perutnya masih kecil sehingga Parents perlu mengutamakan makanan kaya nutrisi sebelum memberikannya ASI. 

Selain itu, hindari pemberian makanan manis dan junk food agar si kecil bisa terbiasa dengan rasa dan tekstur makanan yang lebih bergizi. Untuk lebih mudahnya, inilah beberapa tips memberikan makanan pada bayi yang berumur 1 tahun.

1. Menyajikan Makanan dengan Berbagai Variasi Rasa dan Tekstur

Mulai umur satu tahun, Parents sudah bisa mulai mengenalkan berbagai jenis makanan kepada buah hati. Dengan mengenal berbagai jenis tekstur dan rasa makanan yang berbeda, anak-anak tidak akan pilih-pilih makanan.

2. Memberikan Sajian Makanan dengan Cara yang Menarik

Agar buah hati lebih semangat untuk mulai kegiatan makan, Parents bisa menyajikan makanan dalam bentuk potongan yang bisa ia genggam sendiri. Sebaiknya sajikan pula makanan dalam bentuk tampilan yang lucu dan disukai anak-anak. 

Selain itu, menggunakan alat-alat makan yang menarik juga bisa membuat buah hati menjadi lebih bersemangat.

3. Pantang Menyerah Mengenalkan Berbagai Jenis Makanan pada Anak

Tidak dapat dipungkiri bahwasannya anak mungkin akan menolak beberapa jenis makanan yang Parents sajikan untuknya.

Bersikaplah sabar dan pantang menyerah untuk terus mengenalkan berbagai jenis makanan yang bernutrisi tinggi kepada buah hati. Lama kelamaan ia pasti akan bisa mencicipi dan mulai menyukainya.

4. Kenalkan Makanan Sedikit tapi Sering

Kenalkan si kecil makanan baru sedikit dan sering. Bayi memiliki perut kecil, jadi yang terbaik adalah memberi mereka makanan dalam jumlah kecil sepanjang hari. Pengenalan ini juga membantunya menyesuaikan 

5. Melatih Anak untuk Belajar Makan Sendiri

Sediakan alat makan khusus agar anak bisa mulai belajar menggunakan tangannya sendiri untuk makan dan minum. 

6. Menetapkan Jadwal Makan yang Teratur Beserta Durasinya

Dengan memiliki jadwal makan yang teratur, si kecil bisa memiliki kebiasaan yang baik dalam mengatur pola makannya. Selain itu, Parents juga perlu menetapkan durasi makan maksimal 30 menit tiap kali buah hati melakukan kegiatan makan. 

7. Makan dengan Fokus di Meja Makan

Sangat penting untuk mengatur suasana makan yang baik. Sebaiknya hindari menyalakan televisi saat makan dan ajari buah hati untuk makan bersama keluarga di meja makan.

8. Makan Bersama dengan Si Kecil

Makan bersama pada waktu makan, dan tawarkan si kecil makanan yang sama dengan anggota keluarga lainnya. Tawarkan kepada si kecil sesuatu yang mereka sukai dan berikan makanan tambahan jika mereka terlihat masih mau makan tambahan.

9. Jangan Paksa Si Kecil untuk Makan

Bayi cenderung tidak konsisten dengan cara makannya. Mereka bisa makan dengan lahap dalam satu hari, namun tiba-tiba napsu makannya bisa menurun. Berikanlah apa yang si kecil mau, dan usahakan ia tetap terhidrasi, meskipun ia tidak berselera untuk makan.

10. Berikan Makanan Finger Food yang Aman

Sejak usia 8 bulan, si kecil sudah mengembangkan kemampuan mencapit makanan kecil dengan ibu jari dan telunjuknya. Karena itu, Bunda boleh memberikan finger food dengan potongan yang aman sesuai dengan kemampuannya mengunyah makanan.

11. Mulailah makanan baru secara perlahan

Terus perkenalkan makanan baru satu per satu setiap beberapa hari. Perhatikan tanda-tanda alergi makanan, yang dapat mencakup ruam, diare, gas, gumoh, dan muntah.

12. Waspadai sembelit 

Sereal dan pisang adalah makanan yang sering dicoba saat ia memulai makanan padat, tetapi dua makanan ini dapat menyebabkan sembelit. Jika si kecil mulai mengalami kesulitan buang air besar, coba tambahkan plum atau buah lain ke dalam makanan mereka, dan batasi makanan yang menyebabkan sembelit untuk sementara waktu.

Tips Keamanan Saat Bayi Makan

Antara usia 1 dan 2 tahun, balita dapat mulai menikmati makanan yang sama dengan orang dewasa, selama makanan tersebut dalam bentuk yang aman dan mudah dicerna.

Ingatlah bahwa si kecil sangat rentan terhadap risiko tersedak makanan tertentu. Tersedak adalah penyebab utama cedera dan kematian pada masa kanak-kanak. Jadi, perhatikan baik-baik makanan apa yang bisa menyebabkan tersedak. 

Bunda bisa mengurasi risiko tersedak dengan beberapa hal ini:

  • Perhatikan makanan padat yang berubah bentuk: Selai kacang, keju yang diperas, dan makanan serupa dapat menghalangi jalan napas. Hindari memberikannya dengan sendok atau gumpalan besar. Beberapa orang lebih suka mengencerkan makanan ini dengan air atau mengoleskannya sedikit di atas biskuit.

  • Memberi kacang dalam potongan yang lebih kecil: Dokter dulu berpikir bahwa orangtua perlu menunda memberi bayi kacang, tetapi penelitian sekarang menunjukkan bahwa pengenalan kacang sejak dini mengurangi risiko alergi. Potong kacang menjadi potongan-potongan kecil atau campur menjadi selai kacang di atas biskuit atau roti.

  • Memotong makanan menjadi kecil dan bulat: Blueberry, anggur, dan makanan berukuran sama menimbulkan bahaya tersedak yang signifikan. Potong menjadi potongan-potongan yang sangat kecil — misalnya, membagi anggur besar menjadi dua atau empat potong. Hal yang sama berlaku untuk buah padat lainnya.

  • Hindari memberi keripik: Popcorn dan beberapa makanan ringan lainnya, seperti keripik, berisiko tinggi tersedak. Sebaiknya hindari memberikan makanan ini sampai usianya 2 tahun.

Disarankan juga untuk mengawasi anak-anak saat mereka makan, dan mengingatkan mereka untuk tidak berbicara dan makan pada saat yang bersamaan. Selain itu, jangan pernah membiarkan anak makan sendirian atau di kursi belakang mobil, karena tersedak bisa tidak disadari. 

Minuman manis, seperti soda dan jus manis, bisa memicu kerusakan gigi. American Academy of Pediatrics (AAP) mencatat bahwa tidak ada alasan untuk memberikan jus anak yang sehat. JikaParents ingin memberikan jus, AAP merekomendasikan tidak lebih dari 120 ml jus per hari.

Demikianlah informasi seputar tata cara pemberian makanan bayi 1 tahun. Mengajari anak makan makanan yang bergizi memang tidak mudah, penuh cobaan, dan halang rintang. Namun Parents harus tetap semangat!

***

Artikel telah diupdate oleh: Fadhila Afifah

How Often and How Much to Feed and Breastfeed Your 8 to 12 Month Old
https://www.verywellfamily.com/feeding-and-breastfeeding-your-8-to-12-month-old-431724 

Food for a 1-year-old: Meal plan and what to avoid
https://www.medicalnewstoday.com/articles/food-for-1-year-old 

Baby Feeding Schedule and Food Chart for the First Year
https://www.whattoexpect.com/first-year/feeding-baby/how-to-get-baby-on-feeding-schedule/ 

 

Baca Juga:

id.theasianparent.com/mengatasi-anak-picky-eater

Penulis

Rian Andini