Secara umum, makan sambil bicara dianggap kurang pantas atau tidak sopan. Aturan ini berbeda dengan apa yang diajarkan Rasullulah Shallallahu’alaihi Wasallam. Menurut Beliau, makan sambil bicara itu boleh saja dilakukan karena bisa menyebabkan kebahagiaan bagi orang yang sedang makan. Berikut ini penjelasannya!
Hukum Makan Sambil Bicara dalam Islam: Boleh, Asal…
Ketika Rasullulah Makan Bersama Sahabatnya
Image: Pexels
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam membahas masalah ini saat ia sedang bersama-sama dengan para sahabatnya. Saat itu Rasullulah berkata, kebiasaan makan sambil bicara bukan adab yang tercela seperti yang diatur dalam budaya barat. Berbicara saat makan merupakan adab yang mulia. Mengapa? Karena dapat menimbulkan kebahagiaan bagi orang-orang yang sedang makan.
Mengenai hal ini, Ustadz Rahenul Bahraen pernah menjelaskan dalam akun Instagramnya @raehnul_bahraen. Ia menjelaskan berbincang-bincang merupakan fitrah manusia, khususnya umat Islam. Artinya, disunnahkan bagi umat Islam untuk berbincang-bincang atau mengobrol saat makan bersama. Hal ini dimaksudkan, agar suasana makan menjadi lebih nyaman dan akrab.
Ustadz Raehanul dalam beberapa haditsnya juga melakukan bincang-bincang sambil makan. Seperti yang dijelaskan Abu Hurairah radhiallahu’anhu:
ﺃُﺗِﻲَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳَﻮْﻣًﺎ ﺑِﻠَﺤْﻢٍ ، ﻓَﺮُﻓِﻊَ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﺍﻟﺬِّﺭَﺍﻉُ ، ﻭَﻛَﺎﻧَﺖْ ﺗُﻌْﺠِﺒُﻪُ ، ﻓَﻨَﻬَﺲَ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﻧَﻬْﺴَﺔً ﻓَﻘَﺎﻝَ: )ﺃَﻧَﺎ ﺳَﻴِّﺪُ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ، ﻭَﻫَﻞْ ﺗَﺪْﺭُﻭﻥَ ﺑِﻢَ ﺫَﺍﻙَ …( ﺛﻢ ﺫﻛﺮ ﺣﺪﻳﺚ ﺍﻟﺸﻔﺎﻋﺔ ﺍﻟﻄﻮﻳﻞ
“Suatu hari dihidangkan beberapa daging untuk Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam. Lalu ditawarkan kepada beliau kaki depan (hewan), bagian yang beliau suka. Beliau pun menggigitnya dengan satu gigitan kemudian bersabda: Sesungguhnya aku adalah penghulu seluruh manusia di hari kiamat kelak. Tidakkah kalian tahu mengapa demikian?” Kemudian beliau menyebutkan hadis yang panjang tentang syafa’at.” (HR. Bukhari No. 3340 dan Muslim 194)
Artikel terkait: Mengajarkan Etika di Meja Makan untuk Anak
Makan Sambil Bicara Itu Sunnah
Image: Unsplash
Melansir dari laman Muslimafiyah disebutkan juga hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam saat bertanya kepada keluarganya tentang lauk yang tersedia. Keluarga beliau menjawab:
ﻣَﺎﻋِﻨْﺪَﻧَﺎﺇِﻟَّﺎﺧَﻞٌّﻓَﺪَﻋَﺎﺑِﻪِﻓَﺠَﻌَﻞَﻳَﺄْﻛُﻞُﺑِﻪِﻭَﻳَﻘُﻮﻝ
“Kami tidak mempunyai apa-apa kecuali cuka.”
Beliau tidak mempermasalahkan dan tetap meminta untuk disediakan, lalu menyantapnya. Beliau berkata:
ﻧِﻌْﻢَﺍﻟْﺄُﺩُﻡُﺍﻟْﺨَﻞُّﻧِﻌْﻢَﺍﻟْﺄُﺩُﻡُﺍﻟْﺨَﻞُّ
“Sebaik-baik lauk adalah cuka. Sebaik-baik lauk adalah cuka.” [HR Muslim]
Al Imam An-Nawawi seperti melansir laman Muslim.or.id menyebutkan bahwa ada sunnah mengobrol saat makan:
وَفِيهِ اِسْتِحْبَاب الْحَدِيث عَلَى الْأَكْل تَأْنِيسًا لِلْآكِلِينَ
“Dalam hadits ini (yaitu hadits Jabir) terdapat anjuran untuk mengobrol ketika makan untuk menyenangkan orang-orang yang makan bersama.” (Syarh Shahih Muslim, 7/14)
Maka tidak tepat jika dikatakan makan sambil bicara tidak bisa dilakukan. Hal itu tidak berlaku bagi umat Muslim, karena sesuai dengan ajaran Rasullulah berbincang-bincang saat makan justru dianjurkan.
Artikel terkait: Aturan Makan yang Perlu Diperhatikan Agar Nutrisi Anak Alergi Tetap Terpenuhi
Boleh Berbincang-bincang, Asalkan…
Image: Unsplash
Namun meski dianjurkan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika Anda berbicara saat makan. Yakni, dengan tetap menjaga menjaga adab isi pembicaraan. Di mana tidak boleh mengatakan hal-hal yang melebihi batas alias negatif atau berbicara kotor.
Syaikh Al-Albani rahimahullah menjelaskannya sebagai berikut:
الكلام على الطعام كالكلام على غير الطعام ؛ حسنه حسن ، وقبيحه قبيح
“Berbicara ketika makan, hukumnya seperti berbicara di luar makan. Jika pembicaraannya baik, maka baik. Jika pembicaraannya buruk, maka buruk.” (Silsilah Huda wan Nuur, 1/15)
Artikel terkait: 7 Aturan makan untuk ibu menyusui supaya perut singset
Mitos dan Penjelasan Ilmiah Tidak Boleh Bicara Saat Makan
Image: Unsplash
Ternyata, menurut laman Republika, aturan umum larangan makan sambil bicara itu ada penjelasan ilmiahnya.
“Secara ilmiah, jalan napas dan pencernaan makanan akan menjadi satu ketika ada di tenggorokan,” kata dr. Zainal Adhim, Sp.THT KL, Ph.D yang praktek di Rumah Sakit Pondok Indah dalam diskusi Waspadai Suara Serak, Rabu (13/9/2017) melansir Republika.
Saat seseorang makan sambil bicara, dikhawatirkan jalan napasnya bingung memilih mana yang makanan atau udara. Padahal kita tahu, jika sampai makanan masuk ke jalan napas itu bisa sangat membahayakan orang tersebut. Jalan napas akan tersumbat, membuat sesak napas, dan berisiko meninggal.
Namun, sejauh ini mekanisme pertahanan tubuh manusia diatur sedemikan rupa agar saling menjaga. Sehingga, jika makanan masuk ke saluran pernapasan, makanan akan disaring kembali sebelum masuk paru-paru dan diarahkan kembali ke saluran pencernaan untuk diolah.
Jadi sudah mengerti ya, Parents, bahwa sebagai Muslim tidak ada larangan makan sambil bicara selama apa yang dikatakan itu baik dan menyenangkan orang yang makan bersama Anda. Selain itu, tetap berhati-hati juga ketika berbicara saat makan untuk menghindari risiko tersedak. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Parents.
Baca juga:
Aturan Anak Tidur Terpisah dengan Orangtua, Kapan Seharusnya Anak Tidur Sendiri?
Kebutuhan Jam Tidur Bayi Sesuai Usia, Sudah Cukupkah Waktu Tidur si Kecil?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.