Nurut Perkataan Ibu, Pemuda Ini Lolos dari Kecelakaan Sriwijaya Air

Begini kronologis dan kisah Agus yang lolos dari peristiwa nahas Sriwijaya Air.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Masyarakat Indonesia kini tengah berduka atas kejadian hilang kontak hingga jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Sabtu (9/1/2021). Di balik rentetan kisah dan nama penumpang yang kini sedang dalam proses pencarian, kisah lainnya dialami oleh seorang pemuda bermama Agustiawan. Mahasiswa pascasarjana tersebut mulanya berniat untuk menaiki pesawat itu, tetapi ia lolos dari kecelakaan Sriwijaya Air karena membatalkan rencananya.

Semula Agus bersikukuh ingin pulang ke kampung halamannya di Pontianak demi sang ibu. Namun, ia memilih untuk menuruti nasihat sang ibunda yang menyuruhnya untuk fokus menjalani Ujian Akhir Semester (UAS).

Artikel Terkait : Sosok Kapten Afwan, Pilot Sriwijaya Air SJ 182 yang Religius

Kisah Pemuda Lolos dari kecelakaan Sriwijaya Air

Bukan tanpa alasan, ia berniat mendadak pulang karena kondisi kesehatan sang ibu. Ya, ibunya belakangan ini mengalami sakit.

Pemuda yang berkuliah di Universitas Negeri Yogyakarta itu pun berniat untuk segera pulang karena khawatir dan ingin memesan tiket pesawat. Terlebih, menurutnya harga tiket pesawat ada yang murah.

“Jumat kemarin ibu saya mengabarkan, ia sakit. Sabtu pagi saya sudah buka Traveloka untuk kembali ke Pontianak, dengan maskapai Sriwijaya karena tiket murah,” kata Agustiawan, melansir dari Kompas.com.

Ia sudah melihat beragam maskapai dengan jadwal keberangkatan pada hari Sabtu tersebut. Salah satunya yaitu Sriwijaya Air. Ia pun saat itu hendak memesan tiket pesawat.

Sang Ibu Melarangnya

Mendengar putranya hendak pulang secara mendadak, sang ibu melarang Agus untuk pulang saat itu. Ibunya merasa khawatir dan ingin Agus untuk fokus menjalani ujian.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Ibu bilang, dia baik-baik saja, jadi tidak usah pulang dulu. Ibu cemas jika saya pulang. Pesannya, saya fokus ujian akhir semester saja,” ujar Agus.

Artikel Terkait : Ingin Hadiri Acara di Pontianak, Pengantin Ini Jadi Korban Jatuhnya Sriwijaya Air

Ingin Nekat Pulang dan Sudah Mengemasi Barang

Akan tetapi, Agus merasa kekhawatirannya sudah begitu intens. Ia ingin nekat pulang.

Barang-barang sudah dikemasinya saat itu untuk dibawa. Bahkan, ia juga sudah memberi tahu teman-teman di Pontianak bahwa ia akan pulang menaiki pesawat pada 9 Januari.

Hanya saja, lagi-lagi ia menjadi bimbang. Agus berpikir bahwa meski khawatir, ia merasa harus lebih mengutamakan perintah orangtuanya. Ia pun memilih untuk batal pergi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Tapi niat itu, lagi-lagi saya urungkan. Walau saya mengkhawatirkan kondisi kesehatan ibu, sebagai anak saya harus nurut sama orangtua,” ucap Agus.

Artikel Terkait : Bayi 14 Bulan Selamat Dari Kecelakaan Pesawat yang Menewaskan 36 Orang

Banyak Kerabat yang Menelepon

Sudah terlanjur memberi tahu banyak orang, Agus pun mendapat banyak panggilan telepon, tepat setelah munculnya kabar pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak. Tak sedikit yang berpikir bahwa ia menaiki pesawat tersebut.

“Banyak yang nelepon. Mereka bimbang, dipikir saya jadi pulang dengan pesawat itu,” ungkap Agus.

Kronologis Kejadian dan Jumlah Penumpang Terkonfirmasi

Kronologis dan data terkait dengan kejadian ini telah disampaikan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tujuan Jakarta-Pontianak diketahui lepas landas pada Sabtu pukul 14.36 WIB dari Bandara Soekarno-Hatta, setelah sebelumnya delay keberangkatan selama 30 menit. Tepat 4 menit kemudian pesawat dinyatakan hilang kontak.

Pesawat diketahui jatuh di perairan Kepulauan Seribu, dekat Pulau Laki dan Pulau Lancang. Data menunjukkan terdapat 56 penumpang, terdiri dari 46 dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi. Selain itu, ada juga 6 kru pesawat.

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Suryanto Cahyono mengatakan bahwa pihak terkait masih terus mengumpulkan berbagai informasi mengenai peristiwa jatuhnya pesawat itu. Terkait dengan pesawat itu sendiri, diketahui merupakan seri Boeing 737-500 yang dibuat pada 1994. Pesawat ini pun sudah berusia sekitar 26 tahun.

Di sisi lain, Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) menerangkan bahwa proses identifikasi para penumpang sudah hampir selesai. Menurutnya, hampir semua penumpang itu merupakan warga Kalbar.

Ia juga diketahui sudah membentuk tim dengan menyiapkan sejumlah psikolog di posko ceriwis center. Hal ini dilakukan untuk memberikan pelayanan yang nyaman untuk psikologis keluarga korban.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Parents, itulah kisah Agus yang lolos dari kecelakaan Sriwijaya Air. Tak luput, kita doakan juga yang terbaik untuk para korban serta pihak terkait. Semoga semakin ada titik terang dalam peristiwa kali ini.

Baca Juga : 

Bayi meninggal mendadak setelah bepergian dengan pesawat, apa penyebabnya?

Bayi lahir dalam penerbangan; Berapa usia kehamilan yang aman untuk naik pesawat?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

 

Penulis

nisya