Di tahun-tahun awal pertumbuhan, si kecil kerap mengalami reaksi alergi pada makanan. Biasanya para orang tua akan menghindarkan anak dari jenis-jenis makanan pemicu alergi atau alergen untuk menghindari reaksi.
Sayangnya, mengeliminasi banyak jenis makanan untuk anak yang alergi justru dapat mengakibatkan ia kehilangan banyak nutrisi penting untuk mendukung tumbuh kembangnya. Untuk itu, Parents perlu mencari tahu sumber nutrisi yang aman bagi anak untuk menggantikan nutrisi yang hilang karena alergi.
Untuk menemukan solusi tepat dalam mencegah dan mengatasi alergi Si Kecil, Bunda bisa mendeteksi dan cari tahu dengan melakukan tes di cekalergi.com.
Reaksi alergi makanan memang kerap terjadi pada si kecil di tahun-tahun awal kehidupannya. Mau tidak mau, si kecil harus menghindari jenis makanan yang menjadi pemicu alergi dari menu makanannya. Sayangnya, mengeliminasi jenis makanan tertentu mungkin dapat mengakibatkan si kecil kehilangan nutrisi penting untuk mendukung tumbuh kembangnya. Untuk itu, Bunda perlu mencari tahu cara dan aturan makan untuk anak alergi agar nutrisi si kecil yang hilang karena alergi tetap terpenuhi.
Cara Mengatur Makan untuk Anak Alergi Agar Nutrisi Tetap Terpenuhi
Berikut cara untuk menyeimbangkan menu makan bergizi dalam beberapa alergi makanan yang umum:
Bagian dari telur yang biasanya menyebabkan reaksi alergi adalah putih telur. Padahal, telur mengandung sumber protein berkualitas serta besi, biotin, folacin, asam pantotenat, riboflavin, selenium, dan vitamin A, D, E dan B12. Namun, si Kecil bisa mendapatkan jumlah protein cukup dari sumber protein lain, seperti susu, daging, unggas, ikan, kacang-kacangan dan polong-polongan.
Susu protein sapi adalah salah satu alergi yang paling umum pada anak-anak. Susu menyediakan sumber yang baik dari berbagai nutrisi penting untuk mineralisasi tulang dan pertumbuhan. Nutrisi ini sangat penting selama periode puncak pertumbuhan. Nutrisi meliputi: protein, kalsium, vitamin D, vitamin A, vitamin B12, riboflavin dan fosfor. Jika si kecil alergi protein susu sapi, Anda bisa memenuhi kebutuhan nutrisi kalsiumnya dengan beberapa pilihan susu jenis lain. Seperti susu kedelai yang mengandung jumlah nutrisi yang tak kalah kualitasnya dengan susu sapi, atau susu lainnya yang diformulasikan khusus bagi anak yang alergi terhadap protein susu sapi.
Ikan merupakan sumber protein yang baik. Ikan dan udang misalnya, mengandung nutrisi niacin, vitamin B6, B12, A dan E. ikan juga mengandung fosfor, selenium, magnesium, zat besi dan seng. Jika si Kecil harus menghindari ikan dan seafood, Parents dapat menemukan nutrisi yang sama dalam sumber-sumber protein lain seperti daging, biji-bijian dan kacang-kacangan.
Selain protein hewani, ada juga protein nabati yang bisa didapat dari kacang-kacangan. Kacang juga menyediakan sumber niasin, magnesium, vitamin E dan B6, mangan, pantotenat asam, kromium, folacin, tembaga dan biotin. Namun, jika si Kecil alergi terhadap kacang jenis apa pun, ada banyak sumber protein seperti yang disebutkan sebelumnya.
Terigu adalah salah satu gandum yang sering diperkaya dengan nutrisi tambahan. Jika si Kecil alergi terhadap terigu, Parents dapat menggantinya dengan jenis gandum yang lain. Jadi, pastikan Anda memilih gandum yang diperkaya untuk si kecil. Satu atau dua porsi gandum yang diperkaya di setiap makan dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi penting bagi vitamin B, folacin dan besi.
Baca juga: Kenapa Telur Bisa Menyebabkan Alergi
Memberikan Makanan atau Nutrisi Pengganti untuk Anak yang Alergi
Agar nutrisi seimbang untuk si kecil yang alergi makanan tetap terpenuhi, ketahui dulu apa saja sumber nutrisi pengganti untuk tetap memenuhi nutrisi yang dibutuhkan anak Anda atau konsultasikan kepada dokter bagaimana agar nutrisinya tetap terpenuhi.
Morinaga Chil Kid Soya MoriCare Triple Bifidus dan Morinaga Chil Kid P-HP MoriCare Triple Bifidus merupakan pertama dan satu-satunya formula susu alergi di Indonesia yang mengandung nutrisi sinbiotik (probiotik dan prebiotik) dengan 3 strain Bifidobacteria yang terbukti secara klinis dapat menurunkan gejala alergi pada si kecil, seperti;
- Bifidobacterium breve M-16V yang mengurangi gejala alergi pada kulit: kemerahan dan gatal pada kulit, dermatitis atopik, dan eksim.
- Bifidobacterium longum BB536 mengurangi gejala alergi pada saluran pernapasan: batuk, pilek, dan asma.
- Bifidobacterium infantis M-63 yang mengurangi gejala alergi pada sistem pencernaan: mual dan muntah.
Morinaga Chil Kid Soya dan Chil Kid PHP sudah memenuhi kebutuhan pertumbuhan si kecil karena mengandung 3,4 g / 100kkal. Jadi, Bunda tidak perlu khawatir nutrisi untuk tumbuh kembang si kecil sudah sesuai seperti susu formula pertumbuhan anak lainnya (non alergi).
Morinaga Soya MoriCare Triple Bifidus mendukung Tumbuh Kembang Optimal Si Kecil yang Alergi Susu Sapi dengan 100% protein kedelai berkualitas tinggi yang tidak mengandung protein susu sapi dan laktosa. Difortifikasi dengan metionin dan sistin, sehingga memiliki nutrisi protein yang setara dengan protein susu sapi.
Morinaga P-HP MoriCare Triple Bifidus dapat menurunkan potensi timbulnya gejala alergi. Morinaga P-HP MoriCare Triple Bifidus tidak mengandung protein utuh karena sudah diproses secara enzimatik. Mengandung protein whey dan kasein terhidrolisa parsial sehingga menurunkan tingkat alergenisitas terhadap protein susu sapi.
Itulah cara panduan memilih menu dan aturan makan untuk anak alergi. Semoga bisa membantu Parents mencukupi nutrisi si Kecil.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.