Kecelakaan pesawat tragis di Sudan Selatan
Bayi perempuan berusia 14 bulan dan seorang korban lain (yang tak diketahui identitasnya) ditemukan selamat dalam puing pesawat kargo yang jatuh di sebuah pulau di tengah Sungai Nil Putih, Sudan Selatan.
Dokter mangatakan, bayi perempuan itu telah siuman dan bisa mengenali anggota keluarganya. Saat ini ia tengah dirawat di sebuah rumah sakit di Juba, ibukota Sudan Selatan.
Sayang, korban yang ditemukan bersamanya meninggal beberapa saat setelah dirawat. Belum jelas apakah bayi 14 bulan ini satu-satunya korban selamat dari kecelakaan pesawat yang menewaskan 36 orang.
Sampai saat ini, pasukan perdamaian PBB masih melakukan pencarian tubuh korban, baik di darat maupun di dasar sungai. Sekelompok petani yang tinggal di pulau itu diduga ikut menjadi korban akibat tertimpa puing pesawat.
Pesawat tidak layak terbang
Menurut BBC, pesawat yang jatuh dikenal sebagai Antonov An-12, sebuah pesawat kargo (pengangkut barang) yang dioperasikan perusahaan lokal Alllied Services Limited.
Pesawat itu awalnya hendak menuju Paloch dari Bandara Juba. Beberapa saat kemudian pesawat menukik secara mendadak dari ketinggian 800 meter dan hancur berkeping-keping.
Pesawat kargo itu sebenarnya tidak diijinkan mengangkut penumpang, jelas Stepehen Warkozi, kepala Pengawas Penerbangan Sipil Sudan Selatan. Ia membenarkan ada lusinan orang dalam pesawat nahas itu, dan semua berasal dari Sudan Selatan. Keenam kru pesawat yang berasal dari Armenia dan Rusia juga dinyatakan tewas.
Sementara itu, perusahaan pembuat pesawat Antonov mengklaim bahwa kecelakaan pesawat terjadi karena pesawat tidak layak terbang.
Parents, siapa sangka bayi mampu bertahan hidup dalam kecelakaan pesawat yang tragis ini? Berita ini semoga menjadi pengingat bagi kita untuk selalu menjaga anak dan diri kita masing-masing agar terhindar dari hal-hal yang tidak kita inginkan.
Referensi: BBC
Baca juga:
Keajaiban! Bayi lahir selamat dari rahim ibunya yang meninggal saat kecelakaan
Ajal merupakan salah satu hal yang tidak dapat diketahui oleh manusia. Tidak ada yang tahu sampai usia berapa ia akan hidup di dunia. Pada saat terjadi kecelakaan pun tentu saja tidak ada yang mengetahui siapa saja yang telah digariskan untuk kehilangan nyawa di kejadian tersebut. Seperti misalnya adalah kecelakaan pesawat terbang di Sudan Selatan. Hampir semua orang meninggal di kejadian tersebut, kecuali seorang bayi yang baru berusia 14 bulan.
Kecelakaan Tragis di Sudan Selatan
Kecelakaan pada sebuah pesawat kargo ini terjadi di sebuah pulau yang terletak di tengah Sungai Nil Putih, Sudan Selatan. Akibat insiden yang terjadi menyebabkan jatuhnya pesawat kargo dan menimbulkan melayangnya banyak korban jiwa. Tak hanya awak pesawat dan penumpang saja, sekelompok petani di pulau tersebut juga diduga menjadi korban atas insiden memilukan yang telah terjadi.
Namun juga terdapat penumpang yang dinyatakan selamat atas kejadian naas itu. Ia adalah seorang bayi yang baru berusia 14 bulan dan juga seorang korban lainnya yang tidak diketahui identitasnya. Mereka dinyatakan korban yang selamat dari sekian banyak korban yang meninggal dunia. Sayangnya, korban tanpa identitas tersebut dinyatakan meninggal dunia sesaat setelah dirawat di rumah sakit.
Hingga saat ini bayi berusia 14 bulan tersebut masih dirawat di Juba, Ibukota Sudan Selatan. Karena proses pencarian pada tubuh korban lainnya masih terus dilakukan hingga saat ini, sehingga masih belum jelas apakah bayi mungil tersebut merupakan satu satunya korban selamat yang ditemukan. Pencarian korban lainnya dari kecelakaan pesawat itu sendiri dilakukan oleh pasukan perdamaian dari PBB.
Pesawat Tidak Layak Terbang
Diketahui pesawat yang mengalami tragedi tersebut bernama Antonov An-12. Pesawat tersebut tergolong ke dalam pesawat jenis pengangkut barang. Pesawat yang juga dikenal dengan istilah pesawat kargo ini sendiri dioperasikan oleh perusahaan lokal Allied Services Limited. Pada mulanya, tujuan pesawat kargo ini adalah Paloch dari Bandara di Juba. Namun naas setelah berada di angkasa, tragedi mengerikan terjadi pada pesawat tersebut.
Pada ketinggian 800 meter, tiba tiba pesawat tersebut menukik dengan tajam sehingga membuatnya jatuh dan hancur berkeping keping. Stepehen Warkozi selaku kepala Pengawas Penerbangan Sipil di Sudan Selatan juga mengungkapkan bahwa pesawat tersebut tidak diperkenankan mengangkut penumpang. Bahkan kru pesawat yang berasal dari Rusia dan Armenia tersebut juga ikut tewas bersama puluhan orang yang lainnya.
Sebuah kecelakaan tragis yang terjadi di Sudan Selatan menyebabkan banyak nyawa manusia melayang. Tak hanya penumpang saja, kru dari pesawat bernama Antonov An-12 tersebut juga dinyatakan tewas. Satu satunya penumpang yang diduga selamat dari kecelakaan tersebut adalah seorang bayi berusia 14 bulan. Hingga saat ini, pencarian terhadap korban yang lainnya masih terus dilakukan.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.