X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

7 Fakta Madu Palsu yang Marak Beredar, Bisa Sebabkan Kematian!

Bacaan 4 menit

Parents, jangan asal membeli madu. Pasalnya, baru-baru ini polisi membekuk para pembuat madu palsu yang berproduksi di sebuah rumah kontrakan.

Madu telah lama dikenal masyarakat akan khasiatnya yang luar biasa untuk kesehatan. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang, banyak orang membeli madu untuk menguatkan daya tahan tubuh. Namun, apa jadinya jika yang dibeli bukan madu asli?

Tampaknya Anda harus mulai berhati-hati dengan madu palsu yang semakin marak beredar dan dijual secara online. Sebab ternyata, madu tersebut dibuat dari bahan-bahan berbahaya.

Melansir Kompas.com, Polda Banten menangkap pembuat madu palsu di sebuah kontrakan di wilayah Joglo, Kembangan, Jakarta Barat, pada Rabu (4/11/2020).

Sebagai informasi, pelaku diketahui secara asal-asalan mencampurkan bahan-bahan yang berbahaya agar menyerupai madu untuk dikonsumsi.

Seperti apa fakta-fakta yang terungkap dari penangkapan tersebut? Berikut ini penelusuran lengkapnya.

7 Fakta Madu Palsu yang Marak Beredar

1. Menggunakan Campuran Pakan Ternak

madu palsu

Madu siap diedarkan. Foto: Kompas.com

Kasubdit Indag 1 Kriminal Khusus Polda Banten AKBP Doffie Pahlevi menjelaskan bahwa pelaku mencampurkan fruktosa dan molases untuk membuat madu palsu.

Doffie menjelaskan bahwa molases sendiri merupakan salah satu campuran pakan ternak yang berbahaya jika dikonsumsi manusia.

Artikel terkait: Khasiat Madu Penyubur Kandungan, Fakta atau Mitos?

2. Bahan Utamanya Gula

7 Fakta Madu Palsu yang Marak Beredar, Bisa Sebabkan Kematian!

Ilustrasi

Madu tiruan tersebut merupakan hasil campuran dari glukosa, fruktosa, dan molases. Mereka memakai glukosa dan fruktosa untuk membentuk cairan agar terlihat seperti madu asli.

Tak cuma itu, pelaku juga menggunakan pewarna makanan limbah tetes tebu.

“Pelaku menggunakan bahan itu dengan kira-kira, warnanya bagaimana sudah cukupkah, manisnya sudah cukupkah, kentalnya sudah cukupkah. Itu semua mengira-ngira,” jelas Doffie ketika ditemui di kawasan Kembangan, Jakarta Barat, Selasa (10/11/2020).

3. Tidak Ada Kandungan Enzim Madu

madu palsu

Ilustrasi

Ketika kandungan madu palsu tersebut diteliti, ternyata tidak ditemukan sama sekali kandungan enzim madu di dalamnya.

“Ternyata hasilnya 0 enzim madu, tidak ada ditemukan enzim madu sama sekali,” kata Doffie.

Terang saja, madu tersebut hanya dibuat dari gula dan bahan tambahan lainnya.

4. Madu Palsu Dipasarkan Secara Online

madu palsu

Madu palsu tersebut ditawarkan kepada masyarakat sebagai madu khas Banten. Jangan salah, madu ini pun menarik minat banyak pembeli.

Madu palsu khas Banten itu telah diedarkan melalui penjualan online di Jakarta, Banten, Pulau Jawa hingga berbagai daerah di luar Pulau Jawa.

5. Bisa Sebabkan Kematian

7 Fakta Madu Palsu yang Marak Beredar, Bisa Sebabkan Kematian!

Karena dibuat dari gula bahkan bahan berbahaya, madu ini justru bisa berakibat fatal jika dikonsumsi terus-menerus. Konsumen bisa mengalami diabetes, penyakit jantung, dan risiko terbesar adalah kematian.

“Bahan yang digunakan untuk memproduksi ini sama sekali tidak ada kandungan madunya, salah satu bahan berbahaya itu molases,” kata Dirkrimsus Polda Banten Kombes Pol Nunung Syafruddin.

Cerita mitra kami
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura

Sementara itu, banyak warga Banten yang mengeluh sakit perut setelah minum madu jenis ini.

Artikel terkait: Ini takaran aman konsumsi madu bagi ibu hamil, catat Bunda!

6. Madu Palsu Dijual Seharga 25 Ribu

madu palsu

Polisi menyita barang bukti. Foto: Kompas.com

Pabrik madu palsu tersebut rupanya sudah beroperasi selama satu tahun di lokasi pengolahan, Jalan SMA 101 Joglo, Kembangan, Jakarta Barat. Dalam sehari, mereka bisa memproduksi madu palsu sebanyak 1 ton.

“Per jeriken dijual dengan harga Rp 660.000. Oleh para pelaku di wilayah Lebak, madu ini dikemas lagi menjadi bentuk botol, bisa dijual Rp 150 sampai Rp 200.000,” kata Nunung.

Sementara itu, madu ini dijajakan dengan harga Rp 25.000 per botol di Banten. Menurut perkiraan polisi, pelaku mendapatkan omzet hingga Rp 600 juta dalam satu kali produksi.

7. Pelaku Diamankan Polisi

7 Fakta Madu Palsu yang Marak Beredar, Bisa Sebabkan Kematian!

Setelah menerima laporan dari masyarakat, Polisi menangkap tiga orang yang terlibat. Mereka adalah MS (47),warga Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat sebagai pemilik pabrik. Kemudian AS (24) warga Kabupaten Lebak, Banten yang berperan menjadi penjual. Kemudian TM (35) warga Pekalongan yang merupakan karyawan pabrik.

Atas perbuatan tersebut, kini para pelaku telah diamankan polisi dan terancam hukuman penjara hingga 5 tahun.

****

Parents, itulah sederet fakta madu yang konon katanya khas Banten, namun ternyata dibuat di Jakarta. Peredaran madu tiruan alias palsu tentu sangat merugikan masyarakat. Ingin sehat, malah merugikan.

Oleh karena itu, sebagai konsumen kita wajib teliti saat membeli produk apapun yang akan dikonsumsi. Terlebih lagi, jangan mudah tergiur dengan harga murah.

Baca juga:

Susu formula dicampur madu, amankah untuk bayi? Ini jawaban dokter!

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Titin Hatma

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • 7 Fakta Madu Palsu yang Marak Beredar, Bisa Sebabkan Kematian!
Bagikan:
  • Ratusan boks susu palsu ditemukan di Malaysia, ini cara membedakannya dengan yang asli

    Ratusan boks susu palsu ditemukan di Malaysia, ini cara membedakannya dengan yang asli

  • Bolehkah ibu menyusui mengonsumsi madu? Baca faktanya di sini!

    Bolehkah ibu menyusui mengonsumsi madu? Baca faktanya di sini!

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

  • Ratusan boks susu palsu ditemukan di Malaysia, ini cara membedakannya dengan yang asli

    Ratusan boks susu palsu ditemukan di Malaysia, ini cara membedakannya dengan yang asli

  • Bolehkah ibu menyusui mengonsumsi madu? Baca faktanya di sini!

    Bolehkah ibu menyusui mengonsumsi madu? Baca faktanya di sini!

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.